WK-Brand Logo

Rabu, 30 Juli 2014

Niat Bertamsya, Namun Menjemput Celaka

laka lantas 1_wk

Niat hati keluarga Anggai ingin bertamasya ke Pulau Datok, Sukadana. Namun takdir berkata lain. Tepatnya di Desa Rantau Panjang – Kecamatan Simpang Hilir, anak kadung Anggai, Andre, terlindas bus Ketapang-Teluk Batang. Mengakibatkan bocah 8 tahun tersebut meniggal di TKP.

Simpang Hilir – Hari ketiga Idul Fitri 1435 H, tepatnya (30/7/2014). Sekitar pukul 09.00 WIB, celakaan maut terjadi di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Rantau Panjang. Korban berusia 8 tahun, asal Sungai Semut Desa Padu Banjar, Kecamatan Simpang Hilir tersebut, harus merenggang nyawa di tempat kejadian perkara (TKP). Akibat terserempet bus Ketapang-Teluk Batang, bermuatan penumpang dan barang.

Isak tangis dan pekik histeris orang tua dan kakak korban tak terelakan. Pasalnya, tragedi tersebut diluar dugaan mereka. Kondisi Andre (korban), anak kedua dari tiga bersaudara ini ketika pergi sehat-sehat saja. Namun seketika berubah menjadi mayat, dengan kondisi yang mengenaskan.

Kondisi kepala korban remuk, dengan muka memar. Sebagian kuli kepalanya terkelupas. Darah segar dan isi kepala berceceran di TKP. Diduga, kepala korban terlindas ban bus.

Sedangkan kondisi bus tidak cacat. Penumpang bus pun selamat. Pick up yang ditabrak abang korban, hanya rusak ringan saja. Namun kondisi kendaraan abang korban rusak berat.

Rusdi (26), salah satu saksi mata menyebutkan kronologi kejadian. Korban yang berbonceng dengan abang kandungnya, membuntuti sebuah pick up pengangkut air bersih dari arah Melano. Diarah yang berlawanan ada sebuah bus, melaju dengan kecepatan sedang.

Menurut Rusdi, abang korban membawa motor dengan kecepatan sedang pula. Kemudian ingin menyalip pick up di depannya. Mengejar orang tua mereka yang telah medahului mereka, di depan pick up. Namun karena ada bus berlawanan arah didepannya, abang korban ngerem mendadak, dan menghantam pick up yang bergerak santai.

Dugaan Rusdi, karena gugup, yang bersangkutan ngerem mendadak, menyebabkan sepeda motornya terbanting/nambrak belakang pick up. Akibatnya, motor yang bersangkutan terpental. Kondisi korban dibelakang yang tidak siap saat itu, terbanting ke tengah jalan. Jelas saja. Bus yang melaju dengan kecepatan sedang tersebut, melindas korban.

Beruntung sopir bus Sharmila, berplat polisi KB 7567 G cepat diamankan warga. Sehingga terhindar dari amukan keluarga korban yang sedang tersulut emosinya. Namun demikian, kericuhan tetap terjadi. Berkali-kali, keluarga korban ingin mendatangi sopir bus yang sedang diamankan di rumah warga setempat.

lakalantas 3_wk

Karena partisipasi warga setempat, membantu Polisi yang berjumlah minim, kericuan tersebut dapat diatasi. Alhasil, kaca bus pun jadi sasaran amukan keluarga korban, demi melampiaskan emosi mereka. Saat ini, bus tersebut telah diamankan di Polsek Simpang Hilir, sebagai barang bukti untuk proses hukum selanjutnya.

Saat kami konfirmasi ke pihak berwajib. Dharmayudin, Kasatlantas Polsek Sukadana, yang turut menangani kasus ini menyatakan, kasus kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) tersebut telah ditangani pihak Kepolisian.

Menurut Dharmayudin, jajarannya telah mengamankan dan mengumpulkan barang bukti, termasuk meminta keterangan beberapa saksi. Kemudian, Kepolisian juga akan melanjutkan olah TKP lainnya. Sehingga bukti hukum yang kita peroleh benar-benar valid, paparnya.

Dharmayudin mengimbau, agar keluarga korban bisa menahan diri. Tetap bersabar dan bisa menerima musibah tersebut dengan ikhlas. Tidak main hakim sendiri dan melakukan tindakan yang melawan hukum. Kepolisian akan terus memproses kasus ini hingga tuntas. Apa lagi kasus Lakalantas ini telah ditangani Kapolres Ketapang. Jadi jangan khawatir. Polisi akan tetap menindaklanjutinya, jelas Dharmayudin.

Ketika kami konfirmasi ke keluarga koban, pun membenarkan. Bahwa kasus Lakalantas yang menimpa Andre, telah mereka percayakan pada Kepolisian untuk menanganinya. Kemudian, sopir bus pun telah diamankan Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Porles Ketapang.

Selama lebih kurang 2 jam di TKP, mayat Andre pun dibawa ke Puskesmas Teluk Melano untuk divisum. Rencananya, mayat tersebut dibawa ke Ketapang untuk diotopsi. Namun, karena permintaan keluarga korban, mayat Andre langsung dibawa pulang ke rumah duku di Sungai Semut, untuk segera dimakamkan keluarga.

Akibatnya kecelakaan tersebut, Jalan Provinsi Desa Rantau Panjang macet total. Kerumunan kendaraan memanjang lebih kurang 2 KM, selama 2 jam. Banyaknya pengguna kendaraan yang lalu-lalang, ingin melihat kejadian tersebut, membuat kemacetan tak terelakan. (Has)
lakalantas 2_wk

Senin, 28 Juli 2014

SEMARAK KETUPAT, PAWAI TAKBIR HARI KEMENANGAN DIGELAR

Bersihkan Sebagian Harta, Serukan Menabung Untuk Akhirat.

Setiap tahun Remaja Masjid Jami’ Babul Hasanah di Desa Rantau Panjang Kec. Simpang Hilir KKU mengelar Pawai Takbir. Idul Fitri (27/07/2014) malam kali ini tak luput dari kegiatan serupa, sebab ini menjadi agenda rutin kami remaja masjid, ungkap Wirliyadi salah satu pengurus Remas Babul Hasanah.

[caption id="attachment_2030" align="aligncenter" width="300"]Sepasang pria yang berhias layaknya Sang Habib Sepasang pria yang berhias layaknya Sang Habib[/caption]

Kegiatan ini dilakukan sejak 8 tahun yang lalu. Di Kayong Utara, Rantau Panjang termasuk perintis pertama kegiatan seperti ini. Untuk memeriahkan Kegiatan ini mobil dihiasi sedemikian rupa sehingga kelihatan seperti arak-arakan penganten pria menuju rumah mempelai wanita. Mobil hiasi dan diisi beduk, sound system dan orang-orang yang tak henti-hentinya melafazdkan asma-asma Allah yang diiringi pukulan beduk dan perlengkapan seni lainnya, masyarakat sepanjang perjalan sangat antusias menyaksikan Pawai Takbir kali ini, karena diatas mobil selain diisi berbagai peralatan perlengkapan takbir, dimobil tersebut juga ada sepasang pria yang berhias layaknya Sang Habib yang memakai serban serta berjenggot hitam & jenggot putih yang sangat panjang, masyarakat merasa terhibur dengan kehadiran kedua Remaja tersebut, layaknya seorang Habib mereka terus tersenyum & melambaikan tangannya kearah masyarakat yang berdiri dipingiran jalan. Hal ini merupakan pentas seni remaja Islam Rantau Panjang yang patut diacungi jempol karena kreativitas mereka.

[caption id="attachment_2027" align="aligncenter" width="300"]Arakan Menaiki Jembatan Melano Arakan Menaiki Jembatan Melano[/caption]

Werly sapaan akrab Werliyadi menjelaskan, Rute perjalanan Pawai Takbiran ini dimulai dari Pos Sat Lantas Rantau Panjang (jalan Provinsi) menuju Bundaran Bambu Runcing Tl. Melano kemudian finish di Kantor Camat Simpang Hilir. Sedangkan kendaraan yang di pergunakan yaitu mulai dari roda dua, roda empat (pick up) bahkan ada teman-teman yang ikhlas berjalan kaki mendatangi rumah-rumah demi menumbuhkan semangat masyarakat Islam untuk berinfaq khususnya hingga ke titik finish rute perjalanan yang telah ditentukan. Semua ini mereka lakukan dengan swadaya dan keikhlasan hati, dengan ucapan Tasdik, Tahmid dan Tahlil, mereka kumandangkan untuk menyampaikan rasa syukur atas kemenangan yang diraih selama Ramadhan.
Selain menyemarakan Hari Raya Islam, kegiatan ini ialah dalam rangka penggalangan dana (infaq) untuk pembangunan Masjid Babul Hasanah yang sedang dalam proses pembangunan, mengingat kondisi fisik bangunan masjid yang berdiri sejak tahun 1946-an tersebut sudah dalam kondisi memprihatinkan. Tentu perlu adanya kerjasama dan langkah-langkah positif dari Panitia Pembangunan, Remas dan kita semua, jelas Zamroni dan Muhammad H.R selaku bendaharawan Pembangunan Masjid Babul Hasanah.

[caption id="attachment_2031" align="aligncenter" width="300"]Kerangka Masjid Babul Hasanah dalam kondisi memprihatinkan Kerangka Masjid Babul Hasanah dalam kondisi memprihatinkan[/caption]

Selaku masyarakat patutnya kita harus mendukung langkah positif Remas dan Panitia Pembangunan tersebut, mengingat pembangunan Masjid Jami’ Babul Hasanah sangat membutuhkan dana pembangunan yang cukup besar, maka sangatlah dibutuhkan dukungan kita semua. Ada dua Momen kegiatan ini dilakukan dalam setahun, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha tentu ini bukan menjadi batas penentu kita dalam berpartisipasi (berinpaq) demi terwujudnya pembangunan yang kita cita-citakan bersama, sebab Masjid adalah simbol Agama kita umat Islam, Simbol kejayaan dan persatuan umat Islam. Karena itu tanggung jawab kita semua untuk mewujudkan impian tersebut. Jika ada kelebihan rezki, jangan tunggu Idul Fitri atau Idul Adha saja baru bersedekah/berinfaq, kesempatan itu selalu terbuka disetiap saat, sebab dengan berinfaq berarti kita telah berivestasi (menabung) untuk akhirat, dan membersihkan sebagian Harta kita, isya Allah. Bagi Rakyat Pembaca jika ingin menabung untuk Akhirat dan Ingin Membersihkan sebagian Harta anda, silahkan Bersihkanlah dan Tabunglah sebagian Harta anda Ke Rening Pembangunan Masjid Jami’ Babul Hasanah, Bank KALBAR : 7321043113 agar anda dijauhkan dari kemungkaran, Insyaa Allah Amiiiin. (Jelas Pak Haji Salim selaku Imam Masjid Jami’ Babul Hasanah).

