WK-Brand Logo

Rabu, 25 April 2012

Banjir Sampah di Teluk Melano Telah Surut


Alhamdulillah, Jum'at, 20 April 2012, tepatnya pagi hari adalah hari yang paling bersejarah bagi warga Tl. Melano terutama warga pasar, pasalnya Pasukan Kuning (Pasku) menurunkan armadanya berbauran dengan pejabat kabuapten, pejabat kecamatan, pejabat desa dan masyarakat setempat membersihan sampah yang berserakan di Jalan Merdeka menuju Pasar Tl. Melano. Informasi ini bang UT dapat via telpon/SMS dari teman bang UT di Melano plus foto kerja bakti tersebut. Teman yang bang UT maksud ialah salah satu warga Melano yang memberikan keterangan/informasi kondisi sampah pada saat bang UT berada di Melano dengan berita yang UT rilis tgl 14 April 2012 kemaren.

Respon positif Pemda KKU terutama Dinas Pekerjaan Umum (PU) patut kita ancungi jempot. Mereka (PU) benar2 tanggap dengan suara masyarakat setempat. Semoga ini menjadi gambaran dan motivasi buat dinas/instansi lain yang pada prinsifnya bekerja dan mengurusi kepentingan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya serta menjadi motivasi dan teladan baik buat masyarakat, semoga dengan hal tersebut menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah agar tidak membuang disembarang tempat. Sampah di Melano untuk saat ini sudah aman, namun genangan banjir yang membanjiri jalan tersebut berhari-hari saat hujan perlu kita pikirkan bersama solusi terbaiknya.

Sebagian/seluruh masyarakat tentu berharap agar kegiatan tersebut tidak hanya muncul pada saat disuarakan, namun terus belanjut dan menjadi agenda rutin Pemda terutama PU untuk memompa kembali kepedulian masyarakat yang semakin hari semakin kendor, bila perlu hari Jum'at dijadikan/ditetapkan sebagai Hari Jum'at Bersih (Hari Jumber) buat seluruh warga KKU, sebagai hari Mengingatkan kesadaran kita semua tentang pentingnya kebersihan lingkungan, ungkap Agustinus (bukan nama sebenar) warga Tl. Melano kepada bang UT telpon/SMS tersebut.

Sebagai masyarakat biasa seperti saya ini, lanjut Agustinus, jangankan memikirkan sampah, mikir untuk cari sesuap nasi saja sudah sulit, apa lagi pendidikan saya cuma tamat SD dan tak punya keahlian khusus, tentu tidak bisa bekerja dilembaga pemerintahan yang ada. Saya hanya bisa berharap dengan pemerintah agar mengurus masyarakatnya dengan benar, termasuk penyuluhan dan penanganan sampah2 yang ada. Demikian juga dengan masyarakat, mari kita sadari tentang pentingnya kebersihan lingkungan tempat tinggal kita, jagan buang sampah sembarangan apa lagi ke sungai, karena itu akan menyumbang untuk pemanasan global, pendangkalan permukaan laut yang menyebabkan meluapnya air laut yang berlebihan dan lain-lain. Oleh karena itu mari kita tanamkan kebersihan itu dari lingkungan keluarga kita sejak dini, pungkas Agustinus.

Anda mungkin pernah mendengar ungkapan yang biasa bang UT sebut 4B, yaitu sebagai berikut ini:
BERSIH ITU INDAH
BERSIH ITU SEHAT
BERSIH ITU PEMACU SEMANGAT
BERSIH ITU SEBAGIAN DARI IMAN (Versi Islam).
Nah, mari kita sadari betapa pentingnya arti kebersihan buat diri dan lingkungan kita. Anda bisa banyangkan jika lingkungan rumah tangga dan lingkungan disekitar kita dikepung oleh berbagai sampah/kotoran, tentu kuman/banteri/virus banyak bersarang disitu, jika anak2 kita yang tidak memilki kekebalan tubuhnya sering bermain ditempat tersebut tentu kesehatannya akan terganggu. Lebih baik mencegahkan dari pada mengobati, sebab mencegah biayanya relatif murah ketimbang mengobati apa lagi harus mengorbankan nyawa anak hanya karena hal sepele.

Membuang sampah dengan tertib dan pada tempatnya adalah prilaku yang baik untuk mencegah penyakit yang selalu mengitai keculasan kita. Urusan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun menjadi tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu, ingatlah 4B tersebut di atas, insya Allah hidup kita akan lebih indah, sehat, bersemagat dan tentunya keimanan kita dipertaruhkan hanya perilaku hidup kita yang tidak sehat tersebut. Semoga Teluk Melano dan tempat lain yang ada disekitar kita terbebas dari banjir sampah dan banjir air, amin.

by. Ujang Tingang (21/04/12)

Dampak Perpolitikan Najis

Oleh : Yuyun Safitri
Saat ini agenda politik paling sensual yang banyak dibicarakan di publik adalah, mengenai wajah koalisi yang semakin tidak jelas arah dan tujuannya. Sebut saja Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu partai koalisi yang akhir-akhir ini terkesan menciderai kongsi politiknya yaitu Partai Demokrat. Hubungan keduanya semakin memanas, apalagi ketika PKS menyatakan tidak setuju dengan agenda politik yang direncanakan oleh Partai Demokrat (PD). Ketidaksetujuan tersebut berkaitan dengan perubahan RUU APBN 2012 tentang kenaikan BBM. PKS dinilai inkonsisten dalam menjalankan kontrak politiknya, ketidaksetujuan dari kubu PKS terhadap rencana kenaikan BBM tersebut kemudian berujung dengan isu dikeluarkannya PKS dari tubuh koalisi.

Kebohongan retorika terus diujarkan tanpa menemui kejenuhannya. Komitmen dan konsistensi gerak perpolitikan nasional sangat sulit ditemukan. Hari ini mengatakan merah, esok bisa saja putih bahkan sejam kemudian bisa saja mengatakan merah lagi. Kepentingan partai menjadi tujuan paling pokok, sementara kebutuhan rakyat semesta Nusantra diabaikan begitu saja. Amanah rakyat menjadi candu memabukkan yang melupakan segala-galanya, kekuasaan menjadi kejaran utama untuk memastikan sebagai yang terkuat.

Sketsa wajah negeri ini sungguh memperihatinkan, pijakan politik berbau imbalan semata itu telah membuat wajah negeri ini semakin kusam. Sebagai dampak paling kentara adalah penempatan individu partai pada posisi kementerian seringkali tidak akurat dengan kemampuan sang individu, sehingga tentu tidak akan pernah membuahkan hasil yang maksimal. Selain dari pada itu, Presiden yang mempunyai hak penuh dalam memilih rekan-rekan pembantunya di kementerian juga menjadi boneka dari para partai koalisi yang mengelilinginya, sehingga memungkinkan adanya pemudaran idealisme yang ada di tubuh Presiden sebagai sang pengendali pemerintahan. Dampak buruk itupun layaknya mata rantai yang saling berkaitan, sehingga pada akhirnya koalisi itu sendiri adalah kotoran yang najis dan menjijikan.
Sungguh hal di atas tidak semata provokasi belaka, tetapi adalah fakta yang secara implisit berlaku di tengah-tengah laju pemerintahan. Pada kasat mata, koalisi itu nampak begitu terpadu, tetapi pada kenyataannya masing-masing wakil partai yang duduk di kementerian bersuara atas partainya sendiri, sehingga secara tidak langsung merupakan komonitas yang hanya berkumpul secara fisik tetapi bercerai berai secara visi. Dirasakan atau tidak, dampak dari bercerai beraninya visi itu begitu sangat dirasakan ketika laju pemerintahan sering kali tersandung dengan kepentingan-kepentingan partai tertentu dalam koalisi itu sendiri. Fakta perseteruan PKS dan PD di atas merupakan salah satu contoh perpecahan visi tersebut. Jika kondisi riil pemerintahan seperti ini adanya, maka sangat mungkin laju pemerintahan saat ini tidak akan pernah memberikan perubahan yang berarti untuk bangsa tercinta ini.

Sumber : https://www.facebook.com/groups/101940266601132/153404261454732/?notif_t=group_activity

KEMERDEKAAN YANG TIDAK BERPIHAK PADA RAKYAT



Oleh : Miftahul huda
Catatan Pada Tanggal 26 Oktober 2011

Bangsa ini sesungguhnya adalah bangsa yang sangat kaya bahkan tidak akan ada negara manapun yang bisa menandingi kekayaan Negara Indonesia. Apakah betul begitu ? dn mana faktanya ?. Jawabnya : ya bangsa kaya akan sumber daya alam yang melimpah ruah. Faktanya adalah pada saat zaman penjajahan dahulu Kekayaan alam kita menjadi rebutan dari berbagai negara sehingga nenek moyang kita pada saat itu menjadi bulan bulanan kebodohan dan perbudakan oleh para penjajah. angin segar kemerdekaan bergulir pada tahun 1945 memberikan harapan dan kesempatan baru kepada para generasi bangsa untuk dapat mengelola segala yang ada di bumi bertuah indonesia ini.
Namun saat ini adalah tanggal 26 Oktober 2011 tepat pukul 01. 52 menit dini hari, keadaan kita sebagai bagsa indonesia yang merdeka belum sepenuhnya dapat kita rasakan. Kalimat “merdeka “ hanya dapat di nikmati oleh segelintir orang atau mungkin sekelompok orang orang berkuasa berserta kroni dan teman teman nya yang beruntung, namun tidak bagi masyarakat jelata, kalimat “ merdeka “ hanya mereka anggap sebagai simbol dan cerita masa lalu yang memiliki kenangan indah para pahlawan yang telah gugur menghantarkan negara ini untuk merdeka secara fisik saja.
Sungguh ironis, saat ini kita masih terjajah oleh segala macam penjajahan, terutama penjajahan yang berujung pada penjarahan sumber daya alam bangsa ini. Sungguh menyakitkan ketika melihat tanah papua di gerus lalu hasilnya di bawa keluar negeri, hanya segelintir orang saja di indonesia ini yang dapat menikmati nya, sementara rakyat papu masih saja di bawah garis kemiskinan bahkan banyak di antara mereka yang sengsara karena penambangan yang dilakukan membawa dampak negativ bagi lingkungan, belum lagi di masa yang akan datang mereka akan menghadapi dampak yang lebih parah lagi akibat Ulah PT. Freeport yang mencakar cakar perut bumi papua hingga suatu hari nanti ia akan hengkang dengan tertawanya dengan meninggalkan pili masyarakat papua.
Tidak kalah menyakitkan nya mana kala sumber minyak kita di berbagai pulau juga di monopoli oleh perusahaan Amerika dan Inggris, sementara Pertamina tidak dapat banyak berbuat melihat keserakahan negara super power yang tamak tersebut. Belum lagi perusahaan sawit yang memasuki Indonesia dengan iming iming mengentaskan kemiskinan, namun itu hanya sesaat, lihat saja 50 tahun yang akan datang apa yang aan terjadi jika hutan kita indonesia di sulap semua menjadi lahan sawit ?. maka bencana alam yang sangat besar tidak akan dapat kita hindari lagi. Belum lagi kekayan laut kita yang sangat luas bahkan laut Indonesia adalah kawasan laut terluas di bandingkan negara manapun. Namun faktanya adalah, sangking luas nya wilayah laut kita sehingga kita tidak dapat menjaga dan memanen hasil laut kita, maka wajar Jika banyak dari negara tetangga kita yang iri dan ikut menikmati hasil laut kita dengan cara mencuri.
Belum lagi dengan kondisi masyarakat kita yang saat ini sedang ada pada masa sulit, yakni masa dimana kesulitan tersebut di akibatkan oleh para pengkhinata negara yang melakukan KKN di berbagai lembaga kepemerintahan. Dan sesungguhnya KKN sudah di anggap sesuatu hal yang lumrah, dan kemungkinan akan menjadi Tren masa masa kini di negeri Indonesia yang pejabatnya memang banyak yang bejat.
Jadi sementara ini bangsa Indonesia masih belum merdeka secara utuh, kemerdekaan masih berpihak pada orang orang yang beruntung saja, sementara rakyat masih banyak yang menderita akibat kebijakan yang banyak tidak berpihak kepada rakyat. Jika hal ini terus berlarut larut maka Revolusi akan kembali mengahmpiri negara ini, dan yang menjadi korban tentunya banyak masyarakat yang tidak tahu menahu dengan urusan negara. Wallahua`lam bisshawab.

Sumber: https://www.facebook.com/groups/101940266601132/permalink/157644151030743/

Jumat, 20 April 2012

BANJIR SAMPAH DAN HUJAN GENANGI MELANO


Bak sampah di Pasar Teluk Melano kelihatannya tak berfungsi sebagimana fungsinya. Apakah salah pemerintah, menyediakan tempat sampah tapi tidak menyediakan mobil pengangkut dan tenaga kebersihannya? Atau salah masyarakat setempat kerana kesadarannya sangat minim, asal buang sampah saja tanpa memikirkan resikonya?

