WK-Brand Logo

Rabu, 02 Oktober 2013

Membentuk Karakter Atau Pendidikan Membuat Siswa/ I Pintar ? (Bagian 1)

Membentuk Karakter Atau Pendidikan Membuat Siswa/ I Pintar ?  (Bagian 1)


Oleh : Miftahul Huda


pendidikan karakter 1

            Nah ini dia salah satu akar permasalahan kenapa indonesia pada saat ini termasuk negara terkorup di dunia. Kalau menurut saya salah satu akar permsalahan yang serius adalah di bidang pendidikan. Jelas sekali sistem pendidikan kita pada saat ini telah banyak melakukan kekeliruan yang amat sangat fatal bagi kelangsungan negara ini ke depan nya. Betapa tidak ?, ya jelas atal karena anak didik yang saat ini sedang mengenyam pendidikanlah yang nanti nya akan menjadi generasi penmerus bangsa. Bisa kita bayangkan negara ini akan menjadi begitu kacaunya jika di pimpin oleh orang orang yang pintar namun tidak berkarakter moral yang baik. Lho kenapa bisa begitu ? baik saya akan jelaskan satu persatu sebab dan alasan serta kelemahan sistem pendidikan saat ini dari kacamata saya yang bodoh ini.


 

  1. Fakta Sistem Pendidikan pada saat ini adalah menitik beratkan kepada angka angka formalitas sebagai acuan standard kelulusan dan keberhasilan siswa. Pertanyaan nya apakah dengan angka dan nilai yang tinggi di kertas bisa menjamin sang anak akan berprilaku yang baik ?, jawaban ya tentu tidak menjamin, bahkan akan mengakibatkan banyak hal hal buruk terjadi pada siswa, misalkan saja siswa akan tertekan dengan standard tersebut, dan pada akhirnya ia akan berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan nilai angka yang baik, dan pada akhirnya akan menggembleng secara tidak langsung kepada siswa untuk tidak berlaku jujur, semisal dengan cara mencontek atau diam diam mencuri soal ulangan, bahkan membeli jawaban dan lain sebagai nya. Apakah hal semacam ini akan membuat siswa/I kita akan lebih baik di masa yang akan datang jika kita saat ini saja sudah mengajarinya tidak jujur.

  2. Sistem pendidikan yang............................


pendidikan karakter 2

Mengapa saya katakan tidak profesional ?, lihat saja fakta di lapangan, bukankah banyak kita menemukan para pengajar yang sebenarnya tidak bisa menjadi guru yang baik.?, ya jawaban nya sangat banyak bahkan tidak terhitung lagi. Ukuran seorang guru yang baik kalau menurut saya bukan dari gelar atau titelnya atau berapa lama dan berapa banyak fakultas yang telah di masuki nya, bukan sama sekali bukan dari situ ukuran seorang guru yang baik. Bahkan banyak para pengajar yang lulusan dari Fakultas/akademi yang sejujurnya tidak sungguh sungguh dalam mendidik siswa/I nya. Melainkan mereka hanya sekedar mencari uang dari pekerjaan nya selaku pengajar, bahkan ada juga yang melakukan pekerjaan mengajar nya secara malas malasan, itupun dengan berbagai alasan, yang jauhlah, yang sibuk lah, dan lain sebagai nya.


pendidikan karakter kayong utara 4

Kira kira bagaimana ya  kriteria guru yang baik tersebut ?, kriteria guru yang baik harus memeiliki syarat mutlak sebagai berikut :




  1. Seorang guru yang baik menurut saya harus memiliki niat yang tulus dan benar benar ikhlas untuk mendidik siswa/I nya.

  2.  Seorang guru yang baik harus memahami ilmu psikologi kejiwaan seseorang / siswa/I nya, karena tanpa pemahaman psikologi ia akan sulit berinteraksi dengan benar terhadap para siswa nya, dan pada akhirnya siswalah yang akan  menjadi korban.

  3. Seorang guru yang baik harus memilki metode yang baik juga dalam mengajar. Arti nya sang guru tidak harus memaksakan semua siswa untuk bisa memahami apa yang dia ajarkan. Sang guru harus maklum berapa banyak pelajaran yang harus mereka serap dalam satu hari. Dan bagaimana setiap respon atau minat dari setiap siswa terhadap semua mata pekajaran yang ada ? tentunya hal tersebut harus bisa di siasati oleh sang guru agar suasana dalam proses belajar mengajar tidak kaku dan mudah di terima oelh para siswa/ I nya.