REKENING MASJID JAMI BABUL HASANAH 1

Selain menghibur, kegiatan Pawai Takbir ini bernilai Ibadah dan bermanfaat buat umat Islam. Sebuah mobil dan puluhan sepada motor yang ikut dalam Pawai Takbir Idul Fitri tersebut benar-benar turut memeriahkan Hari Raya Kemenangan bagi umat Islam sedunia ini. Semangat perjuangan mereka telah teruji demi langkah mereka untuk meraih pahala. Mereka mungkin tidak mampu membantu pendanaan Pembangunan Masjid ini melalui Infaq materi (uang), tapi mereka memiliki solidaritas yang tinggi, dan sebagai relawan mereka telah ikut membantu dan berinfaq untuk mewujudkan cita-cita kita dalam pembangunan Masjid ini. Semangat Solidaritas mereka nyata, mulai dari waktu, tenaga, pikiran bahkan materi mereka berikan demi terwujudnya Pembangunan Masjid ini. Dan inilah pesan Idul Fitri sesungguhnya kemenangan akan terwujud. Niat yang tulus, Hati yang Ikhlas serta Rasa Kebersamaan Se Iman dan Se Agama yaitu ISLAM. ( Ir )

Minggu, 27 Juli 2014

Operasi Ketupat Untuk Pengamanan Di gelar

oprasi ketupat kku ok
Foto Salah seorang anggota polisi yang sedang menertibkan pengguna jalan di simpang hilir  (MH)

Simpang Hilir, malam tanggal 27 Juli 2014, Operasi ketupat guna pengamanan dan menjaga ketertiban lalu lintas di gelar oleh jajaran Polres ketapang di semua kecamatan, tak terkecuali untuk wilayah kayong utara.

Operasi ketupat menjelang lebaran Idhul fitri 1435 H tersebut masing masing di pimpin oleh Kapolsek beserta jajarannya di masing masing kecamatan. Di kecamatan simpang hilir operasi ketupat tersebut langsung di pimpin oleh Kapolsek AKP Jumadi SH, dan Kanit Reskrim Beni Sihombing beserta semua jajaran anggotanya yang berjumlah 14 orang.

Kapolsek (Jumadi) mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengawal jalannya bulan suci rhmadhan yang sudah mendekati akhir dan saat ini sudah menjelang lebaran, agar dalam suasana Idhul fitri supaya umat islam merasa aman dan tertib. Tidak ada kebut kebutan di jalan, tidak untuk hura hura, nongkrong dan ngumpul di jembatan atau tempat tempat umum, semua kami tertibkan dengan tujuan untuk menjunjung tinggi serta menghargai bulan suci yang penuh maghfirah ini. Ungkap Jumadi menegaskan

Di tambahkannya lagi kegiatan operasi ketupat ini akan terus di laksanakan  menjelang idhul fitri guna menjaga suasana aman dan kondusif. Sebab sudah banyak keluhan dari masyarakat yang terganggu akibat aktivitas kebut kebutan atau balapan liar atau konvooi yang tak beraturan.

Dari pantuan WK, memang operasi penertiban yang di laksanakan oleh pihak kepolisian sangat berdampak, jika tahun sebelumnya tampak banyak aktivitas tak terkontrol dan amburadul, namun tahun ini sepertinya peran kepolosian sangat berdampak guna menjaga ketertiban dan keamanan.

Junai, 35 tahun warga Simpang hilir mengungkapkan bawah sudah menjadi hal lumrah umat islam merayakannya, namun untuk merayakan hal tersebut tentunya dengan cara yang santun dengan tidak merayakannya secara berlebihan, masih banyak hal hal bermanfaat, kalau kebut kebutan resikonya tinggi kebih baik takbiran di masjid atau berkumpul dengan keluarga. Pungkasnya.

Diungkapkan juga oleh salah seorang tokoh masyarakat (H. Salim Ya`kub R Panjang), bahwa ketertiban dan keamananlah yang membawa kita pada khusyuan dan dapat mekanai apa itu hari fitri atau fitrah yang penuh dengan maghfirah, bukan dengan hura hura dan berlebihan kita merayakan, namun tentunya dengan penuh hikmah dan saling bersilaturahmi insyaallah akan lebih teduh. Tandasnya lembut. ( MH).

“Ketupat Colet” Menu Khas Lebaran Melayu Kayong

ketupat colet

Oleh: Hasanan

Ketupat Colet, merupekan menu khas Lebaran ala Melayu. Sebuatan takzim orang Melayu Kayong khususnye. Menu ini saban taon dapat kite temui e’ di rumah-rumah warge Melayu, baek Lebaran Idol Fitri, maokpon Lebaran Idol Adha. Kadang menjadi tradisi pula’ pade acare syukoran/selamatan tertentu. Misalnye pindah rumah, tola’ bale dan laen-laen. Ade ga’ nang (yang) buat ketupat untok kepentingan bisnes. Misalnye untok buat lontong dan sate.

Secare nasional, ‘Ketupat’ telah lame membudaye, bahkan menjadi icon Lebaran. Baek dipakai pade ucapan selamat di kartu Lebaran, maokpon ucapan selamat di medie cetak dan elektronik. Selain itu, istilah ketupat digunakan ga’ dalam istilah kepolisian, yaitu ‘Operasi Ketupat’. Operasi menjelang Lebaran Idol Fitri dan Idol Adha (Hari Raya Korban).

Ndak hanye di Indonesia, umumnye di Asia Tenggare ni, ketupat bukanlah barang aseng gi’. Seperti misalnye di Malaysia, Brunai, Singepo (Singapura), Fhilipina, Thailand selatan dan laen-laen, teruteme nang beragame Islam. Di Indonesia, bukan cume suku Melayu ja’, tapi bermacam suke pon kadang menggunekan ketupat sebagai pelengkap tradisi atau digunekan untok berbagai kepentingan.

Diduge, ketupat aseli asal Indonesia. Ndak diketau e’ secare pasti siape penemunye. Jike melihat fakte kebudayaan Jawe sebagai pusat episentrum budaye, make ndak salah jike ketupat berasal dari tanah aik kite, Indonesia. Hasil kreasi aseli anak bangse, sehingga iye bise menyebar menjadi hidangan khas Asie Tenggare.

Berabad-abad sebelum Islam masuk nusantare, ketupat udah akrab dengan bangse ni, sebagai tradisi adat bangse kite ketike itu. Kemudian, melalu e’ Sunan Kalijaga, ketupat semakin dipopulerkan, sebagai sarane untok mensyiarkan ugame (agame/agama) Islam. Beliau memadukan antare budaye setempat dengan ajaran ugame Islam. Asilmilasi budaye dan keyakinan ni akhirnye mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi tradisi islami. Ketike ketupat menjadi makanan nang selalu ade di saat umat Islam merayakan Lebaran, yaitu sebagai momen nang tepat untok saling minta’ maaf dan mengaku e’ kesalahan.

Bermacam-macam suku atau bangse pon kadang laen-laen nyebot ketupat tu. orang Bali nyebotnye tipat, Melayu Banjar nyebotnye katupat, Betawi tupat, Cebu disebot puso, Filipina bugnoy, Jawe kupat, Kapampangan patupat dan Makassar katupa’. Bahase Melayu/Indonesia umumnye nyebot ketupat, Sunda kupat, Tausug disebot ta’mu, Tolitoli kasipat dan Melayu Minangkabau katupek. Kemudian bahase Sasak topat, Madure ketopak, Gorontalo atupato dan bahase Angkola katupat (Rahayu).

Anggapan Melayu, Lebaran tanpa ketupat seakan ndak meriah. Kerne ketupat merupekan menu utame di Hari Raye nang diagungkan umat Islam tersebot, khususnye etnis Melayu Kayong. Menu tersebot akan kite jumpe e’ saat ari pertame atau kedua’ lebaran. Setiap tamu nang bekunjong ke rumah warge, keluarge dan sanak saudare, make tuan rumah akan menyugohkan ketupat colet buat tamunye.

Seperti menyambut Idol Fitri 1435 H kali ni. Komunitas Melayu nang ade di Kayong Utara khususnye, telah mempersiapkan anyaman ketupat, minimal 3 hari sebelom Lebaran. Sedikitnye 100 butik ketupat saban rumah tanggak Melayu disediakan.

Istilah ‘ketupat colet’, yelah penyebutan hidangan ketupat dan laoknye ala Melayu Kayong. Ye bise dibilang kuliner gitulah. Istilah ini udah lamak digunekan di tanag Kayong. Laok utame ketupat biasanye masak lemak (santan) daging sapi atau ayam, atau rendang daging atau ayam. Kadang ga’ laoknye ikan pari’, tenggiri, teri, toman, ruan dan laennya bise jadi penambah ketupat.

Kepade setiap tatamu dan sanak saudare nang datang, tuan rumah akan menyuguhkan satu pinggan (piring besar) ketupat dan piring (piring kecil) masak lemak daging sapi/ayam. Bile tamu lebih dari satu orang, ketupat colet nang disajikan pon lebih dari satu idang (porsi).

Care makan ketupat colet, yelah sesuai dengan namanye. Sangat sederhane. Orang tinggal memutong ketupat nang siap saji tersebut dengan tangan, kemudian makannye dengan care mencoletkan/bececah dengan laok nang telah disediekan. Dan lazimnye makan ketupat colet emang menggunakan tangan langsong, ndak pakai sudu’ (sendok). Itu sebagai simbol kebersame an dan kesederhane an.

Suasane nikmat dan akrab antare kerabat, sahabat dan peduloran pon bena-bena terase. Dengan idangan ketupat colet, ngomong dengan keluarge dan sahabat pon seakan lanca (lancar) ja’. Bepinggan-pinggan kadang abes ketupat dan dan laoknye dalam tempat, kalo’ udah ayal tu. Bahkan mertue lalu pon bise ndak kenal. (Hehehe….)

Tau ndak saudare bagaimana teknis membuat dan memasak ketupat yang baek tu? Hal ini nang biase ndak dipaham e’ setiap orang Melayu saat ni. Apa gi’ bagi anak mude, nang kadang hanye tau jadi ja’. Orang Melayu nang ndak pandai buat ketupat, terutame anak dare, dianggap orang nang tak tau adat dan pemalas. Dan biasanye orang tersebot diolok e’, agar die termotivasi untok belaja.

Namon, saat ni udah banyak jase penjualan ketupat pula’, terutame di daerah kote. Ini tentu ade sisi positif dan negatifnye ga’. Positifnye tentu membuka’ peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat tu sendiri’. Negatifnye, orang akan manja’. Pelestarian adat budaye, secare berlahan akan ilang. Sebab, itu hanye dilakukan kalangan tue-tue ja’. nang mude jadi malas na’ belaja.

Kate mereke, “Untok ape ruyoh-uyoh belaja. Beli ja’ di pasa selesai am.” Ni am salah satu alasan orang nang malas na’ bebuat te’. Pade hal, dengan belaja mbuat ketupat, retinye kite udah berupaye melestarikan tradisi, adat atau budaye kite yang baek. Karne bangse nang besa’ adelah bangse nang menjunjong tinggi nialai-nilai budaye baeknye.