Sepatutnya tak ada yang perlu disalahkan atau dinyatakan benar diantara keduanya. Bisa juga kedua-duanya dikatakan sama-sama bersalah atau sama-sama mau benar sendiri. Terlepas dari semua itu, sampah tetaplah sampah, yang mengandung berjuta kuman dan wabah penyakit. Yang merusak lingkungan, keindahan dan menyumpat penyaluran. Jika sampah-sampah tersebut banyak mengandung bahan-bahan nonorganik seperti kertas, plastik, kaca dan lain-lain tentu akan merusak lapisan tanah yang tentu berpotensi besar sebagai penyumbang pemanasan global. Selain itu kesuburan tanah menjadi hilang akibat struktur tanah telah mati sebah bahan-bahan organik dan bakteri pengurainya telah dirusak bahan-bahan nonoragnik tersebut, dan tentunya kita tidak akan bisa menghidari dari petaka banjir kendati banjir kecil. Tetapi bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan menjadi musibah banjir yang besar. Lain ceritanya dengan sampah organik, ia bisa menjadi pupuk yang meyuburkan tanaman.

Melano atau Teluk Melano, adalah salah satu kota kecil yang ada di Kabupaten Kayong Utara (KKU), kota Kecamatan Simpang Hilir. Namun kondisi kota kecil ini layaknya kota besar yang kumuh dan tak terurus. Jika hujan menguyur kota ini, genangan air yang menutupi badan jalan menajdi pemandangan yang tak asing lagi. Pada hal di kota ini ratusan pengusaha bercokol. Menjadi tidak wajar, deretan bangunan rumah walet berdiri megah disini, ratusan jumlahnya. Namun untuk urusan drainase/pengairan dipingir jalan dan sampah saja tidak terurus. Apakah kita harus menunggu pemerintah dulu yang membangan, pada hal itu dapat kita lakukan? Atau anda berpikir, sebagai pengusaha kami telah melaksanakan kewajiban kami membayar pajak saban tahun ke pemerintah, dan kini giliran pemerintah yang memenuhi hak kami. Sah-sah saja jika anda pendapat demikian. Namun pemerintah juga tidak harus memikirkan satu permasalahan/pembangunan yang akan dilaksanakan, banyak hal-hal prioritas lainnya yang harus didahulukan pemerintah ketimbang sampah, (hmmmm....).

Menurut penuturan warga setempat ketika bang UT berkunjung ke Teluk Melano, saat hujan menguyur desa kami, jalan pasar Melano akan tergenang air berjam-jam bahkan berhari-hari. Pada hal jika kepedulian pengusaha/pemilik pasar Melano itu tinggi, untuk membangun selokan/saluran di depan toko meraka masing-masing saja tak harus menghabiskan dana berjuta-juta, Rp. 500.000,00 pun dipastikan cukup asal penghuni pasar kompak. Akibat genangan air tersebut jalan pasar jadi rusak, pada usianya belum begitu lama. Kemudian masalah sampah, andai saja puluhan pemilik toko/jasa yang ada di pasar Melano ini kompak iuran Rp. 10.000,00/pintu/bulan untuk biaya memgaji 1 satu orang saja tenaga kebersihan pasar, mungkin kondisi pasar Teluk Melano tidak seperti ini. Tapi pemilik toko yang ada seakan-akan takut mengluarkan sejumlah uang tersebut untuk kepntingannya sendiri, dia tidak khawatir bahwa hal tersebutpun berdampak negatif pada lingkungannya dan kenyamanan konsumennya. Kenyamanan konsumen/pelanggan kita kan rejeki juga buat kita, ungkap warga Melano yang tak mau mencamtumkan namanya.

Semua orang pasti sependapat bahwa pasar adalah pusat perekonomian dan kota disuatu daerah. Nah, jika kondisi pusat perekonomian dan kota tersebut kumuh maka kesan dan pertanyaan yang muncul dalam benak kita, Pemerintahkan yang tidak peduli atau kesadaran masyarakat dan pemiliki pasar yang sudah lenyap? Jawabnya tanya diri kita masing-masing, upaya apa yang sudah maksimal kita lakukan untuk mengatasi permasalahan di daerah kita sendiri?

Disisi lain, seharusnya pemerintah pun tanggap dan peka menyikapi persoalan ini, bukan malah tutup mata dan tutup telinga. Jika anggaran yang dimiliki pemerintah daerah terbatas untuk kegiatan seperti itu kerana ada kegiatan yang paling prioritas lagi, support dan dorong pemilik pasar atau masyarakat setempat untuk berpartisipasi/berswadaya untuk membangun selokan dan mengatasi sampah yang berserakan membanjiri jalan di pasar Melano, bukan malah terlena dengan kedudukan yang anda emban dan perjalanan dinas yang tak memiliki kontribusi positifnya untuk daerah anda. Sudah sepantanya itu tugas anda sebagai pemerintah, pelayak publik memberikan arahan, bimbingan, pelayanan dan memfasilitasi rakyat anda dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat. Kewajiban anda melayani meraka (masyarakat), bukan anda yang harus dilayani mereka.

Menyikapi masalah sampah di atas, mari kita tanamkan pada diri kita masing-masing, baik penguasa maupun rakyat jelata. Jadikan sampah yang berserakan dilingkungan kita sebagai musuh nyata bagi kita, yang dapat mengancam lingkungan dan keselamatan jiwa kita, bahkan keberadaan sampah tersebut jauh lebih prioritas dan penting dari pembangunan fisik yang kebayakan mubajir dan menjadi sarana bagi oknum pemerintah/pengusaha yang hanya ingin meraup keuntungan secara finansial. by. Ujang Tingang (edisi: 14/04/2012)

Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=133593286765298&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf

TERDIDIK TAPI TIDAK BERPENDIDIKAN

Oleh : Ujang Penyakat
Cerita ini saya dengar dari teman saya yang begitu kesal dengan para Dewan Guru sekarang ini. Lalu dari ceritanya, saya berkeinginan untuk di jadikan sebuah artikel memang ya.. saya juga kesal kepada dewan guru sekarang ini, padahal Kebanyakan dari bapak ibu dewan guru sekarang ini merupakan Lulusan dari Perguruan Tinggi terkemuka, bahkan kebanyakan sudah S1,S2, bahkan ada juga yang S3. Tapi semua itu tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk pola pikir Mereka. Kebanyakan dari Mereka memberikan pengajaran sesat kepada para Anak Didik Mereka.
Bagaimana Anak Didik Mereka bisa menjadi seorang pemimpin bangsa, sedangkan dari Sekolah mereka sudah di ajari untuk berbuat yang tidak terpuji, untuk apa deh ada guru BK (Bimbingan Konseling) Di Sekolah-sekolah, kalau semua tidak ada gunanya, bahkan itu hanya menguras uang Negara saja.. BETUL TIDAK??? He….he….bagaimana tidak, mereka mengajarkan agar berbuat terpuji, sedangkan mereka malah berantakan, demi menggapai POPULARITAS untuk Sekolah mereka, mereka rela menghalalkan segala cara.
Dapat kita ambil contoh, kemaren teman saya ikut Lomba Cerdas Cermat di Sukadana tingkat SMA pada Bulan Maret 2012. Nah….. katanya, di sana itu banyak sekali atris dan aktor, bagaimana tidak, yang menjadi Sutradaranya guru mereka sendiri. Mantep nggak tu ????? yai yalah…… disana main bocor-bocoran, waduh, kasihan banget untuk anak didik mereka itu, masak di beri ILMU BODOH oleh para gurunya. Memang sih…. Kalau dari luar kelihan pintar. Tapi dalamnya…… minta ampun banget,,, tapi tidak apa-apa kok, nikmatin saja semua ini.. kan ini lah yang selalu orang-orang Di DINAS PENDIDIKAN harapkan. di KKU waktu lomba mereka mendapatkan nilai yang paling tertinggi.. namun waktu mereka mewakili KKU ke LCC tingkat provinsi, di sana terjadi kejadian yang mengejutkan…. NILAINYA NOL alias ZERO…… heh..heh…heh……memalukan sekali.. mau di buang kemana muka tuh….. untung kepala tidak bisa di copot,,,,, he,,,he,,,, kalau bisa, udah nggak ada mungkin.. tapi, ini semuakan sudah menjadi cita-cita Orang-orang di DINAS PENDIDIKAN, masak mau di sesalkan lagi??? pak, buk, saya ada pesan. Untuk LCC tahun depan, seperti ini lagi ya pak!! Sekolah yang kemaren mendapat nilai NOL waktu LCC di Provinsi lagi yang di bawa ke Provinsi, langsung aja pak, nggak perlu ada seleksi,,, toh itu semua hanya sebagai Formalitas saja… BETUL TIDAK???????
Ya beeettuuuullll lah……………!!!!!!! Biarlah mereka bilang saya pengecut, karena beraninya hanya lewat media online… tapi,di bandigkan dengan saya, lebih pengecut kalian lagi, bagaimana tidak, masak mau lomba seperti itu, soal dan jawabannya sudah di ketahui, nah.. itu juga yang di lombakan, kan nggak ver…. BETUL TIDAK… ? ayo…ayo….. sekarang siapa yang mau di bilang pengecut??? saya atau kamu…. ??? Kan itu juga namanya mengalah sebelum berperang……. Kalau bapak ibu dewan guru terus-terusan memelihara pengajaran seperti ini,,, maka KKU sampai 100 tahun kedapanpun… beginilah adanya… tidak akan berubah… bahkan tambah hancur… putra daerah lah yang nantinya akan menghancurkannya itu…karena dari sekolah mereka sudah di ajari curang,… maka di jamin ketika mereka jadi penguasa atau pejabat, yakinlah akan jadi Pejabat Yang Profesional dalam Kecurangan.
Makanya untuk para orang tua, berhati-hatilah memilih sekolahan untuk anak-anak kalian. Dan selalu lah anda mengawasi gerak-gerik mereka di sekolah.. bisa saja prestasi yang anak bapak ibu dapatkan merupakan hasil dari pengajaran sesat dari guru-guru mereka. WASPADALAH……………..WASPADALAH…….!!!!!!!!!!

Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=108477502620718&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf

UAN : Bisnis Kunci Jawaban ……..?

Oleh : Pangeran Sidang Kenape. PSK
Beberapa hari lalu saya membaca artikel di group ini mengenai masalah UAN yang bocor, dan kebocoran ini sepertinya memang ada indikasi atas kesengajaan oleh oknum oknum yang ingin mengeruk keuntungan pribadi maupun sindikat mereka. Kita akui saja orang oranmg ini sangat mahir dan memiliki pola bisnis yang baik dalam menjalankan serta membaca pasar, sampai sampai Pendidikan pun menjadi target peluang bisnis bagi mereka. Ha ha … kita akui encer juga ya otak mereka, dan yang lebih hebatnya lagi mereka bekerja secara profesional sesuai dengan pasitas mereka, mungkn hal ini di maksudkan agar upaya yang mereka lakukan tidak mudah terendus oleh pihak pihak tertentu. Salah satu trik mereka yang paling hebat adalah memanfaatkan anak sekolah itu sendiri sebagai Bos kecil untuk nya, nah setelah itu baru bos kecil menyerahkan uang hasil kunci jawaban ke bos sedang dan seterusnya dan seterusnya.
Menurut beberapa penulusuran dan informasi, Soal UAN di salah satu sekolah SMA yang terletak di Kabupaten Kayong Utara, sengaja di bocorkan dengan embel embel berbayar 150 rbu per paket. Ha ha keuntungan yang luar bisa di kalikan saja 150 ribu di kali 100 siswa dalam satu sekolah sudah lima belas juta rupiah, nah kalau di kali 10 sekolah sudag berapa hayooo ?,… itung saja sendiri keuntungan nya. Kami ucapkan selamat lah kalau memang mendapatkan keuntungan dari hasil UAN, semoga saja amal ibadah nya di terima disisi Allah SWT. He he (kok malah nglantur sich ..). ok ok ok kembali ke laptop.
Masalah dagang mendagang soal ini sudah menjadi menjagi kebiasaan atau sudah budaya, atau mungkin karena keterpaksaaan ya ?,. tapi yang jelas sudah menjadi proyek terseubung tahunan, ha ha ha. Benar kata bang napi “ KEJAHATAN TERJADI KARENA ADA KESEMPATAN BUAN KARNA NIAT SAJA “, wow itu betol sekali ini kan kesempatan emas, sayang dong di lewatkan apalagi sampai punya link ke percetakan dan punya tim untuk memenejemen dan di tambah lagi dengan Oknum pendidik yang tidak mau citra sekolah nya buruk karena gara gara banyak siswa/ I nya tidak lulus, dengan berbagai kesepakatan dan resiko akhirnya jadi Halal lah perselingkuhan di luar aturan tersebut, ha ha. Kalau begitu Klop sudah untuk di resmikan saja nama nya menjadi ORGANISASI JAMAAH SINDIKAT KUNCI UAN, ha ha ha.
UAN yang memakai standard pukul rata ini memang menjadi Beban, terutama bagi siswa/ I yang terbatas dalam fasiltas terutama di daerah daerah pelosok, Namun Beban bukan berarti harus memakai segala cara, apalagi dengan cara cara yang mencedrai visi misi pendidikan yang katanya membangun karakter ?, ha ha, KARAKTER .. KARAKTER, nasibmulah karakter hanya SMBOLIS saja. Ternyata potret karakter pelajar kita sudah ternoda semenjak dini oleh tangan tangan yang seharusnya memoles dan memberi sentuhan nilai nilai yang membangun karakter. Bagaimanakah menyikapi ini ? siapa yang salah ? .. ha ha ha menyikapinya tidak mungkn oknum pejabat/pegawai/guru/ yang tidak profesional di pensiunkan, tapi kalau masih saja oknum oknum itu ada peristiwa ini akan menjadi proyek tahunan oleh oleh oknum oknum tersebut kan ?. .. jawaban nya biarlah mungkin itu sudah rezeki Allah yang di berikan pada mereka melalui jalan tersebut, ha ha.
Mungkn sekian dulu tulisan saya, mohon maaf atas segala kekurangan, karena saya memang serba kekuranngan , he he, tapi alhamdullah masih sehat dan jari jari saya dapat menari di atas keyboard untuk menuliskan tulisan yang saya persembahkan bagi dunia pendidikan kita yang saat ini sedang dalam proses mengejar ketertinggalan, khususnya di Kayong Utara. ( 19/04/2012)

Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=223888624381632&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf

POTRET UJIAN NASIONAL: Mengorbankan Kejujuran ….?

