Workshop pada tanggal 26 – 27 Juni 2014, bertempat di Makota hotel sukadana, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olaraga bekerja sama dengan USAID IFFACS yang di hadiri oleh berbagai instansi pemerintah, Desa, NGO Lokal, pihak swasta para pelaku wisata dan lain lain akhirnya menghasilkan suatu rumusan untuk membentuk suatu Badan khusus tentang ke pariwisataan (Tourism Board), dan Badan yang konsen di kepariwisataan ini di bentuk pertama kali di kalimantan barat.
Upaya pembentukan badan pariwisata ini merupakan salah satu bentuk keseriusan untuk menyambut sail karimata 2015 tahun depan di kayong utara. pada workshop sebelumnya ada beberapa hal penting yang di rumuskan dan di persiapkan, Diantaranya adalah:
- Identifikasi potensi dan hal ini sudah dilakukan di Pulau Karimata seperti potensi karang, pantai, hutan, air terjun, dll.
- Studi kelayakandi antaranya meliputi tantangan, informasi harga, subsidi dari pemerintah, dll
- Sarana dan prasana yang lebih memadai di lokasi ekowisata: sangat penting seperti tempat sampah dan WC.
- Upaya Membangun kesadaran masyarakat tentang ekowisata, dan ini Sudah di lakukan di Desa Sedahan Jaya dan sekitar
Taman Nasional, menyusul desa desa yang lain.
- Infrastruktur seperti rumah masyarakat menjadi guest house
- Peran masyarakat seperti sebagai pemandu, porter, penyedia makanan, atraksi, dll
- Kelembagaan di tingkat desa misal Desa Sedahan sudah dibentuk Kelompok Sadar Wisata
- Pendampingan NGO untuk meningkatkan kapasitas masyarakat
- Sarana telekomunikasi dll
Lorna selaku fasilitator USAID IFFACS dalam acara workshop tersebut menekankan agar pengelolaan wisata kayong utara agar di kelola dengan baik melewati kerja sama dengan berbagai pihak, yang paling utama adalah melibatkan pihak swasta dan semua masyarakat pelaku wisata. Maka dalam ini manajemen dan perencanaan harus benar benar matang sebelum melangkah kepada eksekusi di lapangan.
Donatus Rantan, manager USAID Ketapang Kayong utara mengungkapkan bahwa Posisi nya sebagai USAI IFACS hanya memberi dukungan kepada Pemda KKU agar dapat mengembangkan ekowisata di KKU. BTNGP begitu jelas menerapkan integrasi antara masyarakat dan Disbudparpora. Sangat menraik karena disini wisata dari laut hingga ke gunung. “ Ungkapnya.
Mas Yuliandi mengungkapkan dalam sambutannya bahwa; Visi kita memantapkan KKU sebgai tujuan wisata berbasis ekowisata. Harapan kedepan memang Kayong Utara ini adalah tempat wisata favorit yang dituju oleh wisatawan, sehingga dengan terbentuknya Tourism Board ini kita harus saling synergy”.
Adapun MISI dari Tourism Board KKU Yang terbetuk adalah :
- Membangun sistem informasi untuk mempermudah Komunikasi dan koordinasi dengan mitra Pemerintah, Masyarakat, Swasta dan NGO
- Mempromosikan KKU sebagai tujuan ekowisata yang aman dan ramah
- Meningkatkan kesadaran masyarakat KKU tentang manfaat dan pentingnya ekowisata
STRATEGI Pengembangan dari Tourism Board KKU Yang terbetuk adalah:
- Peningkatan sarana prasarana wisata
- Promosi melalui media massa (cetak dan elektronik), travel agen, field trip jurnalis, pameran, dll
- Membangun jaringan dan mitra kerjasama
- Membangun SDM di bidang pariwisata
- Skema rencana bisnis (business plan)
- Peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat
- Duplikasi Program
KETERANGAN:
Board Member: Bupati, Kepala Dinas Pariwwiisata, Kepala BTNGP, BAPPEDA, Synergy, Transport, NGO, Mahkota Kayong, Canopy Indonesia, WOW Borneo
Koordinator: Dinas Pariwisata
Bidang-bidang:
- Bidang Strategi, Regulasi dan Program: Sekretariat Bupati Bagian Hukum, BTNGP
- Bidang Sumber Daya Manusia: Disperindagkop, Yayasan Palung, Yayasan ASRI, Gemawan
- Bidang Pengembangan Destinasi Wisata: Kabid Ekonomi BAPPEDA, Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pekerjaan Umum, Kabid Perhubungan Darat dan Laut, Kabid Perikanan Laut, BTNGP
- Bidang Pemasaran dan PR Corporate Affairs: Kasi Pariwisata Disbudparpora
Dari Badan Pariwsata yang sudah terbentuk tersebut tentunya perlu rencana tindak lanjut eksekusi, apalagi sail karimata sudah di depan mata, tidak banyak lagi waktu kita untuk bersantai, kini saatnya kita kerja dan kerja, ungkap Ary Hartian Kabid pariwisata. (MH.05 Juli 2014).
0 komentar:
Posting Komentar