Sebenanye kalo’ maok belaja mbuat ketupat tu ndak perlu beyeye mah. Ndak makan waktu bejam-jam bah. Ndak perlu matikan asam garam ga’am dengan gurunye. Tapi mun yang bebal bah emang uyoh mang. Waktu sejam tu ndak cukop a’. Tapi kalo’ ade niat na’ belaja, pasti bise mah.

membuat ketupat sekeluarga

Umumnye, ketupat terbuat dari daon kelapa’ mude. Biasenye sebelom dianyam, daon kelapa’ dijemo sebenta lo’, supaye ndak kuyak saat dianyam/mbuatnye. Setelah itu daon siap dianyam. Bagi nang udah mahe (mahir/ahli), buat ketupat tu sebenta ja’. Ndak sampai bemenet-menet, udah jadi am. Bagi nang baro’ tau, emang agak lama’ mang. Ape nang ndak tau same sekali tu. Bakal anco am daon tu. (Haha….)

Kalo’ ketupat dah jadi, tinggal ngisi berasnye. Parteme-tame cuci beras lo’ sampai berseh. Kemudian ditoskan (dikeringkan). Setelah itu baro’ beras diisikan ke ketupat. Ngisi ketupat pon ade carenye. Kalo’ beras bena (beras biasa), ngisinye ndak boleh penoh. Paleng-paleng, sekita sepertige ja’ atau hamper penoh. Kalo’ kepenohan akan mentah, kalo’ kesiketan akan licak (lembek). Tapi kalo’ beras pulot (ketan), ngisinye harus penoh. Kalo’ ndak penoh akan licak.

Setelah itu baro’ dimasak selame lebeh kurang 3 jam, atau sampai bena-bena masak. Kalau udah masak, angket dan toskan sampai kereng, atau diangen-angenkan. Ketupat nang masak dan kerengnye bagos, dapat disimpan selame 2 ari. Atau bise ga’ dipanaskan kalau takot basi’.

Dalam istilah Melayu Kayong dikenal berbagai jenes/bentok ketupat. Misalnye ketupat pasa atau ketupat biase (berbentok segi empat), ketupat bawang merah, bawang puteh, ketupat jantong, ketupat bumbong, ketupat ketam, ketupat sapi, ketupat burong, ketupat serban, ketupat lepas (betinak/lelaki), ketupat kumbek, ketupat telok dan pulohan jenes laennye.

Kalo’ ketupat pasa, sapi, burong, ketam, bumbung dan ketupat laennye, lazim digunekan untok Lebaran. Kalo’ ketupat lepas, jantong, serban dan ketupat kumbek biasenye khas digunekan untok acare syukoran atau tola’ bale. Sedangkan ketupat telok biase digunekan untok nyimpan telok atau potongan pusat anak balita. Disebot telok karene bentuknye bulat seperti telur.

Perlu saudare ketau e’ ga’, untok 100 butik ketupat jenis pasa, bawang merah atau bawang puteh misalnye, diperlukan sekitar 3 kilo beras untuk ketupat biase. Sedangkian untok ketupat pulot, diperlukan 4 kila pulot untok 100 butik ketupat pasa, bawang merah atau bawang puteh.

Apepon ceritenye, mari am kite same-same menjage tradisi kite ni. Karne ni tradisi positif mah. Jangan sampai ndak ade gi’ generasi nang ndak tau buat ketupat. Ndak ade gi’ generasi yang ndak kenal dengan istilah ketupat colet tu. Karne, selain di Indonesia dan Asia Tenggare, di dunie laen ndak ade a’ nang namenye ketupat tu bah. Ape gi’ jadi tradisi Lebaran seperti di tempat kite nin.

Karne itu, ayo’ am kite pelihare e’ warisan budaye kite nang satu nin. Tentu dengan care salah satunye, yelah maok belaja mbuat ketupat, dan belaja care ngolahnye agar bise jadi ‘Ketupat Colet’ dalam istilah Melayu Kayong, nang siap disajikan.

Sabtu, 26 Juli 2014

Kesehatan Hewan Penentu Kualitas Daging

sapi potong seponti_wk

Sukadana – Di Indonesia khususnya, penyembelihan (pemotongan) hewan ternak menjelang Lebaran, telah menjadi tradisi umat Islam. Demikian juga dengan umut Muslim Kayong Utara. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 H, masyarakat Kayong Utara pun disibukan dengan penyediaan kebutuhan daging untuk menu khas Lebaran, sebagai lauk ketupat.

Diperkerikan, lebih dari 200 ekor sapi tahun ini terpotong. Sedikitnya 250 ekor sapi, akan terpotong untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat KKU, yang saban tahun meningkat. Data Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) 2013 lalu menunjukan, 200 ekor sapi potong dari peternak yang ada di KKU, terjual. Ungkap Ramsiah, Pengawai Distanak KKU, saat dikonfirmasi WK via hand phone (26/7/2014).

Yang terpenting bukanlah kuantitas (jumlah) sapi yang dipotong, tapi kualitas kesehatannya. Ini penting. Agar tidak berefek negatif pada konsumen yang mengkonsumsinya. Sebab hewan yang berpenyakit berbahaya, dapat menularkan penyakitnya pada manusia. Ungkap Ramsiah, selaku Pengawas Kesehatan Hewan Potong 2014, Kecamatan Simpang Hilir.

Dikatakan Ramsiah, sebelum dipotong, layaknya hewan-hewan tersebut diperiksa kesehatannya terlebih dahulu. Seperti sapi misalnya. Harus ada pemeriksaan awal (ante mortem), yaitu pemeriksaan kondisi hewan saat masih hidup. Apakah hewan tersebut mengandung penyakit, seperti cacing atau tidak.

Pemerikasaan ante mortem adalah pemeriksaan kesehatan setiap ekor sapi, ternak atau unggas yang akan dipotong. Pemeriksaan ante mortem dilakukan dengan mengamati dan mencatat ternak sapi sebelum disembelih, yang meliputi jumlah ternak, jenis kelamin, keadaan umum, serta kelainan yang tampak.

Khusus sapi, hasil akhir pemeriksaan ini dapat dibagi tiga bagian, yaitu ternak yang dipotong secara reguler adalah ternak yang memenuhi syarat normal. Kemudian, ternak yang ditolak potong, yaitu ternak yang menderita suatu penyakit menular, masih produktif dan betina bunting. Selanjutnya, ternak yang menderita kelainan lokal seperti fraktur, abses, neoplasma dan ternak yang kondisinya meragukan, ulas Ramsiah.

Pemeriksaan selanjutnya post mortem, yaitu pemeriksaan karkas (alat dalam), seperti limpa, jantung dan hati sapi. Ini bertujuan untuk memastikan, apakah sapi tersebut mengandung penyakit atau tidak. Mungkin, pemeriksaan secara ante mortem tidak dapat dibukti, kerena sapi telah dipotong misalnya. Untuk membuktikannya, yaitu dengan post mortem.

Masih menurut Ramsiah. Post mortem yang terpenting adalah pemeriksaan limpa. Jika limpa berbentuk benjolan seperti bisul, atau bentuk limpa tumpul (tidak runcing), maka dipastikan sapi tersebut mengandung penyakit. Kemudian, jika hati sapi berlobang, maka sapi mengadung cacing. Tentu sapi tersebut tidak layak dikonsumsi.

Masalah yang sering kita hadapi, lajut Ramsiah, banyak warga yang tidak mau memeriksa sapi mereka sebelum dipotong. Diduga, ketakutan warga tersebut karena takut rugi, apabila telah dipotong sapinya dinyatakan mengandung penyakit dan tak layak dikonsumsi. Kerena itu, banyak yang enggan melaporkan pemotongan yang ingin mereka lakukan, sesal Ramsiah.

Selain itu, pentingnya pemeriksaan sebelum dipotong, yaitu berkenaan dengan jenis kelamin sapi. Dikhawatirkan adanya rencana pemotongan sapi betina produktif dan/atau sedang bunting. Jika itu terjadi, selain peternak itu rugi karena membunuh janin yang ada di perut sapi, juga melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Yang bersangkutan bisa disanksi. Kecuali sapi betina tersebut tidak produktif lagi.

Sesuai dengan UU No 18 /2009 tersebut, yang termuat dalam Pasal 18 ayat (2) dilarang keras memotong sapi betina yang sedang bunting atau produktif. Jika itu dilakukan maka dapat dikenakan sanksi berupa 3 hingga 9 bulan kurungan penjara, atau denda paling sedikit Rp 5 Juta dan paling banyak Rp 25 juta, jelas Ramsiah.

Kerana itu, yang dianjurkan dipotong adalah sapi jantan. Jika setiap orang memaksakan memotong sapi betina produktif (masih bisa bunting), maka sangat berpengaruh terhadap populasi (perkembangbiakan) sapi yang ada. Ini yang perlu kita sadari. Sebab itu, pemeriksaan (ante mortem) atau pemeriksaan sebelum dipotong itu penting, untuk memastikan apakah sapi tersebut betina produktif, sedang bunting atau tidak.

Diperlukan partisipasi seluruh masyarakat, tentang pentingnya mengaja sapi betina produktif agar tidak terpotong. Mengetahui kesehatan sapi dan daging sebelum kita potong dan konsumsi. Tentu dengan cara menginformasikan kepada Dinas, mantra atau petugas kehewanan. Agar kita terhidar dari penyakit menular. Sebab pemotongan yang kita lakukan tidak memenuhi syarat dan standar kesehatan, imbau Ramsiah. (Has)

Jelang Lebaran, Harga Daging di KKU Meningkat

sapi potong idul fitri_wk

Sukadana – Jelang Idul Fitri 1435 H, harga daging di Kayong Utara meningkat di banding tahun sebelumnya. Ini terbukti dari hasil pantauan WK di lapangan.

Tahun sebelumnya, harga daging sapi berkisar Rp. 100.000,00 – 110.000,00 per kg. Tahun ini, harga daging sapi potong berkisar antara Rp. 120.000,00 – 125.000,00 per kg. Kenaikan ini diduga kerena dipicu kenaikan harga kebutuhan pokok sehari-hari dipasaran.

Seperti di Kecamatan Sukadana saat ini. Menurut informasi yang kami peroleh dari beberapa penjual yang telah melakukan potongan hari ini (28/7/2014). Mereka menjual daging sapi seharga Rp. 125.000,00 per kg. Diperkirakan, harga tersebut akan sama di kecamatan lain yang ada di KKU. Bahkan untuk daerah kepulauan (Pulau Maya dan Karimata, akan sedikit meningkat. Mengingat keterjangkauan dan tranportasi yang sulit.

Sedangkan untuk ayam ras (ayam daging), harga tahun sebelum berkirasar antara Rp. 20.000,00 – 22.000,00 per kg. Tahun ini, harga ayam ras per kg berkisar 28.000,00 – 30.000,00. Informasi ini kami peroleh dari beberapa peternak ayam ras yang ada di Desa Rantau Panjang.

Menurut Ramsiah, staf Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kayong Utara (KKU). Khusus sapi yang diptong musim Idul Fitri 2013 lalu, se- KKU, jumlahnya mencapai 200 ekor. Tahun ini diperkirakan mencapai angka, sedikitnya 250 ekor.

Namun disesalkan Ramsiah. Banyak diantara warga di desa-desa yang melakukan pemotongan, tidak melaporkan ke Dinas. Sehingga banyak pemotongan sapi tanpa melalui pemeriksaan kesehatannya. Padahal ini penting. Sebab, hewan yang berpenyakit berbahaya, dapat menularkan penyakitnya pada manusia, jika tidak diperiksa.