Oleh : Drs. Adi Jogok (Kayong Utara 17/04/12)

Ujian nasional untuk tingkat SMA tahun 2012 ini mulai di gelar pada hari senen tanggal 16 April 2012 serentak di seluruh indonesia, tak terkecuali dib kabupaten kayong utara kaliantan barat. Menerut beberapa teliksandi dan penelusuran yang di lakukan ternyata terjadi fenomena yang sudah lazim terjadi bahkan biasa kita lihat di media televisi maupun surat kabar, bahwa soal UAN Bocor atau ada yang sengaja membocorkan kunci jawaban. Terlepas dari benar atau tidaknya kunci jawaban yang di bocorkan tersebut, yang jelas fenomena ini sangat menodai kiprah Dunia pendidikan yang memiliki visi dan misi “ MEMBANGUN KARAKTER “ . pertanyaan nya, dimanakah Peran Dinas Terkait ?, Dimanakah Peran dan pengawasan guru ?, apakah mereka benar benar tidak tau atau mungkin ada yang mengamini cara cara tersebut secara diam diam, owwwhhh. Kalau memang demikian sungguh ironisnya dunia pendidikan saat ini ? . ( semoga saja tidak begitu . amiin )

Sebut saja di salah satu sekolah Menengah atas di kabupaten kayong utara, terjadi kasak kasuk bocoran soal UAN yang padahal belum tentu kebenaran nya. Bagi siswa/I yang malas belajar tentunya Kunci jawaban tersebut merupakan tumpuan akhir mereka. Dan bagi yang belajar, jika terpengaruh walaupun tidak memegang kunci jawaban tentu secara psikologis mereka akan labil. Belum lagi jika ternyata kunci jawaban tersebut salah, maka yang berprestasi pun akan hancur. Hal ini di akibatkan karena ketidak percayaan diri serta ketidak siapan diri mereka menghadapi UAN.

Disisi lain system pendidikan kita yang memakai menerapkan Standar aturan kelulusan UAN juga sangat membebani mental siswa, sehingga siswa/I yang labil akan berupaya melakukan jalan pintas. Mungkin standard UAN bisa saja sama rata atau di katakan adil, namun tidaklah BIJAKSANA, bagaimana mungkin siswa/ I yang ada di perkotaan sama dengan siswa/I yang ada di pelosok, di lihat fasilitas, SDM saja sudah jauh berbeda, maka logikanya prestasi mereka juga akan berbeda, walaupun tidak menutup kemungkinan juga ada siswa / I yang bisa mengikuti standard tersebut, namun itu hanya segelintir saja, dan mungkin juga karena fasilitas yang ia miliki.

Maka dalam hal ini yang perlu di perbaiki adalah System, apabila system pendidikan kita masih seperti ini, maka aksi contek mencontek, bocor membocor soal, serta upaya ketidak jujuran lain nya akan terus terjadi, dan saya yakin ini terjadi tidak hanya Kayong Utara, namun juga di berbagai daerah lain di seluruh peolosok Indonesia. Dan jika hal ini tidak cepat di perbaiki, maka Pembangunan karakter akan menjadi gembar gembor kosong oleh Pemerintah, Pelajaran pelajaran yang berbasis Moral di kurikulum juga hanya sebagai pelengkap dan bualan belaka, serta guru guru yang ada di lemabaga sekolah sama sekali seperti tak berharga jika demikian.

Dengan adanya fenomena tersebut hendaknya pemerintah membuka mata dan mengevaluasi system yang telah mereka terapkan. Yang menjadi pertanyaan penting di akhir tulisan saya ini adalah ; PENTING MANAKAH ANGKA ANGKA FORMALITAS DAN KARAKTER ? . tentu jawaban nya adalah Dua duanya penting dan tetap harus menjadi perioritas. Nah untuk saat ini yang menjadi korban adalah Kejujuran, yang mana kejujuran tersebut adalah bagian penting dari Karakter yang sesungguhnya tidak dapat di tukar dengan Angka sejuta, dua juta, bahkan berapapun tidak bisa membeli Nilai Sebuah KARAKTER. Maka jelas dan kita sepakat dengan kementrian pendidikan nasional bahwa Pendidikan karakter harus di uttamakan, maka untuk itu kepada semua lembaga sekolah dan dinas terkait juga semua komponen masyarakat, haruslah mendukung program pembangunan karakter tersebut. Namun saat ini sepertinya Visi dan Misi tersebut masih belum bisa berjalan dengan baik, semoga saja pemerintah dapat membuka mata nya lebar lebar lebar dan segera mengevaluasi mengapa Visi dan misi tersebut masih belum bisa berjalan secara maksimal.

Sumber :

http://www.facebook.com/groups/101940266601132/permalink/153019558159869/

KKU KU,....!

Karene saye tinggal di Kabupaten Kayong Utara, make saye hanye nak ngomongkan soal korupsi di Kayong, karene kalok nak ngomongkan yang di Jakarta, di tipi dah banyak beritenye. Sakeng banyaknye berite korupsi di tipi, pak uneng tetangga saye pasti ngalehkan chanel digital kalok ketemu dengan berite tentang korupsi, “dak abes-abes” jelasnye.
Lalu kekire di KKu nin ade korupsi dak ye?
Kate kabarnye, duet apebede KKU ni sebagian besak berasal dari pusat (karene PAD KKU minim), supaye turonnye banyak, haros pandai menjuloknye, merayu, sampai maenkan juros sopoi. Karene asal muasalnye dah dak genah, jangan heran kalok ngabeskannye pon latah jadi dak genah.inilah yang dikalotkan kekawan tu, sampai besumpah serapah.
Karene dimane-mane korupsi dah mewabah, saye kire orang kite pon dak gik takot bebuat korupsi, dah biase. Agik pon, KPK dak gak sampai ke KKU ni, tok ngabeskan pekare korupsi pusat jak teheler-heler.
Lalu sebenarnya bagi kite, ade mah perwakilan kite yang kite harapkan tok ngawasek pemerintah.Karene anggote dewan tu dipileh supaye tecelang biji matenye meliat tindak tandok pemerintah. Tapi, ha ini yang dak nyaman nyebotkannye, nampaknye mereke tenang-tenang jak, macam dak ade hal. Entah apelah sebabnye, hingge amanah yang diberekkan rakyat tu, dak dilaksanekan dengan sepenoh hati.
Mungken karene waktunye banyak tesita tok mempelajari negeri orang (study banding) hingge dak sempat gik mikirkan negeri sorang.
Mungken karene dak nyaman ati, soalnye waktu mbahas anggaran udah ade bergaeningnye.
Mungken karene sibok nyiapkan diri untok pemilu berikotnye, mulai kampanye pencitraan dirik, tebar pesona kate orang pusat.
Mungken same gak, siket-siket ade gak yang dak genah. Atau...
Mungken gak mang dak tau ape gik yang haros dibuat sebagai wakel rakyat...
Alah mak e, dak taulah ngatekannye. Kalok udah macam gini, ngan siape gik kite nak beharap?

Kayong, 180412

 

Sabtu, 14 April 2012

POLITISI KAYA, BOLEHKAH?

Takdir seseorang memang tak ada yang tau, sang khaliq telah menuliskan semuanya kemudian menjelma menjadi jalan hidup orang tersebut. Ada yang ditaqdirkan kaya, mudah dalam segala hal.Ada yang dituliskan miskin, susah jadi makanan hari-hari.Ada yang kadang kaya, kadang susah. Begitulah Yang Kuasa menunjukan kekuasaannya, bahwa Dia berkuasa untuk menciptakan segala sesuatu, teermasuk kaya dan miskin tadi( begitulah kira-kira penjelasan pak Ustad ketika tausiah disurau di Dusun ku).
Jadi, tak ada yang salah dengan status kaya itu. Itu anugrah. So, bagaimana dengan Politisi, bolehkah ia kaya? Berdasarkan tausiah tadi tentu tidak salah.Toh itu kan sudah taqdirnya. Bukan dosa tentunya. Lalu, pak ustad melanjutkan, ujian nikmat jauh lebih berat. Nah, disini letaknya barangkali.
Menjadi politisi kaya, akan melekat terhadapnya 2 hal, pertama politisi, dan yang kedua Kaya.
Ketika menjadi politisi, ada hak dan tanggungjawabnya.haknya, tak usah kita bahas.Tanggungjawabnya? Tanggungjawab politisi kebanyakan tanggungjawab yang dibuat sendiri.Dibuat saat kampenye berupa janji-janji. Bukankah janji adalah hutang?.Hutang yang harus dibayar ketika didunia, dan dipertanggungjawabkan ketika kelak di hadapanNYA. Tentu tak mudah mewujudkan janji-janji itu, karena arena politik penuh dengan trik dan taktik. Banyak kepentingan yang bergulat dalam setiap kebijakan. Menjadi wajar kalau akhirnya janji-janji itu akhirnya terbengkalai. Manusiawi. Lalu bagaimana selanjutnya karena itu jadi utang? Rasanya ketika semuanya dijelaskan dengan seterang-terangnya kepada manyarakat pemilih, mereka akan mahfum. Ada upaya tuk perjuangkan janjinya. Tapi yang kadang muncul, tak ada kabar beritanya. Dan ketika massa bertanya, berkelit jadi jurus utama. Yang lebih parah, publik yang bertanya malah dicap sebagai ‘cerewet’, ‘tak ngerti’, atau malah ‘pembangkang’, ‘kurang kerjaan’ dsb. Ketika anda berhutang, lalu ditagih adalah sesuatu yang lumrah bukan?.
Setelah jadi politisi, biasanya akan hadir taqdir lainnya, yakni Kaya. Kita jangan bahas bagaiman bisa kaya. Tak elok rasanya. Tapi bagaimana mestinya orang kaya berlaku, itu yang kita bedah. Tak ada yang bisa menggugat atas kekayaan seseorang. Namun, saran pak ustad, diantara kekayaan itu tertitip hak orang lain. Hak yang berupa materiil, juga dalam bentuk moriil. Hak Materiil paling tidak ada hak atas 2,5 % yang diisyaratkan. Hak moriil, bagaiman dengan kekayaan kita, yang miskin tak tertekan. Bukan soal dengki, tapi bagaiman menjaga perasaan mereka, hingga tak terlalu merasa miskin dengan kekayaan kita. Pandai membujuk hati mereka dengan tidak memamerkan kekayaan yang dimiliki.
Alhasil, silakanlah kaya para politisi, tapi tetap jagalah hati, jagalah sikap dan jagalah janji. Sehingga berikutnya tak perlu lagi over acting digelanggang untuk menang. Istiqamah,Sikap ramah dan kemurahan hati adalah modal kampanye yang berharga. Dunia kadang menyilaukan...

Pontianak,120412

Sumbber : saleh salehan di  http://www.facebook.com/groups/101940266601132/149888058473019/

Anak Ngelem, Kemana KITA ?.....


Ngelem, atau mengisap lem menjadi trens terbaru dikalangan remaja sekarang hanya sekedar untuk sensasi tanpa arti dan tujuan yang jelas. Lem menjadi alternative penganti sabu2, ekstasi, heroin, ganja dll yang harganya relaitif mahal dan tidak terjangkau anak2/remaja seusia SD, SMP dan SMA yang masih netek dengan orang tuanya dalam hal biaya. Pada hal dampak ngelem tersebut sangat besar baik terhadap anak yang ngelem tersebut maupun terhdapan lingkungan social dan budaya.

Anak-anak jalanan pasti mengenal istilah ngelem, yakni menghirup uap lem hingga mabuk. Efeknya hampir mirip dengan jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang dan rasa tenang sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5 jam sesudahnya. Karena keasyikan ngelem ini kadang-kadang tidak merasa lapar meski sudah jamnya makan.

Sama seperti narkoba pada umumnya, efek ngelem akan menyerang susunan saraf di otak sehingga bisa menyebabkan kecanduan. Dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan otak sementara dalam jangka pendek risikonya adalah kematian mendadak (Sudden Sniffing Death).

Bukan hanya lem, beberapa produk rumah tangga yang mudah menguap (volatile) seperti penghapis cat kuku juga bisa disalahgunakan untuk mabuk-mabukan. Dalam daftar bahan berbahaya, produk-produk tersebut dimasukkan dalam kategori inhalant. Salah satu komponen dalam inhalant yang berbahaya adalah pelarut solvent, yakni cairan yang dalam suhu ruangan mudah sekali menguap. Cairan ini umumnya dipakai sebagai pelarut dalam pengencer cat minyak (thinner), bensin, lem dan liquid papper (tipe-ex).