  4. Seorang guru yang baik tidak pernah melontarkan kata kata kasar atau memberikan kata kata yang tidak layak seperti “ kamu bodoh, Kamu nakal, kamu bandel, dan sebagai nya” kenapa bisa begitu ?, ya menurut saya dengan kata kata tersebut tidak akan menyelesaikan masalah sekalipun anak tersebut memang bersalah, kata kata kata yang di keluarkan sang guru adalah kata kata yang mensugesti sang anak yang sedang dalam masa perkembangan. Bisa di bayangkan jika setiap kali guru mengungkapkan kalimat tersebut dengan berulang ulang dan sesring mungkin pada sang anak tersebut, maka akibat nya sang anak tidak menutup kemungkinan akan benar benar menjadi anak yang tidak karuan, dan hal tersebut ia lakukan juga dalam rangka menuruti sugesti dari sang guru tadi. Maka dari itu berhati hatilah anda jika menjadi sang guru jangan sampai melontarkan kalimat negativ pada siswa, apalagi hingga memukuli nya.


pendidikan karakter kayong utara 23




  1. Seorang guru yang baik adalah guru yang tingkah serta ucapan nya patut di dengarkan dan ditiru. Marilah kita lihat kenyataan saat ini begitu banyaknya guru yang bersikap tidak baik dengan siswa/ I nya atau bersikap tidak baik terhadap masyarakat atau sesama rekan kerja nya. Yang jelas sedikit banyak hal tersebut adalah suatu cerminan bagi siswa/ I anda, dan betapa kasihan nya siswa/ I anda ketika meniru tingkah polah anda yang tidak baik, padahal seharusnya segala Tingkah polah dan ucapan anda seharusnya bisa di jadikan cerminan yang baik untuk siswa/ I anda.

  2. Seorang guru yang baik juga bisa menempatkan posisi nya dengan baik di mata siswa/ I nya. Bagaimana penempatan yang baik tersebut  ?, kalau menurut saya seorang guru tidak perlu terlalu banyak memberikan aturan yang sifatnya mengikat, karena justru hal tersebut akan mengekang kebebasan dalam berfikir, sehingga si anak akan menjadi orang yang berfikir kerdil dan sempit. Dan yang selanjutnya yang lebih penting adalah seorang guru yang baik harus menempatkan posisi siwa/I nya sebagai partner bukan objek yang bisa di plintar plintir kesana kemari, dengan penempatan posisi tersebut maka jalinan emosional akan lebih dekat, dan pada akhirnya sang guru akan mudah mengarahkan kemanapun sang anak itu akan pergi.

  3. Seorang guru yang baik tidak akan memberikan hukuman terhadap siswa nya berupa hukuman fisik maupun psikologi. Karna hal tersebut akan sia sia bahkan memperparah kondisi anak yang di hukum. Satu contoh kasus ketika sang guru menampar sang anak yang memang bersalah maka sudah di pastikan sang anak tersebut pasti akan mengenang nya sampai kapan pun, apalagi pada saat itu ia di pukul di bagian kepala dan di saksikan semua teman nya, wah bisa di pastikan sanga anak akan mengalami trauma yang tidak dapat ia lupakan, yang pada akhirnya juga akan membuat kacau dalam kehidupan nya juga kehidupan orang lain.

  4. Seorang guru yang baik tidak hanya bisa menguasai materi pelajaran, namun ia juga di tuntut untuk menguasai alam Fikiran setiap siswa atau suasana yang ada. Contoh kasus : suatu waktu saya pernah membiarkan seorang siswa saya ketika yang lain nya sedang belajar ia tertidur lelap. Saat itu saya tidak membangunkan nya hingga jam istirahat. ketika bel istirahat berbunyi ia terbangun dan kebingungan juga khawatir jika saya memarahi nya, namum saya hanya tersenyum dan memanggil kemudian menanyainya. Ternyata ia tertidur karna lelah semalaman membantu orang tua nya berjualan, lalu apa yang saya lakukan apakah saya marah ? justru saya tidak memarahi nya, bahkan saya mendukung ia tidur setiap jam pelajaran saya, dan saya siap mengantarkan nya ke ruangan UKS supaya ia istirahat. Lho kenapa saya mengambil tindakan begitu ?, jawabnya sepele : seorang profesor sekalipun jika ia dalam keadaan lelah maka ia tidak akan konsentrasi dalam mengerjkan sesuatu, begitu juga dengan sang anak tadi, dari pada ia memaksakan belajar dan tidak bisa menerima pelajaran yang akhirnya mengganggu yang lain, maka saya ambil tindakan untuk mengantarkan nya ke ruangan UKS untuk tidur, ya tentu nya alasan saya kepada petugas UKS dia sedang tidak enak badan. He .. he .. aneh kan ? apa kalau begitu tidak malah anak jadi manja ? oooh kalau menurut saya ya tidak, nanti lama kelamaan ia juga akan berfikir mengenai tujuan utama dia datang ke sekolah. Kalau memang ia tidak bisa berfikir ke situ ya kita ajak berfikir, masa mau di ajak berkelahi, he.. he.. gitu aja kok repot.


Letih dah ngetik di keyboard buruk niiii, udah ya kita sambung lain kali yaaaa/... ! He ... heh ehehe..

2 komentar:

Jamri mengatakan...

mantaaap artikel yang sangat bermanfaat untuk guru

dani mengatakan...

boleh untuk renungan guru