Kadang kami memperoleh data pemotongan di setiap desa, ketika sapi telah terpotong atau terjual. Ini tentu beresiko bagi kesehatan masyarakat, ketika sapi tersebut mengandung penyakit, keluh Ramsiah.

Selaku Pengawas Kesehatan Ternak Potong Kecamatan Simpang Hilir, Ramsiah dan rekan sejawatnya harus datang ke desa-desa, memastikan apakah ada aktivitas pemotongan sapi atau tidak di desa. Kerena porsil Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) KKU terbatas, kadang menjadi kendala Distanak untuk memperoleh data pemotongan yang valid.

“Keengganan masyarakat melaporkan rencana pemotongan mereka, ini tentu menyulitkan kami dalam melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan. Tambah lagi pemotongan tidak terfokus pada satu tempat. Sebab, hingga kini kita belum memiliki rumah potong hewan (RPH),” ungkap Ramsiah.

Menyoal kenaikan harga daging sapi dan ayam ras tahun ini, Ramsiah berpendapat itu hal yang wajar. Ini biasanya berkaitan dengan biaya produksi dan pengaruh harga kebutuhan pokok lainnya. Misalnya seperti biaya pakan ayam ras, yang kadang terus naik, dan lain-lain. Ini tentu berpengaruh terhadap harga jual ayam tersebut.

Kerena daging merupakan kebutuhan masyarakat, berapapun jumlah yang ditawarkan penjual, terpaksa konsumen beli. Tidak bisa beli banyak sedikit. Tidak bisa beli kes, kridit/berhutang. Tidak bisa beli daging sapi, kadang ayam, tutur Ramsiah dengan nada bercanda. (Has)

Keutamaan Zakat Fitrah

Ramadhan hampir saja berakhir. Kita sedang berada diujung Ramadhan. Semoga kita bisa memanfaatkan akhir ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, dengan amalan-amalan ibadah, baik wajib maupun yang sunnah. Dan di akhir ramadhan ini, kita umat Islam juga mempunyai kewajiban membayar zakat fitrah, minimal sebelum menunaikan shalat Ied.

Kewajiban membayar zakat fitrah, telah diungkapkan kewajibannya menurut hadist dari Ibnu Umar radliyallah 'anhuma. Ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha' kurma atau satu sha' gandum atas orang merdeka dan budak, laki-laki dan perempuan, besar maupun kecil dari kaum muslimin. Dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan shalat ('Idul Fitri)." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadist ini merupakan hadist kewajiban membayar zakat fitrah bagi kita umat Islam.

Tentunya bila Allah Ta'ala memberikan syariat ada hikmah serta keutamaan dari syariat tersebut. Termasuk juga dalam hal zaka. Ada beberapa hikmah keutamaan zakat fitrah bagi kita yang menjalankannya. Salah satu hikmah zakat fitrah, bahwasannya zakat fitrah adalah untuk mensucikan diri. Allah Ta'ala berfirman :"“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri." (QS. Al-A’la : 14). Semoga dengan zakat fitrah yang kita tunanikan nanti dan sekarang, akan benar-benar mensucikan kita, aamiin.

Ada beberapa hal yang berkenaan dengan waktu membayar zakat fitrah. Waktu utama dalam melaksanakan serta membayar zakat fitrah, yaitu pada saat mulai terbenamnya matahari pada saat malam Idul Fitri, hingga sebelum shalat Ied. Utamanya juga pada waktu antara shalat fajar pada hari Ied sampai sebelum shalat Ied. Dan bila kita akan membayar sebelum itu pun, dalam artian beberapa hari sebelum hari raya juga diperbolehkan serta tidak dilarang.

Ada beberapa keutamaan zakat fitrah. Keutamaan tersebut antara lain, yaitu:
Pertama: Menyempurnakan keislaman seorang hamba. Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang lima. Apabila seseorang melakukannya, maka keislamannya akan menjadi sempurna. Hal ini tidak diragukan lagi merupakan suatu tujuan atau hikmah yang amat agung, dan setiap muslim pasti selalu berusaha agar keislamannya menjadi sempurna.

Kedua: Menunjukkan benarnya iman seseorang. Sesungguhnya harta adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh jiwa. Sesuatu yang dicintai itu tidaklah dikeluarkan, kecuali dengan mengharap balasan yang semisal atau bahkan lebih dari yang dikeluarkan. Oleh karena itu, zakat disebut juga shadaqah (yang berasal dari kata shidiq yang berarti benar atau jujur). Karena zakat akan menunjukkan benarnya iman muzakki (orang yang mengeluarkan zakat), yang mengharapkan ridha Allah dengan zakatnya tersebut.

Ketiga: Membuat keimanan seseorang menjadi sempurna. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45). Wahai saudaraku, sebagaimana engkau mencintai jika ada saudaramu meringankan kesusahanmu, begitu juga seharusnya engkau suka untuk meringankan kesusahan saudaramu. Maka pemberian seperti ini merupakan tanda kesempurnaan iman Anda.

Keempat: Sebab masuk surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya di surga terdapat kamar yang luarnya dapat terlihat dari dalamnya, dan dalamnya dapat terlihat dari luarnya.” Kemudian ada seorang badui berdiri lantas bertanya, “Kepada siapa (kamar tersebut) wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagi orang yang berkata baik, memberi makan (di antaranya lewat zakat), rajin berpuasa, shalat karena Allah di malam hari di saat manusia sedang terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Setiap kita tentu saja ingin masuk surga.

Kelima: Menjadikan masyarakat Islam seperti keluarga besar (satu kesatuan). Karena dengan zakat, berarti yang kaya menolong yang miskin, orang yang berkecukupan akan menolong orang yang kesulitan. Akhirnya setiap orang merasa seperti satu saudara. Allah Ta’ala berfirman, “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al Qoshosh: 77).

Demikian sahabat sekalian, sedikit mengenai hikmah zakat fitrah dan keutamaannya. Semoga bisa berguna, serta memberikan manfaat bagi kita semua, aamiin.

Sumber: http://askep-net.blogspot.com/2012/08/keutamaan-hikmah-zakat-fitrah.html

Jelang Lebaran: Air Bersih Susah, Warga Gelisah

air susah susah, warga gelisah

Simpang Hilir – Menjelang Lebaran Idul Fitri 1435 H, Air Leding di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir macet. Hal tersebut membuat sebagian warga di jalur Provinsi Rantau Panjang resah. Pasalnya, selama ini mereka terbiasa menggantungkan kebutuhan air minum dan MCK (mandi, cuki dan kakus) dari leding. kini harus berburu air bersih ke tempat lain.

Dikatakan Iful Zaiman (38), warga Dusun Ampera Rantau Panjang. Sudah dua hari leding di tempatnya tidak mengalir, yaitu sejak Jum’at (25//7/2014) hingga sekarang. Kita khawatir, hingga lebaran nanti leding tidak mengalir. Kerana, menjelang lebaran seperti ini, air sangat dibutuhkan masyarakat. Kasian bagi masyarakat yang kurang mampu. Harus ngeluarkan biaya lagi untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Belum lagi mereka harus disibukan memenuhi kebutuhan lebaran lainnya, ungkap Iful Zaiman prihatin.

Jika sampai hari H (Lebaran) leding tidak ngalir, untuk memenuhi kebutuhan air wudhu jamaah shalat ‘Id, pun akan susah. Sebab, tidak ada sumber lain yang tersedia di sekitar masjid, terutama yang berada di jalur provinsi. Hanya bergantung pada leding dan hujan. Solusi terakhirnya, mungkin harus beli, imbuh Zaiman, sapaan Iful Zaiman.

Senada dengan Zaiman, Nurzannah (74), ibu rumah tangga, pun mengeluhkan hal yang sama. “Untuk mencuci perabot dapur saja, seperti piring, gelas dan lain-lain jadi susah. Menggunakan air asin, gelas dan piring jadi kurang bersih dan berbau tak sedap,” ungkap Nurzannah.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui secara pasti apa penyebab macetnya leding di Rantau Panjang. Ketika kami coba konfirmasi ke pihak yang berkompeten tentang ikhwal leding tersebut, tak ada tanggapan yang pasti. Diduga, ada kerusakan jaringan instalasi dipusatnya, Dusun Mentubang Desa Harapan Mulia, Sukadana. Atau volume air mulai berkurang akibat sedikitnya curah hujan (kemarau).

Warga hanya bisa berharap, sebelum Hari Raya Idul Fitri, kondisi leding di Rantau Panjang dapat teratasi. Sehingga kebutuhan air minum dan MCK terpenuhi. Apa lagi saat-saat seperti ini. Seharusnya kaum Muslimin disibukan bersilaturrahim dengan tetangga dan kerabat mereka, bukan sibuk mengurusi kebutuhan air bersih. (Has)

Rabu, 23 Juli 2014

Semalam Bersama Waria, “Sisi Lain Kehidupan Homoseks dan Lesbian”

stop gay dan lesbian

Oleh: Hasanan

Senin, 27 Januari 2014, bisa dibilang hari yang bersejarah bagi ekspedisi kami (Pontianak – KKU) selama satu tahun terakhir. Perjalanan yang memakan waktu hampir satu malam tersebut cukup melelahkan, dengan medan tempuh Rasau Jaya dan teluk Batang. Perjalanan yang dihimpit sesak manusia di ruang sempit kelotok (kapal motor penumpang), adalah perjalanan yang mengesankan hari itu.

Perjalanan dari Ibukota Provinsi Kalbar (Pontianak) ke Rasau Jaya – Kabupaten Kubu Raya (KKR), pun berakhir di pelabuhan Rasau Jaya. Setelah tiket kapal dipesan, sepeda motor pun dimuat awak kapal. Bersama teman yang lain, barang-barang bawaan, kami simpan sementara di ruang belakang kelotok. Pesrsisnya tidak jauh dari WC.

Sambil menunggu keberangkatan kelotok, bersama teman penulis santai minum di warung sekitar pelabuhan. Tiba-tiba ponsel butut penulis berdering, tanda Short Message Service (SMS) masuk. Spontan penulis buka. Penulis baca berlahan isi SMS tersebut.

Ya’ Mochtarudin, si pengirim pesan menulis, “Mau lihat laki-laki beranak tidak di kapal?” Karena penasaran dengan kalimat ‘lelaki beranak’, penulis pun segera masuk ke ruang/palka kapal. Sotak penulis kaget. Ternyata laki-laki beranak (punyak anak) yang dimaksud, ialah waria (wanita pria) bersuami semu laki-laki pula. Mereka mengidentifikasikan diri mereka sepasang suami-isteri dan memiliki seorang balita berusia kurang lebih 1 tahun.

Sebut saja sang suami dengan nama Mr. Ton, dan isteri (waria) dengan sebutan Ny. Su, kemudian anak munggil mereka Ayu. Layaknya suami isteri. Layaknya seorang ibu yang sedang mengurusi anaknya. Demikian juga waria satu ini. Menganti popok, memberi minyak telon, bedak dan sebagainya kepada si balita wanita mereka, demi menjaga kesehatan anak mereka.