Ketika terhirup, uap pelarut (solven) ini hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk mencapai kadar toksik atau beracun. Sistem organ yang diserang adalah otak dan saraf, khususnya yang berhubungan dengan jantung dan pernapasan.

Dikutip dari Kidshealth.org, Jumat (14/1/2011), efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
1. Denyut jantung meningkat;
2. Mual-muntah;
3. Halusinasi/ngayal/penghayal;
4. Mati rasa atau hilang kesadaran;
5. Susah bicara atau cadel;
6. Kehilangan koordinasi gerak tubuh.
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu);
2. Otot melemah;
3. Depresi /stress/gila;
4. Sakit kepala dan mimisan;
5. Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara.
Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Uap lem dan thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut.

1. Sudden Sniffing Death
Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi meningkat dan tidak teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.

2. Asphyxia
Uap solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.

3. Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, aktivitas ngelem sering dilakukan dengan kepala ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana. Ketika tubuh sudah terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa melepas sendiri plastik penutup tersebut dan akan mati lemas jika tidak ada temannya yang menolong.

4. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap solven. Dampak ini bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak untuk melakukan bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.

Faktor-faktor yang mendasari anak jalanan atau anak-anak umumnya melakukan kebiasaan ngelem ini, antara lain:
1. Ngelem menjadi sarana pelarian terhadap adanya ganguan karakter pada diri anak, seperti marah, suntuk, kesal dan lain sebagainya;
2. Ngelem dapat membuktikan seorang anak diterima dalam pergaulan ataupun komunitas dimana seorang anak jalanan yang tidak ngelem akan dijuluki pengecut atau tidak gaul, dan juga adanya tekanan sosialkultural seperti bangga bila ngelem;
3. Secara fisik, ngelem memungkinkan untuk menghilangkan rasa lapar, kelelahan dan juga rasa sakit terhadap penyakit yang dideritanya. Sedangkan secara psikis, ngelem dapat menghilangkan rasa cemas, depresi dan stress menghadapi faktor social;
4. Ngelem juga merupakan perwujudan dari sifat-sifat penyimpangan dari norma-norma sosial yang ada;
5. Kurangnya perhatian, bimbingan serta arahan dari orang tua, lingkungan dan lembaga2 yang berkompeten terhadap anak yang ngelem;
6. Lemahnya pendidikan karakter dan system yang berlaku, baik dilingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat serta perhatian serius pihak-pihak yang berkompeten.

Sebagai orang yang sadar dan berpikir jernih tentu kita miris melihat dan mendengar dampak negative dari ngelem tersebut. Bahkan bahaya ngelem lebih dahsyat lagi disbanding minum-minuman. Pertanyaannya, kemena orang tua mereka? Orang tua yang bang UT maksud disini bukan hanya orang tua kandung atau sanak familinya saja, tetapi termasuk masayarakat, lembaga pendidik, pihak yang berwajib atau pemerintah serta pihak-pihak yang berkompeten lainnya, termasuk toko penjual lem yang tidak selektif dan peka terhadap kondisi social yang berkembang dilingkungannya.

Benar, jika tidak arif dalam menyikapi arus modorenisasi maka akan membuat seseorang terjerumus kedalam kebebasan yang salah makna. Membuat seseorang menjadi matrelaistis, skuler, kapiltalis, apatis (masa bodoh) dan sebangsanya. Di era globalisasi saat ini yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan arus komunikasi yang begitu pesat, ternya banyak juga mencetak kader bangsa yang berpikir praghmatis dan instans dalam bertindak.

Kembali ketanggung jawab kita sebagai orang tua. Tanggung jawab terhadap generasi ini bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua anak semata, namun menjadi tanggung jawab kita semua, semau pihak. Suatu contoh yang sering kita jumpai, misalnya kita menemukan kasus ada anak membeli lem di toko tertentu sementara pemilik toko tersebut mengetahui bahwa anak tersebut membeli lem saban hari bukan untuk ngelem barang yang rusak tapi untuk dia ngelem/mabuk, tapi tuan toko tersebut mendiamkan saja sebab secara bisnis ia untung karena dalam sebulan puluhan kotak/dus/ratusan kaleng lem di tokonya habis terjual. Jangan salah. Jika hal tersebut terus kita biarkan maka akan menyeret anak kita, cucu kita, keluarga kita atau orang2 terdekat dan orang2 yang kita sayangi ke dalam lingkungannya. Mengapa demikian? Kerena kita tidak akan mungkin mampu memantau anak kita setiap hari jika ia keluar rumah dengan alasan ini-itu, lingkungan social sangat berpenguruh besar terhadap perkembangan/pembentukan karakter anak-anak/remaja. Apabila anak-anak kita dominan bergaul di dalam lingkungan yang tidak sehat maka ia pun akan terbentuk dalam lingkungan tersebut. Kita perlu bantuan orang lain untuk membimbing dan mengarahkan anak-anak kita. Jangan mudah tersinggung atau mengambil hati pada saat orang lain menasehati anak kita. Sikap orang tau yang selalu membela anaknya maka akan membuat/membentuk karakter anaknya menjadi manja dan cenderung mengulangi kesalahan yang sama. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?

Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, ada beberapa solusi yang bisa bang UT tawarkan buat kita semua, antara lain:

1. Perbesar Peran Orang Tua
Banyak pakar Islam mengatakan, madrasah (sekolah) pertama bagi anak-anak adalah lingkungan keluarga. Sebagai madrasah informal peran orang tua sangat besar pengaruhnya terdap perkembagan dan pembentukan karakter anak, sebab usia dini adalah masa keemasan bagi dunia anak-anak, sebab sebagian besar waktunya bersama lingkungan keluarga/orang tuanya. Jika pendidikan di dalam lingkungan keluarga itu berfungsi dengan baik, maka insya Allah itu akan membekas ketika anak tersebut menjelang remaja dan dewasa. Kerana orang tua yang baik akan mencetak kader masyarakat/bangsa yang baik juga.

Masa keemasan (usia dini) adalah masa yang efektif dalam pembentukan karakter seseorang, sebab anak tesebut belum terkontaminasi dengan hal-hal negative lainnya, 200 juta sel otak anak akan mengesave informasi dan sugesti postitif yang kita ajarkan/contohkan, kita bimbing dan kita bina saban hari. Ibarat kaset yang amsih kosong, maka otak anak akan merekam hal-hal positif yang kita sampaikan, terutama pendidikan dasar yang paling penting dilingkungan keluarga ialah aqidah dan akhlaq. Keteladanan orang tua dalam hal ini tentu sangat penting. Jangan kita menyuruh anak melakukan sesuatu sementara kita sendiri tidak melakukan itu. Ini tentu contoh yang tidak baik. Orang tua jangan cuma bisa memberikan contoh kepada anak-anaknya, namun harus menjadi contoh abgi mereka.

Peran orang tua tidak cukup pada saat anak berusia dini saja. Ketika anak menjelang remaja/dewasa tugas dan tanggung jawab orang tua tentu bertambah berat. Orang tua harus memahami psikologi anak, harus menjadi teman yang baik buat anak-anaknya, harus selalu memantau dan mengetahui perkebangan anaknya, dengan catatan tidak mengekang ia untuk berkarya atau berbuat baik untuk orang lain/lingkungannya. Tanamkan karakter yang kuat pada diri anak kita sedini mungkin. Buatlah aturan nonformal yang layak dan wajib dijalankan seluruh anggota keluarga, siapa saja yang melanggar aturan tersebut maka harus mendapat sanksi sama, tak terkecuali orang tua (ibu/bapak). Inilah keteladanan/kedisplinan yang kadang terabaikan dalam lingkungan keluarga.

2. Peran Lembaga Pendidikan
Setelah lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan memilki peranan yang sanagt stratgis, baik formal maupun nonformal, karena lingkungan pendidikan merupakan kelanjutan dari lingkungan keluarga. Lembaga pendidikan harus peka terhadap perkebangan dan kondisi lingkungan dan anak. Bimbingan koseling dan pendidikan karakter merupakan keniscayaan yang mesti dilakukan setiap sekolah. Pendidikan forma yang hanya mengejar nilai, prestasi dan kurikulum pendidikan maka sekolah tersebut cenderung melupakan pendidikan karakter bagi anak didiknya, sebab ia berpacu dengan waktu dan prestasi yang bersifat tidak permanen.

Kerena merupakan kelanjutan dari pendidikan keluarga dan perwakilan keluarga, sekolah (guru) harus benar2 menjadi orang tua yang baik buat anak didiknya, sebab anda (guru) digaji Negara untuk melakukan tugas tersebut, tidak hanya mengajar anak menjadi pandai namun wajib membimbing dan membinanya.

Guru yang baik tentu ia peduli dengan anak didiknya bukan pada saat dilingkungan sekolah saja, namun pemantauannya termasuk di dalam lingkungan social/masyarakat. Guru yang hanya peduli dengan anak pada saat di sekolah saja, itulah guru yang hanya memikirkan/menunggu gaji dan tunjangan profesinya saja. Pada hal, masa depan generasi ini termasuk ditangan guru guja, sebab guru adalah pencetak genarasi penerus bangsa.Negara membayar anda dan jaminan masa depan anda untuk melaksanakan tugas tersebut. Profesionalitas anda sebagai guru karena anda memiliki hak istimewa yang tidak dimiliki orang awam atau disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu, profesionalitas itu akan lebih professional jika anda menyadari bahwa itu profesi anda dan menjadi bagian dari tanggung jawab serta hak hidup anda.

Perlu keterpaduan antara orang tua, sekolah dan masyarakat dalam membimbing dan membina anak, sehingga tujuan pendidikan insya Allah bisa terwujud dengan baik, bukan hanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi yang paling utama ialah membentuk karakter anak bangsa yang tangguh, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Kepedulian guru terhadap lingkungan hari ini merupakan kemajuan yang patut diapresiasi. Namun sayang itu hanya mampi.

Dan sebaliknya, ketika guru memberikan sanksi yang wajar terhadap anak didiknya yang melakukan kesalahan, sebagai orang tua yang bijak jangan memvonis guru/sekolah tersebut salah dulu, namun kita harus berkoordinasi dengan pihak sekolah, seldidki kebenaran tersebut sehingga kita tidak main asal menyalahkan . Guru tidak akan memberikan sanksi kepada anak didiknya tanpa kesalahan yang jelas. Dan ingat, sebagai orang tua anda telah menyerahkan anak anda untuk diajar, dididik dan dibimbing guru di sekolah, karena itu anda juga harus siap menerima konsekuensi dan aturan sekolah bukan? Anda bisa bayangkan, rumah tangga anda saja jika tanpa aturan maka akan kacau bukan? Apa lagi sekokah, lingkungan masyarakat atau Negara. Perlu juga kita pahami bahwa waktu anak kita disekolah terbatas, tidak sampai 1 hari, namun dilingkungan keluarga dan masyarakatlah waktu itu tersedia lebih banyak dibanding dilingkungan pendidikan. Tak jarang orang2 mengatakan, prilaku yang tidak baik yang ditunjukan anak diluar rumahnya adalah cermin yang tidak baik dalam lingkungan kelurganya.

3. Peran Lingkungan Sosial
Seperti yang bang UT sampaikan di atas, pengaruh social sangat besar efek positif atau negatifnya terhadap anak. Hal tersebut tentu tergantung dari kondisi lingkungan social dimana anak tersebut itu lahir, tumbuh dan besar. Jika lingkungan sosialnya baik maka akan baik juga anak tersebut, namum bisa sebaliknya.
Jika kebanyakan orang/masyarakat suatu lingkungan seperti yang dilakukan pemilik toko penjual lem di atas (masa bodoh/apatis), atau setiap orang/anggota masyaraka tidak peduli ketika melihat anak dibawah umur/remaja melakukan tidakan amoral (ngelem, mabuk-mabukan, merokok,nyabu dll) karena merasa bukan anaknya, atau sebagian orang tau/masyarakat tidak menerima ketika orang lain memberikan bimbingan, masukan dan teguran terhadap anak-anaknya maka ini pertanda kehancuran bagi suatu kaum/negeri tersebut. Dan ingat, jika kita membiarkan anak orang lain melakukan hal-hal yang tak lazim buat usianya/tindakan amoral, maka tunggulah saatnya anak tersebut akan menyeret anak kita, cucu kita, family kita serta orang2 yang kita cintai masuk kedalam lingkung pergaulannya.

Tanamkan dibenak kita sebagai orang tua bahwa kita memerlukan orang lain untuk dapat memantau, mengajar, membimbing dan dan mendidika anak kita. Jagan penah mengambil kesimpulan negative pada saat orang lain menyampaikan informasi negative tentang anak kita diluar lingkungan rumah kita, sebagai orang tua yang bijak tentu kita harus menyelidiki informasi yang disampaikan orang tersebut sebelum membuat kesimpulan/keputusan bahwa anak kita tersebut benar/salah, bukan orang tersebut yang disalahkan atau kita balik menuduh dia memfitnah anak kita melakukan hal-hal negative. Apapun status social anda, jangan malu mengatakan anak anda salah jika ia benar2 salah, sebab pembenaran anda terhadap anak anda yang salah maka akan membuat/membentuk karakternya menjadi manja dan cenderung melakukan kembali hal yang salah/negative tersebut.
Kerjasama antar orang tua/anggota masyarakat sangat penting dan besar manfaatnya dalam proses pemebentukan karakter anak, tanpa hal tersebut yakinlah, sebaik apapun pendidikan dalam lingkungan keluarga dan sekolah maka akan timpang jika tidak didukung seluruh anggota masyarakat/orang tua. Lingkungan social memberikan dapat yang lebih besar lagi terhadap perkembangan anak, sebab anak/remaja kadang lebih banyak berinteraksi dilingkungan ini.

