WK-Brand Logo

Jumat, 10 Februari 2012

PILGUB Kalbar menghabiskan dana ratusan miliar


VIVAnews - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat akan digelar pada 20 September 2012. Hajatan politik lokal itu akan menelan dana Rp132 miliar, demikian ungkap Komisi Pemilihan Umum Daerah Kalimantan Barat.

"Jumlah anggaran yang sudah disetujui Pemerintah Provinsi Kalbar untuk penyelenggaraan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur pada 2012 ini Rp132 milyar," kata Ketua KPU Kalimantan Barat, AR Muzammil, kepada VIVAnews, Kamis 9 Februari 2012.

Dalam pelaksaan pilkada ini, KPUD pun berjanji akan menjaga independensi dan integritas jajarannya. AR Muzammil mengatakan pihaknya siap secara tegas memecat bagi penyelenggara pilkada yang terbukti melanggar aturan yang telah ditentukan.

Diakuinya, ketegasan sikap KPU itu sudah dibuktikan pada pilkada di Kalimantan Barat. "Waktu itu kami pernah juga memecat PPK di dua  Kabupaten di Kalbar, yakni  di  Ketapang dan Landak. Karena telah terbukti mereka itu berpihak pada salah satu calon kandidat," ujarnya.

Menurut Muzamil, pihaknya saat ini telah menginstruksikan semua jajarannya agar tetap mengedepankan asas profesionalisme, integritas, dan independensi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat. "Jika ada ketahuan berpihak pasti kami pecat langsung saja," ujarnya. (ren)

Calon Gubernur Kalbar Harus Siap Menang dan Kalah

INILAH.COM, Pontianak -Semakin dekat pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di Kalbar, tentu instrumen politik juga semakin hangat. Apalagi banyak figur yang menyatakan siap maju dalam pemilukada Kalbar yang akan dihelat akhir 2012.

"Sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), tentu kami mendukung momen pemilukada ini. Asal jangan dijadikan ajang gontok-gontokan," tegas Ketua Majelis Pimpinan Daerah (Mapidar) Wira Karya Indonesia Kalbar, Sy Iwan Taruna ST MSi, kepada harian ini, kemarin.

Kalau dicermati dari beberapa figur yang muncul dan menyatakan siap pimpin Kalbar, semuanya layak menjadi calon gubernur. Bahkan layak pula pimpin Kalbar untuk lima tahun kedepan.

"Asalkan gubernur terpilih adalah gubernurnya masyarakat Kalbar dan bukan gubernur kelompok tertentu," tegas Iwan.

Dia memaparkan, kalau dicermati calon gubernur yang disebut-sebut ada Armyn Aliayang. Figur ini dinilai cukup bagus dan tak punya catatan jelek di masyarakat. Apalagi karir kedinasannya terus meningkat, sehingga layak pimpin Kalbar.

Begitu juga calon lainnya, Cornelis yang kini Gubenur Kalbar. Ketua Partai PDIP Kalbar ini dinilai cukup baik pimpin daerah ini selama menjadi gubernur. Selama beliau memimpin Kalbar tak ada konflik. Bahkan program pembangunan berjalan.

Begitu juga, lanjut Iwan, Ketua PPP Kalbar Akhmadi Usman juga dinilainya sangat layak menjadi calon Gubernur Kalbar. Apalagi Wakil Ketua DPRD Kalbar ini sangat piawai dan sangat merakyat, sehingga layak pimpin Kalbar untuk lima tahun mendatang.

Calon gubernur lainnya, Morkes Effendi juga dinilai layak. Selama beliau menjadi Bupati Ketapang, pembangunan berbagai bidang di daerah itu berkembang. Sebagai Ketua Partai Golkar Kalbar, Morkes dinilai demokratis.

Bahkan calon cubernur Abang Tambul Husin, juga sangat layak pimpin Kalbar. Pasalnya, selama jadi Bupati Kapus Hulu, beliau sangat konsen terhadap lingkungan melalui programnya yang terkenal dengan konservasi. Jadi Tambul sangat layak mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalbar, lantaran punya kekuatan politik sebagai Ketua Partai Gerindra Kalbar.

"Hanya semua itu tergantung, masyarakat yang akan memilih. Bukan itu saja, juga calon wakil gubernur punya peran penting untuk menentukan kesuksesan," tegas Iwan.

Lebih jauh Iwan mengatakan, agar pemilukada berjalan aman, lancar dan sukses, pasangan calon gubernur bersama tim suksesnya harus memberikan nuanca berpolitik santun dan sportif.

"Makanya pasangan calon gubernur periode mendatang harus siap menang dan siap pula menerima kekalahan dalam ajang pemilukada nanti," tegas Iwan mengingatkan.

Makanya, terhadap calon gubernur yang akan bertarung merebutkan posisi kursi KB 1, harus mampu memberikan ketenangan masyarakat. Dan bersama-sama masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan yang kini terjalin harmonis di Kalbar.

Tak kalah penting, lanjut dia, bila calon gubernur terpilih dan mendapat kepercayaan masyarakat, harus dapat memberikan kesempatan yang sama bagi pegawai negeri sipil(PNS) untuk menduduki porsi strategis di jajaran pemerintah daerah.

"Harapan ini agar ada rasa keadilan," kilah dia.

Disinggung kriteria apa yang layak bagi calon gubenur Kalbar, menurut Iwan, salah satunya harus punya konsep yang jelas, agar daerah Kalbar yang berbatasan dengan negara jiran Malaysia, pembangunannya berkembang pesat.

Tak kalah penting, lanjut dia, juga punya konsep mengenai pembangunan kawasan perbatasan. Termasuk, membangun percepatan program terbentuknya Provinsi Kapuas Raya. [mor]

http://sindikasi.inilah.com