Dalam setiap kesemptan, penulis mencoba mengamati dan berkomunikasi dengan salah satu dari mereka, namun sayang, mereka bungkam. Seolah mereka curiga dan tahu jika penulis ingin mencari informasi tentang kehidupan mereka. Kendati penulis berbaring atau tidur persis disamping nyoya Su (isteri bohongan) Mr. Ton, tatap saja yang bersangkutan engan bicara dengan penulis, hingga tiba di Teluk Batang.

homoseks2

Yang sempat penulis ketahui dari mereka, ialah tempat tinggal mereka. Keterangan Dahlia, isteri Ya’ Mochtarudin, yang sempat berkomunikasi dengan nyonya Su, bahwa mereka tinggal di Sungai Melayu, Kecamatan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang.

Kisah keluarga kecil waria ini benar-benar menarik. Kepada anak mereka, Ayu, nyoya Su menyebut dirinya dengan panggilan Umi (ibu). Kepada sang suami (Mr. Ton), nyonya Su memanggil sapaan ayah untuk anak mereka dengan sebutan Abi.

Sepasang suami istri waria (gay) ini terlihat begitu romantis. Kepada orang-orang sekelilingnya, mereka seakan-akan ingin menyampaikan pesan. “Lihatlah, kami sepasangan suami isteri waria saja bisa romantis, bagamana dengan kalian yang mengaku pasangan normal?”.

Tak bisa kita bayangkan ketika Ayu tumbuh dewasa nanti. Mengetahui orang tua yang mengasuhnya hingga dewasa, bukan orang tua sesungguhnya. Mengetahui orang tuanya, teruma Uminya bukanlah wanita sebenarnya, namun pria yang mengaku wanita. Apakah hal ini tidak menganggu psikis anak tersebut?

Tentu Ayu tak akan sanggup menghadapi ejekan teman-teman sekolahnya ketika Ayu sekolah nanti. Tak sanggup menghadapi olok-olakan teman sebaya dan lingkungan tempat tinggalnya. Kendati hidupnya dimanjakan dengan materi oleh orang tua semunya, namun kejiwaan Ayu akan tertekan dan tergoncang.

*****

Ketetarik seksual sesama jenis, biasa disebut dengan homo (gay) dan lesbi. Gay adalah suka/keterarikan seks sesama jenis laki-laki. Sedangkan keterarikan seks sesama wanita biasa disebut dengan lesbian.

Jujur saja, secara pribadi, penulis agak jijik melihat prilaku kaum gay dan lesbian. Jijik dengan prilakukannya saja, bukan terhadap manusianya. Seperti gay yang berpenampilan ala wanita tapi bukan wanita, dan lesbian berpenampilan ala laki-laki tapi bukan laki. Namun penulis tetap menghormatinya sebagai manusia. Bahkan ada diantara mereka yang jadi teman penulis.

Sering kali penulis berdiskusi dengan kaum gay khususnya, tentang perangai yang melekat pada mereka. Apa jawaban mereka, “Ini bukan kemauan kami, tapi kehendak Tuhan. Maunya kami sih normal, tapi Tuhan mentakdirkan lain.” Lah, itukan karena tidak ada upaya serius dari kalian saja untuk berubah. Ingatlah! Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum/seseorang, kecuali kaum/seseorang tersebut yang merubahnya.

lesbian

Keterarikan sesama jenis ini bukanlah cerita baru. Al- Qur’an telah mengisahkan kepada kita, bagaimana kehidupan kaum gay dan lesbian pada jaman nabi Luth. Dan Tuhan telah mengutuk mereka, kaum Luth dengan hujan batu.

Di Islam jelas dan tegas mengatakan, bahwa melakukan hubungan sesama jenis adalah perbuatan keji dan termasuk dosa besar. Merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma budaya, adat-istiadat dan norma sosial bangsa Indonesia.

"Dan Luth ketika berkata kepada kaumnya: mengapa kalian mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kalian. Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan syahwat, bukan kepada wanita; malah kalian ini kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: ‘Usirlah mereka dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.” (Al A'raaf : 80-84).

Tidak hanya Al- Qur’an yang mengecam prilaku kaum gay dan lesbian sebagai perbuatan sesat dan keji. Di Injil, Kitab Suci kaum Nasrani pun menganggap perbuatan itu perbuatan keji. "Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian." (Imamat 18 : 22). Nah sob!

Banyak negara yang menganut faham liberal, di benua Eropa dan Amerika misalnya, homoseksual dan lesbian justru dilegalkan dalam konstitusi negara mereka. Kawin/pernikahan sesama jenis di beberapa negara di dua benua tersebut dilegalkan. Dan surganya gay dan lesbian dunia ini, ialah Negara illegal – Israel biadab.

homoseks

Namun saat ini, banyak pula negara-negara Eropa dan Amerika yang telah mencabut persamaan hak yang dimaksud kaum gay dan lesbian. Seperti Amerika. Masa kepemimpinan Pemerintah Barack Oboma, beliau mencabut konstitusi mereka tentang hak kaum gay dalam kemeliteran Amerika. Bukan tanpa kecaman kaum homoseks/lesbian. Bahkan demo besar-besaran mereka lakukan.

Di Indoensia, perjuangan kaum gay dan lesbian tidak bisa di pandang sebelah mata. Sejak lama mereka menyerukan persamaan hak mereka ke Negara. Bahwa kawin sesama jenis yang meraka lakukan, harus mendapat pengakuan Negara, dengan konstitusi yang mereka inginkan. Mereka menganggap, Negara diskriminatif terhadap hak mereka sebagai waraga Negara. Kerana tidak memberikan hak kosntitusi mereka untuk legal kawin sesama jenis. Aneh juga ya sob?

Bersama kaum liberal Indonesia lainnya, kaum gay dan lesbian menuntut perubahan atas Undang-Undang Nomor 1/1974 tentang Perkawinan. Mereka mengingikan agar Pemerintah mengabulakan keinginan mereka untuk menikah sesama jenis. Terang saja Pemerintah tidak mengabulkannya. Sebab itu bertentangan dengan falsafah Pancasila dan konstitusi Negara kita.

Selain bertentangan dengan falsafah Pancasila dan konstitusi, gay dan lesbian bertentangan dengan fitrah manusia. Allah SWT telah menciptakan manusia itu dari dua jenis, yaitu laki-laki dan wanita, misalnya (Q.S. Ar-Rum : 21). Tidak ada jenis ketiga atau waria. Dalam proses penciptaan itu, manusia dilengkapi juga dengan potensi-potensi kehidupan. Salah satunya adalah nafsu birahi. Yang lelaki senang kepada perempuan dan sebaliknya. Jadi, kalau ada orang yang sama sekali tidak punya nafsu birahi, berarti masih diragukan keasliannya sebagai manusia.

Hampir diseluruh Indonesia, kaum gay dan lesbian membentuk komunitas/organisasi mereka. Entahlah di Kayong Utara? Yang pasti, geliat mereka di Kayong Utara mulai kelihatan dan terasa. Tujuan pemebentukan komunitas mereka tidak lain, selain sebagai perkumpulan profesi, juga perkumpulan untuk menggalang kekuatan aspirasi mereka, terutama ke publik dan pemerintah agar keberadaan mereka diakui. Kemudian sebagai komunitas yang mampu mempublikasikan karya-karya mereka ke publik. Serta mengkampanyekan bahwa mereka bukanlah kaum lemah. Berbagai kontes-kontes waria pun mereka lakukan. Andingnya, agar mereka diakui sebagai kaum normal. Normal dalam arti prilaku, sifat dan sikap mereka, yang sebetulnya bertentangan dengan norma agama, sosial dan nyeleneh tersebut.

homoseks3

Organisasi gay di negeri ini sudah muncul 32 tahun silam (1982), dengan nama ‘Lamda Indonesia’. Gerakan kaum gay ini digagas aktivis gay asal Surabaya, Dede Oetomo, bersama dua rekannya di Solo. Namun Lamda Indonesia ternyata berumur pendek. Sehingga pada 1987, gerakan sosial ini bergeser ke Surabaya. Dede mendirikan organisasi serupa saat itu dengan nama ‘GAYa Nusantara (GN)’. Kelak GN menjadi induk semua organisasi gay dan lesbian se- Indonesia. Inilah organisasi kaum homoseksual tertua dan terbesar yang masih bertahan di Indonesia hingga hari ini.

GN kemudian berubah menjadi organisasi dengan anggota terbanyak. Sampai kemudian kongres lesbian dan gay pertama sukses dilakukan di Jogjakarta pada 1993 silam. Peristiwa ini menjadi tonggak penting bagi GN, untuk menemukan bentuknya. Dari kongres ini, GN mendapat mandat sebagai koordinator jaringan lesbian dan gay Indonesia. “Jika sekarang Surabaya menjadi tuan rumah kongres gay dan lesbian, sebenarnya dari kota inilah sejarah gerakan kaum gay Indonesia dimulai,’’ kata Dede Oetomo dengan bangga ke beberapa media.

Bahkan gaum gay sudah memiliki majalah sendiri, yaitu GAN (Gaya Nusantara), mengambil nama dari organisasi mereka. Lucunya, sebagai ‘dedengkotnya’ sekaligus ‘maskot’ kaum homo (gay), yaitu Dede Oetomo, doktor linguistik jebolan Cornell University Amerika, yang kini menjadi dosen pascasarjana di Unair, Surabaya. Dedengkot gay ini malah termasuk anggota International Gay and Lesbian Human Right Commission, di ILGA (International Lesbian and Gay Association) (Permata, No. 12/IV/Desember 1996).

*****
Kasus pedofili yang terjadi di tanah air beberapa bulan terakhir. Kekerasan seksual terhadap anak-anak di bawah umur, itu tak terlepas dari prilaku gay (homoseks). Sasaran mereka tidak hanya orang-orang dewasa atau sebaya dengannya, namun anak-anak juga. Harus berapa banyak lagi anak-anak kita yang menjadi korban kebiadaban pedofeli – kaum homoseks? Keran itu, ini wajib kita cegah! Sedini mungkin.

Di Depok bulan Juli 2014 lalu, dihebohkan dengan kasus ‘pelecehan seksual’ terhadap 12 bocah lelaki yang masih duduk di bangku SD. Kemudian yang terjadi di Jakarta International Scool (JIS), adalah gambaran nyaata buat kita, betapa geliat kaum homoseksual dan leberal telah mengurita di negeri ini. Tentu saja, ini menjadi bukti bahwa kaum homo tersebut berkeliaran dan mengancam kehidupan. Waspadalah!

homoseks jis 2

Mungkin masih ada yang ingat disebagian memori kita. Kasus pembunuhan yang dilakukan seorang gay sekitar 20 tahun silam, di Jembatan Pawan 1 Ketapang. Hanya karena cemburu, seorang gay tega menghabisi nyawan teman kencannya. Kemudian kasus pembunuhan oknum polisi di Ketapang beberapa bulan yang lalu, di tahun 2014. Seorang pemuda tega mengabisi oknum aparat yang senang sesama jenis tersebut, hanya kerana tidak sanggup melayani nafsu bejadnya si oknum tersebut. Dan masih banyak lagi contoh kasus lainnya, tentang bahayanya homoseksualitas. Maka, waspadalah!

pelecehan seksual anak2

Sodomi. Atau karoke dan jebong istilah bahasa mereka. Begitu istilah ini biasa dialamatkan bagi kaum homoseks yang melakukan aktivitas seksnya. Kasus ini memang bukan barang baru. Sejak jaman Nabi Luth kasus ini sudah ada, dan telah memicu murka Allah SWT. Penduduk Sodom diumihanguskan Allah dengan hujan batu. Sebuah daerah di Yordania sekarang, tempat tinggal kaum Nabi Luth saat itu.