4. Peran Pemerintah/Pihak Berwenang
Kadang aneh juga, ketika mendapat laporan dari masyarakat tentang keberadaan anak yang ngelem polisi tidak langsung bergerak dengan alasan buktinya tidak kuat dan takut orang tuanya tidak terima jika anaknya harus berurusan dengan polisi. Masyarakat awam mungkin berpikir demikian, dan itu tugas kita bersama untuk memberikan arahan/penyuluhan agar masyarakat mengerti. Sebagai abdi Negara, tentu profesionalitas anda sebagai aparat penegak hukum (polisi) tentu lebih dan mengerti dalam mengangani kasus hukum apapun dibanding masyarakat awam.

Sebagai aparat penegak hukum, tentu ada kewajiban anda juga melakukan pembinaan/penyuluhan terhadap anak2/remaja yang ngelem atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, dan tentunya dengan bekerjasama dengan masyarakat/pihak-pihak lain yang berkompeten.

Kemudian peren pemerintah secara umum masih dirasakan sangat minim. Mungkin akibat pemerintah/pejabat sibuk dengan agenda politiknya, atau mengurusi proyek2 silumannya dan/atau sibuk dengan urusan perjalanan dinas yang tak membawa efek positif bagi daerahnya, sehingga urusan yang menjadi tanggung jawabnya terhadap masyarakatnya terbengkalai/terabaikan.

Dengan bergulirnya otonomi daerah sejak 1998 yang lalu, tentu setiap daerah memiliki otoritas untuk memgurus dan mengatur rakyatnya, termasuk menetapkan peraturan untuk menertibkan hal-hal yang berhubungan dengan Pekat (Penyakit Masyarakat) seperti ngobat, mabuk, judi, ngelem dll. Namun sayang, boro2 pemerintah daerah memikirkan itu, ngurus dirinya sendiri saja tak cukup waktu. Ternyata pemekaran daerah itu tak lebih hanya sekedar membentuk raja2 kecil di daerah.

5. Peran Alim Ulama
Satu hal yang kadang terabaikan juga, peran alim ulama, ustadz, ustadzah atau guru agama lainnya. Sebagai pewaris nabi, tugas dab tanggung jawab ulama tentunya menyampaikan kebaikan dan memberikan pencerahan baik kepada masyarakat maupun pemerintah (umara’). Lembaga keagamaan yang ada tentu memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak dan genarasi yang memiliki imtaq, iptek dan akhlak. Namun lagi-lagi, keberadaan lembaga agama kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, sebut saja madrasah/pesantren. Pada hal sejarah mencatat, madrasah/pesantren telah terbukti membentuk karakter dan genarasi yang tangguh jauh sebelum kemerdekaan Indonesia dikumandangkan 17 Agustus 1945. Dari pesantren pula lahir kader2 mujahid/pahlawan nasional dan tentara nasional serta orang2 hebat sebagai pejuang bangsa. Namun kondisi lembaga tersebut tak ubah Kerakap di Atas Batu, Hidup Segan Mati tak Mau. Pemerintah lebih senang membangun dan membina sekolah skuler dibanding sekolah keagamaan. Karena itu tak heran masyarakat kita dan Indonesia umumnya terhipnotis dengan paham Spilis (Skularisme, Pluralisme dan Liberalisme)

Kembali ke tugas ulama terkini, anda jangan lalai dengan tawaran, jabatan dan dunia politik yang penuh dengan taktik dan ketidakpastian (abu2) dari penguasa. Tugas antum adalah meluruskan akiqah dan akhlaq (moral) umat, pemimpin (umara’) dan termasuk memikirkan bagaimana cara mengatasi anak/remaja sekarang yang memiliki trens baru “Ngelem” yang membahayakan masa depan mereka, masyarakat, agama, bangsa dan negara, yang cenderung membuat mereka aties (tidak kenal Tuhan dan mengakui adanya Tuhan) akibat kebanggaan mereka sebagai anak punk tanpa pondamental yang kokoh. Sesungguhnya antum (ulama) adalah pemersatu, pembimbing, penuntun dan tuntunan umat, bukan menjadi tontonan umat.

Kita perlu memikirkan metode yang pantas, tepat, dan menyenagkan bagi generasi kita yang merasa bangga sebagai anak punk yang senang dengan dunia gemerlap (dugem) termasuk ngelem. Kita perlu memikirkan bagaimana caranya agar generasi/anak2 kita mencintai ilmu dan agamanya dengan tidak memaksakan konsep/metode pemebelajaran yang kita terima dulu diterapkan ke mereka, yang membuat mereka bosan dan menjauhi kita. Kita tidak perlu berdebat dari mashab apa, warna bendera apa dan organisasi apa kita dilahirkan, selama mashab dan organisasi tersbut tetap berpegangteguh pada al-Qur’an dan Hadits Shahih (Ahli Sunnah wal Jama’ah) dia seaqidah dengan kita. Perdebatan tersebut akan membuat kita lalai menuntun umat/generasi ini sehingga mereka menjauhi kita dan mereka dimanfaatkan musuh kita untuk menghancurkan kita dari dalam. Perdebatan itu akan membuat kita terkotak-kotak dan merasa paling benar tanpa landasan dan dallil yang syar’i. Bukankah perbedaan itu adalah anugrah Allah? Pada hal ada tugas yang lebih besar dari itu dibanding berdebat yang tidak ada siapa kalah dan siap yang menang tersebut, yaitu membina dan menuntut umat/masyarakat ke jalan yang diridhai Tuhannya.

Bang UT yakin, apabila peran dan keterpaduan antara orang tua, lembaga pendidikan, masyarakat, pemerintah dan ulama di atas disadari semua pihak, insya Allah tujuan pendidikan dan pembinaan akhlak terhadap masyarakat/generasi penurus akan terwujud dengan baik. Penyakit masyarakat (Pekat) seperti pemuda yang ngelem dll akan bisa diatasi dengan kejasama yang baik, penuh kesadaran tanpa harus megkotak-kotakan dan menyadari sepenuhnya bahwa tugas mengajar, mendidik dan membimbing/membina gererasi ini menjadi tanggung jawab kita semua.

Sumber :   http://www.facebook.com/photo.php?fbid=133050833486210&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf

Senin, 09 April 2012

MEDIA : Antara Fakta Dan Opini Tentang ….....?

Sebelumnya saya persembahkan suntai puisi kaeya bang saleh salehan penghuni group UT KM (ujang Tingang - Kusay Melano)



KITAB ITU BEERNAMA KUSAY


Oleh : Saleh Salehan


Tak indah namaku
Tak bagus rupa
Tak manis nasibku
( lalu ku tak pernah tanya kenapa tuhan ciptakan ku?)
Dan aku dibiarkan hidup..
Dibiarkan terusir
Dibiarkan terhina
Dibiarkan ditakuti
Dibiarkan melengkung dingin
Dibiarkan dipukul
Tapi aku tak mengeluh
Tak pernah mengaduh
Aku masih sempat senyum kawan...
Aku masih bisa tertawa kawan...
Hingga,
Janganlah kalian menangis dan bersedih
Dan kutitip padamu
“Kenapa aku diciptakan?”

Kayong, 090412


MEDIA : Antara Fakta Dan Opini Tentang …..?


             Yang menjadi pertanyaan besar terhadap media yang bertebaran saat ini baik lokal maupun Nasional yaitu; MASIH INDEPENDENKAH MEREKA? Atau SUARA SIAPAKAH YANG MEREKA BAWA ?.  pertanyaan tersebut berangkat dari kegelisahan Kami melihat kondisi Media pada saat ini yang cenderung condong pada kepentingan kepntingan bisnis ataupun politik dan lain sebagainya, meskipun perlu di garis bawahi bahwa hal tesebut tidaklah semua media berlaku seperti itu.

Namun sungguh Ironi manakala suatu media telah di kuasai oleh golongan/kelompok/bahkan perorangan, lalu di gunakan untuk melakukan propaganda bahkan hingga pembohongan publik,  dan tentu hal ini sangat membodohi masyarakat. Sebagai masyarakat yang sadar akan hal tersebut tentunya kita tidak boleh tinggal diam guna untuk melakukan suatu perubahan, Namun perubahan bukan berarti suatu perlawanan terhadap Suatu institusi ataupun golongan tertentu, Namun gerakan perubahan ini di dedikasikan untuk sarana memotivasi serta memperbaiki dan mengimbangi hal hal yang di nilai tidak sinkron.

Maka Berangkat dari hal tersebut Kami hadir di tengah tengah anda melalui media Online dengan Motto “ TEGAS - TAJAM & RELITAS, Akan mencoba mengungkap fakta sejelas jelasnya melalui pemberitaan secara ONLINE. Dengan misi “ The Screet”, kami sangat merahasiakan identitas kami dalam media ONLINE ini, bahkan kami juga tidak pernah tau dengan orang orang yang pernah mengirimkan berita kepada kami, semuanya kami lakukan bukan untuk meneror atau kami  pengecut, BUKAN, sama sekali bukan, Namun semua itu kami lakukan hnaya untuk memperlancar Kinerja kami sebagai Media yang benar benar Independent, yang tidak mempan untuk di bungkam dan di intervensi. Karena dengan kerahasiaanlah orang akan aman dalam menlajankan tugasnya. Semoga hal ini bisa di pahami oleh para pembaca. Amiin

Selain itu kami juga menerima tulisan dari pembaca/ penghuni group UT – KM untuk Gubernur Kalbar atau Fans Page kusay Tetue kayong.  Artinya Di sini kita bis juga mengembangkan bakat menulis tentang apa saja; kondisi sosial, budaya, ekonomi politik dll yang terabaikan individu, kelompok masyarakat, masyarakat, pemerintah atau elemen masyarakat laennya, postingkan di  sini (UT KM), insya Allah akan kite bahas dan dimuat di blog www.kusaykayong.wordpress.com . Asyik lho menulis tu.... insya Allah kita akan jadi org hebat.. kapan lagi mennyalurkan bakat menulis anda ? mungkin klo hrs membukukan karya tulis kite terlalu panjang prosesnya, atau mau muat artikel dimedia cetak mungkin sulit juga di akomodir, nah di UTKM karya tulis kalian akan diakomodir. kirimkan sekarang juga artikel atau tulisan anda ke email kami : encodermail@ymail.com

Berikut adalah link tautan Group UT - KM Untuk GUBERNUR Kal Bar  &an Fans Page Kusay Tetue Kayong :

http://www.facebook.com/kusaykayong                                (Fans Page)

http://www.facebook.com/groups/101940266601132/          (Group)

 

AYAM MATI DI LUMBUNG PADI


Tak ayal, pribahasa di atas merupakan potret Nusantara, bumi Pertiwi yang katanya kaya akan potensi dan sumber daya alam (SDA), dari Sabang hingga Merauke. Bumi Gemah Ripah Loh Jinawi. Tongkat kayu dan patu pun dilemparkan menjadi tanaman. Namun ungkapan ini terasa tak pantas disandang bumi Nusantara, ungkapan yang perlu dievaluasi dan dikaji ulang kebenarannya.

Berdasarkan data Bank Dunia, Indoneisa berada pada peringkat ke-6 terbesar diantara negara-negara berkembang dan ke-5 tercepat dalam pertumbuhan di antara negara-negara G20 pada 2010, Indonesia tidak dapat disangsikan lagi merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Namun mengapa Busung Lapar (gizi buruk) bisa menimpa jutaan anak Indonesia?

Dalam 15 tahun mendatang sebanyak lima juta anak Indonesia terancam kehilangan daya saingnya bila kasus gizi buruk di Tanah Air tidak segera ditanggulangi. Data dari Departemen Kesehatan menyebutkan pada 2004 masalah gizi masih terjadi di 77,3 persen kabupaten dan 56 persen kota di Indonesia. Data tersebut juga menyebutkan bahwa pada 2003 sebanyak lima juta anak balita (27,5 persen) kurang gizi dimana 3,5 juta (19,2 persen) diantaranya berada pada tingkat gizi kurang dan 1,5 juta (8,3 persen) sisanya mengalami gizi buruk.

Sementara menurut pengelompokkan prevalensi gizi kurang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia tergolong sebagai negara dengan status kekurangan gizi yang tinggi pada 2004 karena 5.119.935 balita dari 17.983.244 balita Indonesia (28,47 persen) termasuk kelompok gizi kurang dan gizi, (Litbang Kemenkes).

Generasi penerus bangsa ini telah banyak yang tewas akibat busung lapar. Korban terbesarnya ialah Indoneisa bagian timur (NTB dan NTT). Misalnya di NTB, jumlah korban meninggal di Provinsi NTB akibat busung lapar meningkat menjadi 21 orang dari 845 kasus. Dua hari sebelumnya, jumlah korban meninggal 19 orang dari 699 kasus busung lapar yang dilaporkan, (Harian Tempo, 2005). Di tahun yang sama, tercatat di NTT balita yang meninggal akibat gizi buru/busung lapar berjumlah 28 orang, (detikNews, 2005). Dan masih banyak lagi balita di berbagai daerah di Indoneisa yang menjadi korban busung lapar, termasuk Pulau Jawa dan Kalimantan.

Busung lapar/gizi buruk tersebut apakan disebabkan lapangan pekerjaan yang sulit, masyarakat yang malas berusaha, penghasilan yang minim atau kemiskinan SDM yang ada? Benar, ini menjadi salah satu faktor penentu juga, namun persentasenya masih relatif kecil. Lalu apa faktor utama penyebab busung lapar/gizi buruk tersebut? Jawababnya adalah KORUPSI. Ratusan triliun sepanjang era reformasih saja dana negara/rakyat habis dibabat pejabat, politisi, pengusaha dan petinggi negeri ini dari dari berbagai kasus yang ada dan tak kunjung selesai. Bayangkan saja kasus century misalnya, yang merugikan negara Rp. 60 triliun lebih, jika dana tersebut diberikan/dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakan Indonesia yang berjumlah lebih kurang 250 juta jiwa atau 75 % dari itu masyarakat ekonomi menegah ke bawah, saya yakin busung lapar tidak akan terjadi di Indonesia, jika ada pun relatif kecil kasusunya. Alih-alih pemerintah mau menaikan harga BBM, ngurus untuk makan sehar-hari saja masyarakat masih sulit, apa lagi jika BBM naik? Sudah pasti sembako ikut naik juga. BBM belum naik saja sembako sudah pada naik dan tidak turun-turun kendati harga kenaikan BBM ditunda. Ironi.

Selain faktor Korupsi yang menjadi penyebab utama busung lapar/gizi buruk di Indonesia, juga disebabkan negara tidak dapat mengurus rakyatnya dengan baik. Akibat dari kesalahan ini, maka rakyat hidupnya selalu jauh dari sejahtera. Hal ini senada dengan pendapat Robert L. Sassone (1994) “Kelaparan mencerminkan ketidaksanggupan pemerintah dalam menghargai harkat dan martabat manusia dan kegagalan pemerintah dalam mengadakan pangan secara merata.” Sejak pelaksanaan otonomi daerah, sistem pemantauan tidak pernah berfungsi. Pemerintah hanya terfokus pada masalah politik terutama menyambut Pemilukada misalnya yang sebentar lagi akan dihela di Propinsi Kalimantan Barat, kemudian masih lestarinya sistem Asal Bapak Senang (ABS).

Ironisnya, Indonesia kaya akan bahan tambang dan SDA lainnya, memiliki SDM yang luar biasa jika diberdayakan secara maksimal. Tapi Kenapa di bumi yang kaya ini masih banyak terdapat balita bergizi buruk dan busung lapar? Apakah SDM-nya lemah dan atau banci? Ternyata tidak. Penyebabnya ialah kekayaan/pontensi yang dimiliki Indonesia ini dikelola oleh SDM yang bermental biadap, mental yang rela menjajah bangsanya sendiri. "Ibarat Ayam Mati di Lumbung Padi," itulah lebeling yang pantas buat Indonesia, bukan Gemah Ripah Loh Jinawi, tetapi negerinya para pembudidaya/peternak koruptor sukses. "Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin," (Rhoma Irama).

Sumber : http://www.facebook.com/groups/101940266601132/permalink/147069105421581/

Oleh : Ujang Tingang

PETANI KKU, IRONI TERSAMARKAN PROPAGANDA



Adalah potensi KKU ketika “merdeka” luar biasa banyaknya.Hutan, laut, bahan tambang, pertanian dll. Konon potensi inilah yang digadang-gadang bakal jadi modal buat KKU memulai kehidupan dan bertahan hidup. Tentu kita sepakat, modal ini, kalau diramu dengan SDM yang kreatif dan inovatif bakal jadi dapur picu buat kesejahteraan masyarakat KKU.

Maka setuju pulalah kita kalau Pertanian juga potensi yang berharga bagi kita. Betapa tidak, sebagian besar masyarakat kita adalah petani, dengan luas areal tanam yang mendukung pula.Perlu diketahui, mereka jadi petani bukanlah sebuah pilihan hidup, tapi keadaan yang memaksa mereka betah dengan profesi tersebut. Dan jumlah tersebut bertambah ketika sektor kehutanan redup akibat pengetatan regulasi.
Bagi saya, kehidupan riil petani kita tak seindah lukisan sawah nan hijau, tak semerdu kicauan burung pipit yang berhamburan dihalau petani saat padi hampir kuning, tak seperti itu.
Sebagian besar petani (dari semua komodoti) adalah petani tradisional yang bermodal pengetahuan turun temurun seadanya dan sangat sedikit pemahaman tatausaha pertanian. Jadi jangan heran kalau kesejahteraan jauh dari harapan.
Ketika saya coba membuat perhitungan (untuk semua komoditi mayoritas) , didapatkan sebuah angka yang memprihatinkan, balik modal atau merugi (kecuali untuk tanaman padi dengan sistim persawahan yang persentasenya sedikit dibanding sistim tadah hujan). Sebagian besar merka terjerat dalam pola ‘menjadi buruh dilahan sendiri dengan upah murah’.
Harapan akhirnya muncul ketika deklarasi KKU, potensi ini tentu akan distimulus oleh mereka-mereka pembuat kebijakan…
Beberapa waktu yang lalu, dikoran lokal muncul berita dengan tajuk “KKU bangun PERTANIAN MODERN”. Wow…tentu ini kejutan bagi saya..ternyata kreatifitas SDM di KKU diluar dugaan. Sebuah inovasi visi yang mengagumkan bukan?
Lau, percayakah kita? Benarkah program tersebut sudah direncanakan dengan matang? Benarkah program tersebut bisa jalan kalau Anggaran untuk sektor pertanian KKUCuma pada kisaran 2% APBD? Ataukah itu semua PROPAGANDA untuk kepentingan tertentu dan menjadi pelipurlara kaum petaniku yang malang…

Sumber : http://www.facebook.com/groups/101940266601132/

Lingkaran SETAN Demokrasi ….?


Anggota legislatif atau yang lebih dikenal dengan Anggota Dewan, adalah orang yang sesuai aturan menduduki parlemen karena mendapat suara terbanyak dalam pemilu legislatif. Sebuah jabatan yang meletakkan seseorang pada tataran elit politik dan sosial.Tak heran bila jabatan tersebut diminati oleh banyak orang. Buktinya, setiap kali pemilu, begitu banyak orang yang mencalonkan diri, sampai yang tak paham dengan tugas dan tanggungjawab sebagai Anggota Legislatif pun rela bersusah payah untuk mengikuti kontes demokrasi tersebut. Alhasil, jangan tanya soal kapasitas dan kapabilitas,mereka dicalonkan partai karena yang bersangkutan banyak modal, banyak keluarga, banyak kolega, pintar berargumen, cerdas soal trik politik, dan yang terpenting pandai membuat janji-janji kampanye.
Tapi kali ini penulis tak menyoal masalah kapasitas dan kapabilitas.Terlalu riskan untuk memberikan penilaian tersebut.Yang coba di ‘buka’ kali ini soal bagaiman hubungan antara ‘sang dewan’ dengan para pemilihnya tempo hari.Hubungan yang punya sejarah sebab dan akibat.Hubungan yang mestinya tak lekang karena waktu…hubungan yang harusnya bermutu dengan saling bertanggungjawab.
Yang terjadi tentu tidaklah demikian, terlalu indah dokrin tersebut.
Ketika pesta demokrasi itu bermula, sibuklah sang rakyat mencari tau, siapa saja yang mencalonkan diri, kemudian sibuk membicarakannya disegenap warung kopi, di teras rumah, disela acara yasinan, pokoknya dimana saja ada kesempatan, ramailah duskusi soal caleg. Penilaiannya relatif sekali. Tentang baik, sedang saja atau tak baik. Tentu dari sudut pandang yang beragam pula.Lantas apakah proses berfikir dan berdiskusi itu yang menentukan pilihan mereka?
Kebanyakan tidak. Keriuhan itu hanya akal-akalan untuk mencari simpati para kontestan. Tujuannya agar dijadikan tim sukses atau paling tidak dijadikan ‘pemilih peliharaan’. Politik uang telah meracuni sebagian besar para pemilih kita. Pragmatis! Ya, entah kapan virus itu berawal, kini telah berjangkit dan mewabah.
“Berikan bukti, jangan Cuma janji”, sindir siUdin disela-sela acara sosialisasi caleg A dari partai A. Karena sudah keseringan mendengar ucapan tersebut, sang caleg sudah mahfum dengan ungkapan tersebut, lalu berbisik kepada timnya disebelah. Biasanya usai acara akan terlihat pembicaraan lanjutan antara tim sukses dengan si Udin.
“Surau kami saat ini sedang direhab, mohon bapak terima proposal kami” kata pengurus Surau. Atau “Pemuda disini kurang sarana olah raga, mohon perhatiannya pak”, ujar tokoh pemuda.Kampanye bagi mereka saat-saat berkah, karena banyak orang yang gemar bersedekah. Mengapa mereka begitu? Jawabnya : Sejarah. Mereka diajarkan oleh sejarah penipuan politisi. Yang ‘senyap’ setelah duduk.
Disisi lain, dapat kita bayangkan, betapa tertekannya sang caleg dengan syarat-syarat pemilih seperti itu. Berapa banyak uang yang harus digelontorkan untuk memuluskan jalan ke gedung dewan. Dan angkanya akan bertambah tatkala rifal caleg lain meluncurkan ‘program’ yang lebih ‘wah’. Tak ada pilihan lain untuk menang. Faight atau tersungkur kalah.
Lalu kualitas hubungan macam apa yang kita dapat dari proses itu. Saya rasa caleg kita belum cukup dewasa untuk bisa memahami kelakuan para pemilih seperti ini. Perasaan terhimpit, sakit dan di’zhalimi’ saat kampanye akan membias pada prilakunya kelak. Tak bisa dipungkiri akhirnya sang dewan sibuk dengan aspirasi mereka sendiri. Sang pemilih sibuk dengan caci maki.
Sebuah realitas. Kita akan ketemu dengan logika, telur atau ayam, mana yang lebih dulu. Siapa yang patut dijadikan tersangka , Politisi atau Konstituen. Hal yang mengharukan bagi demokrasi. Dan saat ini, kita berada didalam lingkaran itu. Wallahualam bissawab.
Tulisan ini dibuat bagi pencerahan kita semua menghadapi agenda politik yang tak lama lagi.
Kayong Utara, 070412


Sumber : http://www.facebook.com/groups/101940266601132/permalink/145752302219928/

 

Minggu, 08 April 2012

Pantai Tanjung Belandang: Dinikmati Namun Diabaikan


Salah satu tempat Wisata terkenal di Kabupaten Ketapang yaitu Pantai Tanjung Belandang kondisinya semakin kritis sebab abrasi gelombang laut sangat tidak bersahabat dengannya. Pada hal objek wisata ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Ketapang dan menjadi salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau incam Kabupaten Ketapang. Minimal rata2 per tahun 0,5 - 1 M bibir panati Tanjung Belandang terkikis/terseret ke permukaan laut.


Tercatat rata2 pengunjung pantai Tanjung Belandang yaitu berkisar 45 ribu hingga 59 ribu orang per tahun, sebab pantai ini tidak terlalu jauh dari ibu kota Kabupaten Ketapang, hanya berjarak kurang lebih 20 Km saja. Ini tentu potensi yang luar biasa yang semestinya digarapkan dan dikembangkan Pemda Ketapang demi untuk meningkatkan tarap hidup/pendapatan masyarakat disekitarnya, meningkatkan PAD Ketapang dan yang paling penting ialah pelestarian lingkungannya. Namun sayang, belasan tahun sejak otonomi daerah bergulir di Tanah Kayong ini, hak untuk tanah pesisir ini masih terabaikan. Sejak lam masyarakat sekitar menyuarakan penanggulang abrasi tersebut, namun tak membuat hati pemerintah daerah setempat bergeming menanggapinya. Pada hal, kontibusi Tanjung Belandang sangat besar untuk daerah ini.

Mengapa Pemda Ketapang diam seribu bahasa? Apakah menunggu bibir pantai ini hambis terkikis air baru mereka peduli atau tidak sama sekali? Entah mengapa, jika urusan penjalanan dinas dan belanja aparatur saban tahun tidak pernah alpa di RABPD/APBD, bahkan terus meningkat dan ditingkatkan nominalnya. Pada hal jika kita tinjau dari aspek manfaat, perjalanan dinas pejabat daerah selama ini tidak memberikan efek positif yang berarti bagi Ketapang , bahkan terkesan hanya sekedar pergi shoping dan tamsyasa saja keluar kota. Kemudian belanja aparatur dan sarana/prasarana kantor, apa mungkin 1 tahun barang2 tersebut habis terpakai? Sungguh ironis. Belanja aparatur, perjalanan dinas, sarana dan prasarana tidak bisa diirit/diefisienkan, tetapi yang menyangkut ancaman (abrasi) yang mengancam tempat tinggal dan objek wisata di daerah anggarannya ditiadakan. Dan pengelola pantai kenamaan Kabupaten Ketapang ini pun menjadi sesuatu yang misteris.