Jika gay dan lesbian tidak kita cegah, dampaknya sangat negatif pula pada anak-anak kita. Penyakit tersebut dapat menular. Ketika anak-anak pernah disodomi berkali-kali oleh seorang gay, atau yang mengidap penyakit pedofili misalnya, maka anak tersebut berpotensi melakukan hal yang sama. Kemudian, membiarkan anak-anak kita bergaul dengan kaum gay atau lesbian, maka tabiat anak pun berpontensi mengikutinya. Lihat saja yang terjadi pada kaum Nabi Luth. Atau yang terjadi dibelahan dunia lain hari ini, termasuk Indinesia. Solusi untuk mengatasinya, yaitu dengan mencegahnya, sedini mungkin.

Dalam ilmu psikologi, penyebab mejadi gay secara umum ada dua, yaitu tauma masa kecil dan karena pelarian. Trauma masa kecil, misalnya ketika kecil pernah mendapatkan perilaku kekerasaan atau pelecehan seksual sejenis. Seperti pernah di sodomi oleh kakaknya, pamannya atau orang lain. Makah al tersebut akan membuat anak trauma. Sehingga bisa memperngaruhi pola pikir dan orientasi seksualnya, ketika ia dewasa.

pelecehan seksual anak

Gay atau lesbian yang muncul kerana pelarian dari suatu masalah, misalnya seroang laki-laki pernah ditolak berkali-kali cintanya oleh seorang gadis. Atau putus dari kekasih yang sangat ia cintai. Kondisi ini kadang membuat sesorang mengambil keputusan untuk menyukai sesama jenis. Ketika perlahan-lahan ia menjadi gay, ia mulai merasakan kenyamanan dan kebahagiaan itu. Sehingga ia benar-benar memutuskan menjadi seorang gay.

Bagi orang tua yang mengetahui anaknya sajak dini memiliki kelainan sifat, baik secara fisik maupun psikisnya, sesegera mungkin mencegahnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana. Misalnya, anak laki-laki yang memiliki kelainan demikian, harus diarahkan pada teman bermainnya sesama laki-laki. Jangan pernah biarkan dia intens bergaul dan bermain dengan wanita. Sebab hal tersebut akan mempertajam pembentukan karakternya seperti wanita. Dan pada akhirnya dia menyukai laki-laki.

Terapi secara psikologi bagi orang dewasa dan mungkin anak-anak, dapat dilakukan dengan menjauhi segala macam yang berkaitan dengan gay (homoseksual). Misalnya dalam memilih teman bergaul, organisasi, aksesoris, bacaan dan segalanya. Kemudian merenungi bahwa gay masih belum diterima oleh masyarakat (terutama di indonesia). Banyak yang merasa jijik dengan gay. Terus menanamkan dalam pikiran kita, bahwa gay adalah penyakit yang harus disembuhkan.

Selain itu, untuk menghilangkan sifat gay, dapat dilakuakan terapi sugesti. Misalnya mengucapkan dengan suara agak keras saat sendiri, seperti: “aka bukan gay”, atau “gay menjijikkan” atau “saya suka perempuan”. Dan lakukan secara terus-menerus, benar-benar ditanamkan dalam hati dan tindakan nyata.

Bisa juga dengan menulis di kertas dan di tempelakan ke dinding kamar kita. Katakan “Aku bukan gay, aku lelaki normal, aku suka wanita!”. Ini tentu perlu dukungan keluarga dan masyarakat. Berusaha melakukan kegiatan dan aktivitas khas laki-laki. Misalnya olahraga beladiri seperti karate, atau bergabung dengan komunitas kegiatan laki-laki. Menjauhi laki-laki yang menarik hati. Sehingga perasaan kewanitaan itu, insya Allah akan lenyap.

Jika tidak bisa, terapi hormon pun bisa menjadi solusinya. Jika diperlukan, mintalah bantuan/bimbingan dokter. Melakukan terpai hormon secara berkala, agar bisa menimbulkan sifat laki-laki. Yang paling penting adalah dukungan semua pihak, keterbukaan dan menerima masukan. Jangan sampai ada yang mencela didepanya atau mengejek perjuangannya dalam mengobati penyakit ini.

pelecehan seksual anak3

Pendekatan dari hati ke hati, bisa menjadi alternatif pula dalam mengatasi penyakit lesbian atau gay. Tentu ini harus dilakukan orang lain, keluarga atau teman dekat. Dengan memberikan masukan, nasehat atau petuah-petuah kepada pengidap tersebut secara berlahan, semoga dapat menyadarkannya. Jika tidak bisa, sanksi social bisa dilakukan. Misalnya mengucilkan.

Setelah berbagai ikhtiar telah kita lakukan, jangan lupa berdoa, memohon kesembuhan dari penyakit gay dan lesbian yang kita derita. Allah yang memberi penyakit, maka Allah pula yang memberi restu penyembuhannya. Jangan mudah putus asa. Teruslah berusaha. Tanamkan pada diri kita, bahwa gay atau lesbian adalah dosa besar yang dikutuk Tuhan. Bahwa gay dan lesbian adalah perbuatan keji. Dan tobat adalah jalan penyelesaian masalah terakhir.

Bahaya Zionisme Israel

kebiadaban israel terhadap anak-anak palestina
kebiadaban israel kepada anak-anak palestina

Zionisme adalah akidah dan metode kerja Yahudi yang berasal dari Kitab Perjanjian Lama secara ringkas. Akidah ini secara rinci dapat Anda temukan dalam Talmud: ajaran yang paling rasis juga diskriminatif; sebuah kitab paling berbahaya yang pernah ada di muka bumi.

Louis Daste di dalam bukunya 'Yahudi dan Organisasi Rahasia' mengatakan; Dalam setiap perubahan pemikiran besar terdapat pengaruh Yahudi baik yang nampak ataupun rahasia. Sepanjang sejarah dunia, Yahudi memasukkan ribuan racun berbahaya.

Al-Quran sering menggunakan sebutan Ahlul Kitab untuk kaum Yahudi, dan yang dimaksud Ahlul Kitab juga termasuk orang-orang Nasrani, jadi Ahlul Kitab adalah sebutan untuk orang-orang Yahudi dan Nasrani. Di antara beberapa surat dalam Al-Quran yang banyak menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kaum Yahudi adalah QS. Al Baqarah, Ali 'Imran, Al Maidah, At-Taubah.

"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik". (QS.Al Ma'idah: 82).

Dalam buku "An Interview of Illan Pappe, " Baudoin Loos menyebutkan seorang sejarawan Yahudi Illan Pappe yang menyandang julukan "Orang Israel yang paling dibenci di Israel". Pappe adalah salah seorang Yahudi yang memilih memihak pada hati nurani dan tanpa takut membongkar mitos-mitos Zionisme. Saat ditanya, kenapa orang Israel bisa melakukan berbagai kekejaman terhadap orang Palestina, Pappe menjawab, "Ini buah dari sebuah proses panjang pengajaran paham, indoktronasi, yang dimulai sejak usia taman kanak-kanak, semua anak Yahudi di Israel dididik dengan cara ini. Anda tidak dapat menumbangkan sebuah sikap yang ditanamkan di sana dengan sebuah mesin indoktrinasi yang kuat, yaitu menciptakan sebuah persepsi rasis tentang orang lain yang digambarkan sebagai primitif, hampir tidak pernah ada, dan penuh kebencian: Orang itu memang penuh kebencian, tapi penjelasan yang diberikan di sini adalah ia terlahir primitif, Islam, anti-Semit, bukan bahwa ia adalah seorang yang telah dirampas tanahnya."[1]

Indoktrinasi terhadap anak-anak Israel berlanjut hingga ia besar. Ayat-ayat Talmud dijadikan satu-satunya "pedoman moral" bagi mereka. Yang paling utama adalah indoktrinasi bahwa hanya bangsa Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang yang lain adalah hewan.

Penanaman doktrin rasisme yang terdapat dalam Talmud dilakukan para orangtua kaum Zionis kepada anak-anak mereka sejak dini. Survei yang diadakan oleh Ary Syerabi, mantan perwira dari Satuan Anti Teror Israel, terhadap 84 anak-anak Israel usia sekolah dasar, saat dia bergabung dengan London Institute for Economic Studies.[2]

Ary Serabi ingin mengetahui perasaan apa yang ada di dalam benak anak-anak Israel terhadap anak-anak Palestina sebaya mereka yang sesungguhnya. Kepada anak-anak Israel itu Ary memberikan sehelai kertas dan pensil, lalu kepada mereka Ary berkata, "Tulislah surat buat anak-anak Palestina, surat itu akan kami sampaikan pada mereka."

Hasilnya sungguh mencengangkan. Anak-anak Israel yang menyangka suratnya benar-benar dikirim kepada anak-anak Palestina. Mereka menulis surat mereka dengan sebenar-benarnya, keluar dari hati terdalam. Apa saja yang mereka tulis? Salah satu surat ditulis oleh seorang anak perempuan Israel berusia 8 tahun. Ia mengaku menulis surat kepada anak perempuan Palestina seusianya. Isi suratnya antara lain:
"Sharon akan membunuh kalian dan semua penduduk kampung... dan membakar jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami, wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? ane mempersembahkan untukmu gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada kalian...ha...ha...ha"
Bocah Israel itu menggambar sosok Sharon dengan kedua tangannya menenteng kepala anak perempuan Palestina yang meneteskan darah.

'Protocols of Learned Elders of Zion' (Protokol Para Pemuka Agama Yahudi) adalah rencana praktis atau kertas kerja untuk merealisasikan semua kandungan Taurat dan Talmud. Jika Talmud merupakan buah pahit dari ajaran Perjanjian Lama (Taurat), maka Protokol Yahudi ini merupakan kertas kerja yang meringkas semua ajaran Talmud kepada rencana strategis modern dan kontemporer.[3]

Metoda kerja yang dipakai oleh 'Protokol' untuk menghancurkan suatu masyarakat cukup jelas. Memahami metoda itu penting jika seseorang ingin menemukan makna dari arus serta arus-balik yang membuat orang menjadi frustrasi ketika mencoba memahami kekacauan keadaan masa kini. Orang menjadi bingung dan hilang semangat oleh berbagai teori masa kini dan suara-suara yang centang-perenang. Setiap suara atau teori itu seakan-akan dapat dipercaya dan menjanjikan masa depan yang lebih baik. Kalau saja kita dapat memahami makna dari suara yang centang-perenang dan berbagai teori yang ambur-adul itu, maka hal itu akan menyadarkan kita bahwa kebingungan dan hilangnya semangat masyarakat merupakan sasaran yang dituju oleh 'Protokol'. Ketidakpastian, keragu-raguan, kehilangan harapan, ketakutan, semuanya ini merupakan reaksi yang diciptakan oleh program yang diuraikan di dalam 'Protokol' yang diharapkan tercapai. Kondisi masyarakat dewasa ini merupakan bukti efektifnya program tersebut.[4]

Talmud Berbahaya

Agama Yahudi sebenarnya bersumberkan dua pokok:

1. Kitab Taurat.
Kitab yang kita akui dan mengandung wahyu yang dibawa oleh Nabi Musa. Memang ada kelompok di kalangan kaum Yahudi yang menolak Talmud, dan tetap berpegang teguh kepada kitab Taurat (Taurat ada dua Versi : Taurat Asli dan Taurat Versi Perjanjian Lama yang sekarang). Mereka ini disebut golongan 'Karaiyah', kelompok yang sepanjang sejarahnya paling dibenci dan menjadi korban kedzaliman para pendeta Yahudi orthodoks.

2. Kitab Talmud. (bahasa Ibrani: תלמוד)
Jauh sebelum pena-pena para intelektual dan sejarawan dunia menggores; sebelum para intelektual kawakan dunia melakukan analisa dan penelitian, Al Qur'an dan Sunnah telah memaparkan bukti-bukti yang menjelaskan bahwa para rabbi Yahudi telah mengubah dan menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sangat murah. Bahkan, mereka telah membuat sebuah kitab sendiri yang sangat jauh dari akal sehat sebagai tandingan bagi kitab Taurat. Itulah kitab Talmud, sebuah "buku hitam" Israel yang paling berbahaya bagi manusia dan kemanusiaan secara keseluruhan.[5]

Keimanan orang Yahudi terhadap Kitab Talmud mengatasi bahkan Kitab Perjanjian Lama, yang juga dikenal dengan nama Taurat. Bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam Talmud 'Erubin' 2b (edisi Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi. "Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada ayat-ayat Taurat. [6]

Para pendeta Talmud mengklaim sebagian dari isi Kitab Talmud merupakan himpunan dari ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. secara lisan. Sampai dengan kedatangan Nabi Isa a.s. Kitab Talmud belum dihimpun secara tertulis seperti bentuknya yang sekarang. Nabi Isa a.s. sendiri mengutuk tradisi 'mishnah' (Talmud awal), termasuk mereka yang mengajarkannya (para hachom Yahudi dan kaum Farisi), karena isi Kitab Talmud seluruhnya menyimpang, bahkan bertentangan dengan Kitab Taurat. Kaum Kristen, karena ketidak-pahamannya, hingga dewasa ini menyangka Perjanjian Lama merupakan kitab tertinggi bagi agama Yahudi. Sangkaan itu keliru. Para pendeta Farisi mengajarkan, doktrin dan fatwa yang berasal dari para rabbi (guru agama), lebih tinggi kedudukannya daripada wahyu yang datang dari Tuhan. Talmud mengemukakan hukum-hukumnya berada di atas Taurat, dan bahkan tidak mendukung isi Taurat.

Seorang peneliti Yahudi, Hyam Maccoby, dalam bukunya 'Judaism on Trial', mengutip pernyataan Rabbi Yehiel ben Joseph, bahwa "Tanpa Talmud, kita tidak akan mampu memahami ayat-ayat Taurat ... Tuhan telah melimpahkan wewenang ini kepada mereka yang arif, karena tradisI merupakan suatu kebutuhan yang sama seperti kitab-kitab wahyu. Para arif itu membuat tafsiran mereka ... dan mereka yang tidak pernah mempelajari Talmud tidak akan mungkin mampu memahami Taurat."[7]

Terhadap tradisi 'mishnah' itu para pendeta Yahudi menambah sebuah kitab lagi yang mereka sebut 'Gemarah' (kitab "tafsir" dari para pendeta). Tradisi 'mishnah' (yang kemudian dibukukan) bersama dengan "Gemarah', itulah yang disebut Talmud. Ada dua buah versi Kitab Talmud, yaitu 'Talmud Jerusalem' dan 'Talmud Babilonia'. 'Talmud Babilonia' adalah kitab yang paling otoritatif.[8]

Dalam Al-Quran, surat At-Taubah, ayat 30. Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?

Dari ayat ini nampak jelas bahwa orang-orang Yahudi telah menghina Allah, karena telah menyamakan Allah dengan makhluk-Nya. Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak beranak dan juga tidak diperanakkan, (QS 112:3).

Dalam tafsir Al Marâghi dijelaskan bahwa 'Uzair adalah seorang pendeta (kâhin) Yahudi, ia hidup sekitar 457 SM. Menurut kepercayaan orang-orang Yahudi 'Uzair adalah orang yang telah mengumpulkan kembali wahyu-wahyu Allah di kitab At Taurat yang sudah hilang sebelum masa Nabi Sulaiman as. Sehingga segala sumber yang yang dijadikan rujukan utama adalah yang berasal dari 'Uzair, karena menurut kaum Yahudi waktu itu 'Uzair adalah satu-satunya sosok yang paling diagungkan, maka sebagian mereka akhirnya menisbatkan 'uzair sebagai anak Allah. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa penyelewengan dalam masalah akidah merupakan tindakan yang sangat sesat, karena sekitar 1/3 dari kandungan Al-Quran menjelaskan tentang akidah/kepercayaan atas semua rukun iman yang harus diyakini oleh setiap manusia.

Kitab Talmud dan Tindak Tanduk Zionis

Kitab Talmud adalah kitab suci yang terpenting bagi kaum Yahudi, bahkan lebih penting daripada Kitab Taurat. Kitab Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hukum agama, tetapi juga menjadi ideologi, prinsip, serta arahan bagi perumusan kebijakan negara dan pemerintah Israel, dan menjadi pandangan hidup orang Yahudi pada umumnya. Itu pula sebabnya mengapa Israel disebut sebagai Negara yang rasis, chauvinistik, theokratik, konservatif, dan sangat dogmatik.

Namun Talmud merupakan manifesto yang paling berbahaya kepada perikemanusiaan. Ia lebih berbahaya daripada buku Mein Kampf, karya Hitler. Ia menggariskan penghancuran total semua agama dan peradaban yang ada di dunia, demi terciptanya sebuah masyarakat zionis internasional.

Seorang ilmuwan terkenal dalam bidang kebudayaan Ibrani dan kajian tentang Talmud, Joseph Barcley, menyatakan, ".... Sebagian teks yang ada dalam Talmud adalah ekstrim, sebagiannya lagi menjijikkan, dan sebagiannya lagi berisi kekufuran...." Karenanya, banyak penguasa negara (Raja dan Kaisar) dan penguasa agama (Paus) di Eropa mengharamkan beredarnya kitab ini.

Sebagian dari yang terkandung di dalam kitab Talmud; Israel bertanya kepada Tuhan, "mengapa Engkau ciptakan makhluk selain bangsa pilihanMu?" Tuhan menjawab, "Supaya kamu menaiki belakang mereka, menghisap darah mereka, membakar mereka yang baik, mencemari yang suci dan menghancurkan segala yan dibangunkan."

Pelaksanaan ajaran Talmud tentang keunggulan kaum Yahudi yang didasarkan pada ajaran kebencian itu telah menyebabkan penderitaan yang tak terperikan terhadap orang lain sepanjang sejarah ummat manusia, khususnya di tanah Palestina sampai dengan saat ini. Ajaran itu telah dijadikan dalih untuk membenarkan pembantaian secara massal penduduk sipil Arab-Palestina. Kitab Talmud menetapkan bahwa semua orang yang bukan-Yahudi disebut "goyim", artinya sama dengan binatang, derajat mereka di bawah derajat manusia. Ras Yahudi adalah "ummat pilihan", satu-satunya ras yang mengklaim diri sebagai keturunan langsung dari Nabi Adam a.s. Marilah kita periksa beberapa ajaran Talmud.

Beberapa kutipan yang diangkat dari Kitab Tamud dalam uraian berikut ini merupakan dokumen asli yang tidak-terbantahkan, dengan harapan dapat memberikan pencerahan kepada segenap ummat manusia, termasuk kaum Yahudi, tentang kesesatan dan rasisme dari ajaran Talmud yang penuh dengan kebencian, yang menjadi kitab suci baik bagi kaum Yahudi Orthodoks maupun Hasidiyah di seluruh dunia.

Beberapa Contoh Isi Ajaran Talmud

Erubin 2b, "Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka".

Moed Kattan 17a, "Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu kota, dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana".

Menganiaya seorang Yahudi Hukumannya ialah Mati

Sanhedrin 58b, "Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh".
Dibenarkan Menipu Orang yang Bukan-Yahudi.

Sanhedrin 57a, "Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya".
Orang Yahudi Mempunyai Kedudukan Hukum yang Lebih Tinggi

Baba Kamma 37b, "Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi, maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya".

Orang Yahudi Boleh Mencuri Barang Milik Bukan-Yahudi
Baba Mezia 24a, "Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya". (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b).

Orang Yahudi Boleh Merampok atau Membunuh Orang Non-Yahudi
Sanhedrin 57a, "Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati. Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya".
Baba Kamma 37b, "Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel".

Orang Yahudi Boleh Berdusta kepada Orang Non-Yahudi
Baba Kamma 113a, "Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir".

Yang Bukan-Yahudi adalah Hewan di bawah Derajat Manusia
Yebamoth 98a, "Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang".
Abodah Zarah 36b, "Anak-perempuan orang kafir sama dengan 'niddah' (najis) sejak lahir".
Abodah Zarah 22a – 22b, "Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu".

Ajaran Gila di dalam Talmud
Gittin 69a, "Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu, lalu dimakan".
Shabbath 41a, "Hukum yang mengatur keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan".
Yebamoth 63a, "'... Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga".
Sanhedrin 55b, "Seorang Yahudi boleh mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu hari)".
Sanhedrin 54b, "Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan anak perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun".
Kethuboth 11b, "Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya".
Yebamoth 59b, "Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan
Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi".
Abodah Zarah 17a, "Buktikan bilamana ada pelacur seorang pun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar".
Hagigah 27a, "Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan masuk neraka".
Baba Mezia 59b, "Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut".
Gittin 70a, "Para rabbi mengajarkan, 'Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, karena iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu; kalau ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit ayan".
Gittin 69b, "Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan ambil kotoran seekor ********** berbulu putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran ********** itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjadi lemas".
Pesahim 111a, "Sungguh terlarang bagi **********, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau duduk-duduk di perempatan jalan".
Menahoth 43b – 44a, "Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, 'Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak-belian' ".

Kisah-kisah Holocaust oleh Romawi

Di dalam Talmud, ayat Gittin 57b ada dikisahkan tentang dibantainya empat juta orang Yahudi oleh orang Romawi di kota Bethar. Gittin 58a mengklaim bahwa 16 juta anak-anak Yahudi dibungkus ke dalam satu gulungan dan dibakar hidup-hidup oleh orang Romawi. (Demografi tentang zaman kuno menyatakan orang Yahudi di seluruh dunia pada masa penjajahan oleh Romawi tidak sampai berjumlah 16 juta, bahkan 4 juta pun tidak ada).

Pengakuan Talmud

Abodah Zarah 70a, "Seorang rabbi ditanya, apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha boleh diminum, atau anggur itu sudah dianggap najis, karena pencurinya adalah orang-orang kafir (seorang bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur itu dianggap sudah dinajisi).

Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur itu tetap halal ('kosher') bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada di Pumbeditha, tempat dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang Yahudi". (Kisah ini juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah 25b).