Budi (bukan nama sebenarnya) menuturkan, kami pernah beberapakan kali megusulkan ke pemda, mereka berjanji akan menganggarkan tahun depan untuk tanggul abrasi dan pengelola pantai, namun tahun demi tahun ternyata itu hanya sekedar penantian masyarakat tanpa ujung. Jika kami harus swadaya, lanjut Budi, itu memakan dana yang cukup besar, sangat tidak sebanding dengan pendapatan profesi kami sebagai nelayan/petani. Lagi pula Pantai Tanjung Belandang bukan hanya milik masyarakat Sungai Awan Kiri saja, namun miliki masyarakat Ketapang umumnya, dan tentu ini merupakan asset daerah yang perlu dikelola pemerintah daerah dengan baik, kerana saban tahun pantai ini memberikan kontribusi besar ke daerah ini, apa lagi saat hari-hari besar keagamaan, penyelenggaraan even2 tertentu, pantai ini sangat ramai dikunjungi. Hampir tiap hari pantai ini tak pernah sepi dari pengunjung, apa lagi hari libur seperti hari Minggu, ungkap Budi menutup penuturannya.

by. Ujang Tingang (edisi: 8/4/12)

Ada Indikasi Tenaga Honorer Siluman, BKD Diam dan Tutup Telinga


Data honorer kategori I (K1) yang memenuhi kriteria (MK) akan diserahkan hari ini (Rabu, 4/4) ke masing-masing daerah. Itu berarti per 5 April, daerah sudah harus mengumumkannya ke publik lewat media cetak atau online.
Seluruh data honorer K1 yang memenuhi kriteria telah diserahkan ke 12 Kantor Regional (Kanreg) Badan Kepegawaian Negara (BKN) sejak Senin (2/4). Setelah itu Kanreg akan menyerahkan ke masing-masing daerah di wilayah regionalnya. Jadi tidak ada daerah yang ke pusat, ini juga demi penghematan anggaran," kata Kepala Biro Humas dan Protokol BKN Aris Windiyanto, Selasa (3/4).

Penyerahan data dari Kanreg BKN ke seluruh pemda itu dilakukan serentak agar daerah bisa bersamaan mengumumkannya ke publik. Hanya saja masih ada lima daerah yang datanya masih ditahan BKN pusat karena lagi diselidiki kebenarannya.

Dia pun meminta setiap daerah yang akan menerima datanya, secepatnya mempublikasikan ke masyarakat untuk mendapatkan berbagai masukan. Lebih cepat mengumumkan lebih baik agar daerah bisa memproses laporan pengaduannya. Apalagi pemda diberi tenggat 14 hari untuk melaporkan data yang benar," ungkap pak Aris.

Kalau dalam masa tenggat itu tidak ada laporan, berarti pejabat pembina kepegawaian (PPK) bisa langsung melaporkan ke BKN pusat tanpa harus melakukan pemeriksaan lagi. Sebaliknya jika ada laporan pengaduan, PPK wajib memeriksa kebenarannya. Aris menjelaskan, tidak ada alasan bagi daerah untuk tidak mengumumkan data lewat media massa, dengan alasan tak ada dana untuk biaya. Menurutnya, sudah jauh hari hal ini disosialisasikan ke daerah. Jadi daerah sudah tahu ini jauh hari, imbuhnya.

Meski data verifikasi dan validasi data honorer kategori I yang memenuhi kriteria baru diserahkan ke daerah hari ini, namun Badan Kepegawaian Negara (BKN)sebelumnya telah menerima banyak laporan honorer siluman. Namun, data tersebut tidak bisa diproses lanjut karena bukan laporan resmi. BKN tidak bisa memproses lanjut karena laporannya kebanyakan lisan baik yang disampaikan langsung maupun via phone, ujar Kabag Humas BKN Tumpak Hutabarat, Rabu (4/4).

Dia menyebutkan beberapa daerah yang melaporkan tentang adanya manipulasi data honorer. Di antaranya Dumai, Palopo, Cilacap, Karawang, Bekasi, Bolmong Timur, Kabupaten Gorontalo, Pohuwato, Kalimantan Barat, dan puluhan kabupaten/kota wilayah Sumatera. Dia memperkirakan akan makin banyak lagi laporan manipulasi data honorer bila pemda tidak mempublikasikan selama 14 hari di media cetak atau on line. Ya sebelum lihat datanya saja sudah banyak laporan masuk. Apalagi kalau lihat data aslinya, timpal pak Tumpak Hutabarat.

Mengenai mekanisme pelaporan, Tumpak mengatakan, laporan pengaduan dibuat tertulis dan ditujukan kepada kepala BKD setempat dengan tembusan BKN pusat. Laporan ini kemudian ditelaah BKD bersama inspektorat. Bila memang ada kecurangan, kepala BKD dan pejabat pembina kepegawaian melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Menpan-RB tembusan ke kepala BKN untuk ditindaklanjuti. Tim akan kita turunkan ke daerah yang bermasalah untuk memeriksa kebenarannya. Kalau ternyata laporannya benar ada manipulasi, pejabat berwenang akan diberikan sanksi berat yaitu dilaporkan ke polisi," tegasnya.

Lantas bagaimana jika BKD tidak melaporkan pengaduan masyarakat? Kalau tidak ditindaklanjuti BKD maupun PPK, sebaiknya laporkan kepada LSM atau DPRD setempat. Nanti mereka yang akan meneruskannya ke Menpan-RB dan BKN. Pemerintah pasti akan segera memproses laporan tersebut, tandasnya.
(sumber: JPPN Pusat).

Kondisi tenaga honorer siluman itupun terjadi di selatan Kalbar, yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. Hingga kini, dari proses awal sejak keluar dan beredarnya Suat Edaran (SE) Menpan Nomor 3 Tahun 2012 ke daerah hingga data tenaga honorer K1 MK dikembalikan lagi ke daerah, pemda (BKD) Ketapang maupu Kayong Utara tidak pernah sekalipun mempublikasikan/mengumumkan secara tertulis atau melalui media cetak dan online yang dikelola pemda, bahkan terindikasi sengaja menutup-nutupi agar niat busuk mereka tidak tercium public.

Sebagai anak daerah yang peduli dengan kemiskinan mental dan kebejatan moral para pejabat negeri ini, sepatutnya kita tidak bungkam, namun harus bangkit melawan kezaliman tersebut dengan segala upaya dan kemampuan yang ada. Jagan biarkan terlalu lama negeri ini dipimpin oleh penguasa yang zhalim dan lalim, yang hanya penting mengamankan dan menyelamatkan kepentingan kroninya di atas penderitaan orang lain.

by. Ujang Tingang (edisi: 8/4/12)

Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=130952773696016&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf

Sabtu, 07 April 2012

AKANKAH HONORER SILUMAN MUNCUL LAGI DI HONORER K1 ?


Honorer siluman alias penumpang tak jelas selalu saja bertenger di daftar honorer di SKPD/isntansi pemerntah saat menjelang pengangkatan CPNS dari honorer. Hampir dipastikan saban tahun honorer siluman tersebut diposisikan oleh orang2 terdekat dengannya atau karena ketebalan dompet sang honorer yang bisa menyumpal mulut2 pejabat di SKPD/instansi pemerintah yang ada.

Hal di atas pun terjadi di Kabupaten Ketapang. Kota Kayong satu ini selalu saja menorehkan perih bagi tenaga honorer yang benar2 mengabdi dan bekerja sebagai karyawan honorer di salah satu SKPD/instansi pemerintah Kabupaten Ketapang. Pengabdian mereka selama bertahun-tahun sia-sia dan tergantikan dengan honorer siluman titipan orang2 yang berwatak bejat.

Merujuk ke Surat Edaran Menpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2012, bahwa Pemda berkewajiban menyampaikan/mempublikasikan nama2 tenaga honorer Kategori 1 (K1) yang Memenuhi Kriteria (MK) deadlinenya 31 Maret 2012 selama 14 hari berturut-turut, baik melalui pengumuman tertulis pemda setempat, melalui media cetak lokal dan media online yang dikelola oleh pemda. Honorer yang dimaksud K1 tersebut yaitu honorer yang digaji dari APBN atau APBD I dan II. Kalsifikasi K1 yang Memenuhi Kriteria (MK) dan Tidak Memenuhi Kriteria (TMK) tersebut mengacu pada PP 48 Tahun 2005 jo PP 43 Tahun 2007. Setelah dipublikasikan, pejabat pembina kepegawainan daerah atau pusat dan/atau pejabat yang ditunjuk meneliti kembali nama-nama tenaga honorer K1 MK yang dipublikasi tersebut. Dalam penelitian tersebut, tim verifikasi dan validasi wajib menampung suara dari masyarakat.

Publikasi tenaga honorer K1 MK tersebut dimaksudkan untuk diketahui publik dan untuk memudahkan tim verifikasi dan validasi meneliti/menerima masukan/suara dari masyarakat tentang data honorer yang dipublis tersebut, benar bekerja atau tidak. Namun sayang hingga berita ini hadir dihadapan anda, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang belum mempublikasi tenaga honorer K1 MK tersebut, bahkan terkesan menyembunyikan nama2 honorer K1 yang memenuhi kategori (MK) atau tidak memenuhi kategori (TMK). Ini tentu merupakan indikasi negatif bagi BKD atau Pemda Ketapang. Dugaan honorer siluman/penumpang gelap tersebut bukan sekedar isapan jempol belaka, namun berindikasi kenyataan. Berita ini pun sudah menjadi pembahasan hangat di DPRD Ketapang, sebab aneh juga Komisi I DPRD Ketapang pun tidak tahu menahu seberapa banyak tenaga honorer yang ada di Kabupaten Ketapang dan tenaga honorer yang datanya telah di kirim ke Menpan/pusat. Ketidaktahuan DPRD tersebut sangat beralasan, sebab tenaga honorer K1 MK tersebut tidak pernah dipublikasi ke khalayak dan ditembuskan ke DPRD. Jangankan masyarakat umum, DPRD sebagai lembaga resmi penyelenggara pemerintahan/wakil rakyat saja tidak tahu. Ada apa denganmu pemda Ketapang???

Sekedar gambaran, Tenaga Honorer Kategori satu (K1) tersebut yaitu:
1. Digaji dari APBN atau APBD;
2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang;
3. Bekerja di instansi pemerintah, pusat atau daerah;
4. Masa kerja minimal 1 tahun per 31 Desember, dan masih aktif bekerja secara terus menerus;
5. Berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh melebihi 46 tahun pada 1 Januari 2006.

Jika sesuai dengan kriteria di atas maka tenaga honorer ditetapkan sebagai honorer Kategori 1 (K1) Memenuhi Kriteria (MK), kemudian instansi pemerintah daerah atau pusat wajib mempublikasikan nama2 tenaga honorer K1 MK tersebut selama 14 hari berturut-turut paling lambat 31 Maret 2012, (sumber: Kemen PAN-RB). Tapi kenapa itu tidak terjadi Kabupaten Ketapang atau kabupaten2 yang ada di Kalbar ya? Termasuk Kayong Utara, BKD-nya adem ayem juga.

Melihat realita di atas bisa kita simpulkan bahwa:
1. Surat Edaran (SE) Menpan Nomor 3 Tahun 2012 tersebut tidak berlaku di BKN atau BKD sebagai perpanjangan tangan Menpan;
2. PP 48 Tahun 2005 jo PP 43 Tahun 2007 atau Peraturan Perundang - Undangan lain yang mengatur tentang Reformasi Birokrasi sampai kiamat pun tidak akan berlaku;
3. Penerimaan CPNS selalu menjadi proyek keluarga para pejabat atau proyek untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya;
4. Penerimaan CPNS hanyalah proyek politikus busuk untuk memenuhi janji politiknya kepda konstiuen/tim suksesnya saja.

Kamis, 05 April 2012

KETIMPANGAN PELAYANAN RUMAH SAKIT


Rumah Sakit Dr. Soedarso adalah rumah sakit terbesar di Kalimantan Barat yang seharusnya memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasien yang datang berobat atau yang sedang sakit. Akan tetapi pelayanan Rumah Sakit ini sangat terlihat sekali ketimpangan-ketimpanganya, dimana pelayanan pasien yang menggunakan ASKES, JAMSOSTEK, JAMKESMAS, ASKESKIN, dan kartu berobat lainya dibandingkan dengan pasien yang menggunakan UANG TUNAI.

Pelayanan Terbaik Rumah Sakit Dr. Soedarso Pontianak hanya diberikan kepada pasien yang berobat dengan menggunakan Uang Tunai. Sedangkan kepada pasien yang menggunakan ASKES, JAMSOSTEK, JAMKESMAS, ASKESKIN, dan kartu berobat lainya diberikan pelayanan sealakadarnya. Selain pelayanan seaalakadarnya, setiap pasien yang berobat dengan menggunakan ASKES, JAMSOSTEK, JAMKESMAS, ASKESKIN dll akan dibuat rumit, dan urusanya lama.

Pengallaman pribadi saya yang memebawa keluarga saya yang sedang sakit dan akan dirawat di Rumah Sakit Dr. Soedarso Pontianak yang menggunakan ASKES.
setelah keluarga saya diepriksa diruang UGD, dan saya telah selesai mengurus administrasi2nya (walaupun dengan penuh rasa emosi) akhirnya keluarga saya di pindahkan keruang inap. Seharusnya Askes PNS dengan Golongan 4a dirawat dirunang VIP, Kelas I, atau bahkan Kelas II, eh malahan keluarga saya dirawat di ruangan Kelas III, dengan alasan ke tiga ruangan tersebut penuh. dan saya menerima alasan pihak rumah sakit seperti itu.

setelah selesai semua urusan, saya bersama teman saya sedang duduk didepan aula UGD, berselang beberapa menit kemudian datang seorang pasien yang sedang sakit parah, dan bersamaan dengan itu saya serentak membantu keluarga pasien dalam mengurus administrasinya (karena keluarga pasien tersebut datang dari kampung, dan belum pernah mengurus administrasi seperti ini).
karena pasien tersebut tergolong orang mampu (menengah ke atas), keluarga pasien meminta pasien tersebut dirawat dirunag VIP atau ruang Kelas I. dan anehnya serentak pihak rumah sakit menyatakan ruangan untuk pasien tersebut ada (karena pasien tersebut berobat dengan menggunakan UANG TUNAI).

kenapa demikian?
inikah program pemerintah untuk mensejahterakan kesehatan rakyatnya ?

Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=190473277735793&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf

Senin, 02 April 2012

SYAITAN BERPARAS MALAIKAT DI KKU ....?



Ini cuap-cuap teman saya kepada saya,kemaren dia bercerita kepada saya. Bahwa dia sangat bersyukur bisa mengikuti tryning center di KKU dalam rangka untuk mengikuti seleksi MTQ ke Melawi tahun 2012. Karna, baginya, itu merupakan suatu kebanggan tersendiri.tapi, dia berkata kepada saya. Kalau dia hanya di jadikan sebagai play seation yang di kendalikan oleh remot kontrol.jadi, katanya… ini apa-apaan? Acara islam kok di jadikan seperti ini..?? emangnya mau di jadikan apa agama itu, hanya taming saja. Atau formalitas saja.. sungguh memalukan. Lalu Saya tanya lagi, mengapa kamu bicara begitu? Lalu dia menjaawab lagi.. mereka itu adalah syetan syetan yang menyerupai malaikat, berlindung di balik megahnya sebuah lembaga kebanggaan masyarakat islam di KKU ini… lalu, mau jadi apa mereka itu. Lalu saya bertanya lagi, memangya apa yang nereka lakukan kepada kamu sehingga kamu berkata demikian? Diapun menjawab: biasalah,, orang pintar memang begitu….TRYNING CENTER (TC) MTQ Ke-2 di KKU itu……….. hanya formalitas saja,, toh orang-orangnya sudah di siapkan. Dan semuanya sudah di kemas sedemikian rupa agar tidak keciuman aroma-aroma kecurangan di antara mereka..LALU saya tanya lagi.. memangnya siapa sih orang-orang yang terlibat di situ ? dia pun menjawab dengan santai.. ya…. Tadi, SYETAN SYETAN yang berbalut kafan putih, berlindung di balik gelar, percuma gelar Ustadz, Haji, Sarjana Islam, lulusan pesantren, Qorry…………. Heh….. semuA BULSIT….. itu hanya tipu muslihat saja….. mereka itu tak ubahnya seperti SETAN yang berparas MALAIKAT. Lalu…. Saya tanya lagi dengan sedikit gurauan…. Waduh,, nampaknya berat ni…. Udahlah,, itu kan udah ada sejak KKU lahir,,,, hingga sekarang tetap terpelihara dengan subur… malah menjadi raksasa yang menghancurkan suburnya kepercayaan rakyat KKU terhadap mereka. Bahkan….. ini secara tidak langsung… sudah melanggar UUD no 22 thun 2002 teentang perlindungan ANAK. Karena apa.. karena secara sengaja mereka-mereka itu sudah membunuh karakter pelajar, karena… setiap LOMBA yang di adakan di KKU ini memang beginilah IRAMAnya, beginilah BAUnya, beginilah RASAnya… percuma ada lomba kalau begitu caranya………(DAN AKHIRNYA DIA LANGSUNG MEMOTONG OMONG SAYA) iya……………. Bahkan MTQ inikan acara agama… mengapa di jadikan seperti ini…. Apakah mereka tidak sadar dengan laknat ALLAH.. kalau di sebut kan satu-satu orangnya… mereka pasti marah dan akan menumpal mulut saya dengan rupiah….. he…he… boleh juga tuh…. Kapan lagi di kasih uang oleh SETAN berparas MALAIKAT ……… tapi…. Hanya satu pesann saya… semoga KAFILAH yang terpilih itu bisa merebut gelar juara…sesuai dengan pidato orang tua yang kurang lebihnya sudah berkepala tiga itu… yang memakai kopiah hitam.. …. Berparas tampan… beristri cantik… heh…. Kebanyakan komen… nanti di bunuh lagi saya…… yang jelas..kita tau saja siapa orangnya…. he… he…… moga awet muuda ya pak… biasanya orang Yang sering di caci maki itu perutnya buncit….. bicanda pak…. Semoga.. KKU bisa lebih baik lagi dari tahun-tahun kemaren…. Kalau bisa.. kalau mau mengkelabui kami lebih ahli lagi pak… toh ini masih ketahuan…udah deh… belajar dulu ngebohong….. jangan anda bekerja di pekerjaan yang tidak mungkin bapak kerjakan …. Tidak profesional banget deh…… yang jelas….. MTQ nanti… di tambah laGI YA SYETAN SYETAN HITAMNYA….. kalau bisa beranak-pinak… OKKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=124928640971820&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf

Minggu, 01 April 2012

PIDATO Ujang Tingang, Menanggapi Kontroversi



Maafkan kami pengelola grup ini atas ketidaknyamanan saudara2 sekalian, sehingga mengundang praduga2 anda yang belum tentu kebenarannya, atau penyampaian kami yang menurut anda sangat mendiskriditkan/membunuh karakter pihak2 tertentu. Sesungguhnya tidak ada maksud kami demikian, namun kami hanya mengunggap fakta2 yang sebenarnya terjadi disekeliling kita yang kadang kasat mata melihatnya, atau samar2 telinga kita mendengarnya. Itulah realitas. Seberat apapun wajib kami atau kita semua sampaikan. Sesungguhnya musuh terberat kita di dunia ini bukanlah tentara yang gagah memanggul senjata canggih, atau rival (lawan) yang sulit kita taklukkan, namun musuh terberat kita sesungguhnya ialah HAWA NAFSU.

Jika ada kesamaan kasus, tokoh atau karakter yang kami paparkan, bukan maksud kami untuk menyamai itu, semua itu hanya kebetulan atau sekedar perbandingan saja, sebab kendati karakter orang di dunia ini tidak sama namun kadang ada kecenderungan seseorang memiliki karakter yang hampir sama dengan kita. Jika ada sebagian dari kita beranggapan bahwa pendapat/pandangan kami mengecilkan pendapat2/pandangan anda, sesungguhnya tidak demikian. Semua itu dalam rangka dan niat kami untuk membangkitkan semangat juang kita semua untuk melawan keterpurukan bangsa ini serta mencari solusi terbaik buat diri kita, masyarakat kita, bangsa dan negara yang kita cintai ini. Dan sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari Allah SWT dan kekeliruan itu hanya kelemahan kita sebagai manusia biasa.

Berbagai karakter yang tampil dan bergabung di grup ini semuanya memberi warna dalam kehidupan kita, baik positif maupun negatif. Dari sekian warna yang ada tentu ada sebagian warna kita sukai. Petiklah hikmah dari itu. Kerana boleh jadi warna yang kita sukai orang lain pun menyukai warna yang sama dengan kita. Ambil yang positifnya dan buang jauh2 negatifnya, sehingga kita menjadi orang2 yang senantiasa berpikir positif dan selalu mendapat berkah dariNYa.

Jika kami harus membuat aturan/tata cara dalam penegelolaan grup ini, itu bukan berarti kami membatasi hak suara anda, tapi hanya untuk menjaga eksistensi dan hak penuh kami sebagai pengelola grup ini saja, sebab, setiap organisasi, kelompok, grup atau rumah tangga pun punya aturan yang diterapkan untuk anggota keluarganya. Anda bisa banyangkan jika suatu organisasi bergerak tanpa aturan, kendati organisasi tersebut dianggap sebagian orang/konstitusi ialah organisasi elegal. Silakan anda keluarkan kritik, saran atau pendapat anda, baik yang menyangkut kondoisi pemerintahan, lingkungan masyarakat atau sesuatu yang orgent menurut anda. Dan insya Allah, semua pasti ada hikmahnya buat kita semua, sebab hancurnya suatu negri/kaum yaitu akibat rakyatnya senang berbuat maksiat dan pemimpinnya gemar berlaku zalim pada rakyatnya serta sangat sedikit sekali orang2 yang sadar dan memgingatkan mereka.

Semoga kita tidak termasuk golongan orang2 yang merugi, tetapi orang2 yang senantiasa dikaruniai pikiran yang baik dan senang berbuat baik pula, amin ya rabbal a'lamin....

Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=127373950720565&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf

Rintihan Hati RI 1 2012 .......!



Pusing juga, rakyat dan mahasiswa pada demo melulu. Kan hak prerogatif aku sebagai presiden mau naikin atau tidak BBM tersebut, kok kalian yang pada repot??
Akukan udah mau akhir jabatanku. Mikir donk berapa banyak uang yang kukeluarkan saat kampaye dulu yang kubagi-bagikan ke kalian juga, apa kalian lupa? Nah, ini saatnya aku mengembalikan modal kampaye tersebut.

Masalah kasus korupsi dan century yang kugunakan untuk dana kampaye juga, tolong jagan diungkit-ungkit lagi ya!!! Anggap saja ini pembelajaran yang berharga buat kalian agar jangan mengikuti jejak saya, atau kalau mau mengikuti jejak saya yang lebih dahsyat lagi dari saya, oke!!

Jangan heran, aku lebih senang membela kemungkaran dari pada mencegah kemungkran. Jadi tak perlu kalian pikirkan kenapa di Indonesia tumbuh sumbur korupsi, ormas2 pengeliat kemungkaran, aliran2 sesat, ormas2 yang berhaluan neolib dll. Semua itu adalah proyek dan bemperku untuk mengeksiskan kekuasaan dan popularitasku di mata dunia internasional. Aku lebih senang membunuh ormas2 yang menegakan amar ma'rub nahyi mungkar, kerena jika mereka dibiarkan maka kebobrokanku akan keciuman kalian semua.

Kalian kira aku hebat dan bermartabat? Atau aku kuat dan agamis? Kalian salah besar menilaiku. Itu semua hanyalah simbol2ku untuk mengelabui kalian. Sungguh kalian tertipu dengan retorikaku. Kalian tertipu dengan gayaku yang terkesan sangat berwibawa tersebut. Pada hal, aku tak ubah Tince, siang menggunakan celana panjang dan jika malam berganti rok mini.

LAKI ?.........



LAKI, Laskar Anti Korupsi Indonesia. Sepintas seram mendengar namanya. Orang awam bisa saja berpikir/berasumsi bahwa laskar ini akan memburu para koruptor2 yang bertebaran dipelosok negeri ini, yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun realitanya berkata lain. Laskar ini hanya tameng dan gertak sambal belaka.

Bangsa ini tentu berharap besar pada aktivis/ormas/LSM/lembaga2 yang berkompeten lainnya yang peduli dengan ketepurukan negeri ini, negeri yang selalu bangga dengan petinggi yang korupsi. Kelahiran LAKI merupakan angin segara bagi bangsa ini. Ditangan LAKI bangsa terlalu berharap besar agar kasus2 korupsi dan KKN lainnya bisa berkurang atau bahkan hilang, sebab lembaga negara yang ada dan kompeten saat ini pun ternyata tidak mampu mengatasi persoaal bangsa hari ini, bahkan terkesan ikut bermain dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari lingkran syetan (KKN). Ditangan LSM-lah harapan itu tercurahkan, paling tidak LSM anti korupsi seperti LAKI dan lainnya mampu mengungkap fakta dan data korupsi yang ada serta benar2 mampu menjadi pioner pembaharuan Indoneisia tanpa korupsi. Benarkah?

Namun sayang, lagi-lagi rakyat dilukai. Ormas dan LSM yang anti korupsi tersebut hanyalah sarana bagi oknum2 yang tidak memiliki kesempatan untuk mengeruk uang rakyat layaknya eksekutif, legsilatif, yudikatif dan pengusaha. Dengan tameng lembaga tersebut mereka berlomba-lomba mencari keuntungan pribadi di atas penderitaan rakyat. Lalu kemana lagi masyarakat/bangsa ini mencari keadilan, jika pelaku keadilan sendiri terus2 menzalimi keadilan dan kepercayaan masyarakat/bangsa atas amanah yang mereka emban? Jawabannya sangat sulit kita temui, 1001 pun sulit.

Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) ialah modus operandi baru pelaku kezaliman atas nama masyarakat/rakyat. Ia merupakan wadah untuk mencari kelemahan para pejabat/pengusaha negeri ini demi mendapatkan keuntungan dari kelemahan tersebut.

Semoga LAKI bukanlah cerita dongeng dan memuakan, namun benar2 menjadi wadah penyambung lidah rakyat, menyuaran kebenaran demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, amin.

Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=128105297314097&set=o.101940266601132&type=1&ref=nf