Genosida Dihalalkan oleh Talmud

1. Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10, "Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, 'Tob shebe goyyim harog' ("Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya harus dibunuh"). Sehubungan dengan hal ini orang-orang Israeli sekarang ini setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah mefatwakan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi.[9]

2. Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, yaitu seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya menyatakan, "Orang-orang Arab itu tidak lebih daripada **********, sesuai ajaran Talmud".[10]

3. Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, "Mereka percaya adalah telah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap 'goyim', sebuah istilah Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi".[11]

4. Rabbi Yitzak Ginsburg menyatakan, "Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang 'goyyim' tidaklah sama".[12]

5. Rabbi Jaacov Perrin berkata, "Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi".[13]

Doktrin Talmud : Orang Non-Yahudi Bukanlah Manusia

Talmud secara spesifik menetapkan orang non-Yahudi termasuk golongan binatang (bukan-manusia) dan secara khusus menyatakan bahwa mereka bukan dari keturunan Nabi Adam a.s. Ayat-ayat yang berkaitan itu ditemukan bertebaran di dalam Kitab Talmud, antara lain sebagai berikut:
Kerithuth (6b p. 78) it says:
"The teaching of the Rabbis is: He who pours oil over a Goi, and over dead bodies is freed from punishment. This is true for an animal because it is not a man. (The same holds for the dead body of any man). But how can it be said that by pouring oil over a Goi one is freed from punishment, since a Goi is also a man? But this is not true, for it is written: Ye are my flock, the flock of my pasture are men (Ezechiel, XXXIV, 31). You are thus called men, but the Goim are not called men."[14]

Kerihoth 6b, "Menggunakan minyak untuk mengurapi. Rabbi kita mengajarkan, 'Barangsiapa menyiramkan minyak pengurapan kepada ternak atau perahu, ia tidak melakukan dosa; bila ia menyiramkannyakepada 'goyim', atau orang mati, dia tidak melakukan dosa. Hukum yang berhubungan dengan ternak dan perahu adalah benar, karena telah tertulis: terhadap tubuh manusia (Ibrani: Adam) tidak boleh disiramkan (Exodus 30 : 32); karena ternak dan perahu bukan manusia (Adam)'" "Juga dalam hubungan dengan yang meninggal (sepatutnya) ia dikecualikan, karena setelah meninggal ia menjadi bangkai dan bukan manusia lagi (Adam). Tetapi mengapa terhadap 'goyim' juga dikecualikan, apakah mereka tidak termasuk kategori manusia (Adam)? Tidak, karena telah tertulis: 'Wahai domba-domba-Ku, domba-domba di padang gembalaan-Ku adalah manusia (Adam)' (Ezekiel 34 : 31): Engkau disebut manusia (Adam), tetapi 'goyim' tidak disebut sebagai manusia (Adam)' "[15]

Pada ayat-ayat terdahulu para rabbi membahas hukum Talmud yang melarang memberikan minyak suci bagi manusia. Dalam pembahasan itu para rabbi menjelaskan bukanlah suatu dosa untuk memberikan minyak suci itu kepada 'goyim' (kaum non-Yahudi, seperti Muslim, Kristen, dan sebagainya), karena 'goyim' tidak termasuk golongan manusia (harfiahnya: bukan keturunan Adam).

Yebamoth 61a, "Telah diajarkan: Begitulah Simeon ben Yohai menerangkan (61a) bahwa kuburan orang 'goyim' tidak termasuk tempat yang suci untuk mendapatkan 'ohel' (memberikan sikap 'ruku' terhadap kuburan), karena telah dikatakan, wahai domba-domba-Ku yang ada di padang gembalaan-Ku, kalian adalah manusia (Adam)", (Ezekiel 34 : 31); "kalian disebut manusia (Adam); tetapi kaum kafir itu tidak disebut manusia keturunan Adam."

Hukum Talmud menerangkan bahwa seorang Yahudi yang menyentuh bangkai orang Yahudi atau kuburan Yahudi menyebabkan ia ternajisi. Tetapi hukum Talmud sebaliknya mengajarkan, jika seorang Yahudi menyentuh kuburan orang goyim, ia malah tetap suci, karena orang goyim tidak termasuk golongan manusia keturunan Adam.

Baba Mezia 114b, "Dia (Rabbah) berkata kepadanya: 'Apakah engkau bukan pendeta: mengapa engkau berdiri di atas kuburan? Ia menjawab: 'Apakah guru belum mempelajari hukum tentang kesucian? Karena telah diajarkan: Simeon ben Yohai berkata: 'Kuburan kaum 'goyim' tidak menajisi. Karena telah tertulis, 'Wahai gembalaan-Ku, gembalaan di padang rumput-Ku adalah manusia keturunan Adam, dan ia berdiri di atas kuburan kaum 'goyim' ".

Mengingat pembuktian berdasarkan nash Taurat (Ezekiel 34: 31) disebut sampai berulang-kali pada ketiga ayat-ayat Talmud di atas tadi, padahal dalam kenyataannya Taurat tidak pernah menyebutkan hanya orang Yahudi saja yang termasuk golongan manusia. Para 'hachom' Talmud sangat menekankan kekonyolan ajaran mereka tentang kaum 'goyim'. Hal itu merupakan bukti bahwa mereka sebenarnya adalah rasis dan ideolog antikaum non-Yahudi, yang dalam kebuntuan nalarnya telah mendistorsikan ayat-ayat Taurat dalam rangka membenarkan kesesatan mereka.

Berakoth 58a, "Shila seorang Yahudi memberikan hukuman cambuk kepada seseorang yang telah bersetubuh dengan seorang perempuan Mesir. Orang yang dicambuk itu pergi mengadukannya kepada pemerintah, dan berkata: 'Ada seorang Yahudi yang memberikan hukuman cambuk tanpa izin dari pemerintah'. Seorang petugas diperintahkan untuk memanggilnya (Shila). Ketika ia (Shila) tiba, ia ditanya: 'Mengapa engkau mencambuk orang ini?' Ia (Shila) menjawab: ' Karena ia telah menyetubuhi keledai betina' ".

"Petugas itu berkata kepadanya: 'Apakah engkau mempunyai saksi-saksi?' Ia (Shila) menjawab: 'Saya mempunyainya'. Kemudian (nabi) Elijah turun dari langit dalam bentuk manusia dan memberikan bukti.
Petugas itu berkata lagi kepadanya: 'Kalau demikian halnya seharusnya orang itu dihukum mati!' Ia (Shila) menjawab: 'Karena kami telah diasingkan dari negeri kami, kami tidak mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hukuman mati; lakukanlah terhadapnya sesuai kehendak kalian'"

"Ketika mereka masih mempertimbangkan perkara itu Shila pun berteriak: 'Kepada-Mulah ya Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Kuasa' (I Kisah-kisah 29 : 11).

'Apa kehendakmu?' tanya petugas itu. Ia (Shila) menjawab: 'Apa yang kukatakan ialah: Terpujilah Yang Maha Pengasih yang telah menciptakan segala sesuatunya dari tanah serupa dengan Yang di Sorga, dan telah memberikan kepadamu sekalian tempat tinggal, dan membuat kalian mencintai keadilan' ".

"Petugas itu berkata kepadanya (Shila): 'Apakah engkau sedemikian membantu kepada kehormatan pemerintah?' Petugas itu memberi Shila sebuah tongkat dan berkata kepadanya: 'Engkau boleh menjadi hakim.' Tatkala petugas (orang 'goyim') itu telah pergi, orang-orang yang ada disana berkata kepadanya (Shila): 'Apakah Yang Maha Pengasih membuat mu'zizat bagi kaum pendusta?'. Ia (Shila) menjawab: 'Bukankah mereka ('goyim') disebut keledai? Karena telah tertulis: Daging mereka adalah daging keledai' (Ezekiel 23 : 30).

Ia (Shila) memperhatikan orang-orang itu akan memberi-tahukan petugas-petugas itu bahwa ia (Shila) telah menyebut mereka sebagai keledai. Maka ia (Shila) berkata: 'Orang itu adalah penuntut hukum, dan Taurat telah mengatakan: Jika seseorang datang untuk membunuhmu, bangkitlah segera dan bunuh dia lebih dahulu.'

Begitulah tongkat yang diberikan kepadanya itu dipukulkannya kepada terdakwa dan membunuhnya. Kemudian ia berkata: 'Karena sebuah mu'zizat telah terjadi melalui ayat ini, maka aku melaksanakannya'".

Bagian ini terpaksa diutarakan agak panjang, tetapi agaknya terpaksa dikutip seluruhnya untuk memperlihatkan bagaimana kedzaliman kaum Yahudi. Sebagai tambahan bahwa nabi Elijah sampai perlu turun dari sorga ke bumi untuk menipu mahkamah kaum goyim, disini Talmud mengajarkan, bahwa kaum 'goyim' pada dasarnya adalah binatang, sehingga karena itu Rabbi Shila (dan nabi Elijah) sama sekali tidaklah dapat disebut telah berdusta atau telah membuat dosa. Ceritera itu menjelaskan, bahwa sekiranya seseorang (termasuk orang Yahudi) mengungkapkan ajaran Talmud pandangan tentang kaum 'goyim' sama dengan keledai, maka orang Yahudi itu akan menerima hukuan mati, karena dengan mengungkapkan hal itu ia akan membuat kaum 'goyim' murka dan akan menindas agama Yahudi. Kutipan Talmud dari kitab Ezekiel ini merupakan "nash bukti" sangat penting, karena ayat itu menyatakan bahwa kaum 'goyim' itu termasuk golongan binatang (keledai).

Ayat dari kitab Ezekiel pada Kitab Perjanjian Lama telah diubah dengan hanya mengatakan bahwa "orang Mesir memiliki kemaluan yang besar" (sindiran - sama dengan keledai). Hal ini tidak membuktikan atau menegaskan secara eksplisit bahwa orang Mesir yang dirujuk oleh Taurat sama dengan binatang. Dalam hal ini Talmud memalsukan Taurat dengan cara mendistorsikan tafsir. Beberapa ayat Talmud yang lain yang mengkaitkannya dengan kitab Ezekiel 23 : 30 yang memperlihatkan watak rasis orang Yahudi ditemukan dalam Arakin 19b, Berakoth 25b, Niddah 45a, Shabbath 150a, dan Yebamoth 98a. Lagipula nash asli Sanhedrin 37a hanya mengkaitkannya dengan persetujuan Tuhan untuk penyelamatan kaum Yahudi saja.[16]

Filsuf Moses Maimonides Membenarkan Pembantaian

Seorang begawan yang sangat dihormati, Moses Maimonides, mengajarkan tanpa tedeng aling-aling, bahwa kaum Kristen wajib dihabisi. Tokoh yang memberikan fatwa seperti itu memiliki kedudukan tertinggi dalam hirarki agama Yahudi. Moses Maimonides dipandang sebagai penyusun hukum dan filosuf terbesar sepanjang sejarah Yahudi. Ia acapkali dengan penuh rasa hormat disebut dengan nama Rambam, dan disapa dengan panggilan Rabenu Moshe ben Maimon, yang artinya 'Rabbi Kami Musa anak Maimun".[17]

Inilah yang diajarkan oleh Maimonides tentang boleh-tidaknya menyelamatkan nyawa kaum 'goyim', atau bahkan orang Yahudi sekali pun yang berani menolak "inspirasi ilahiyah di dalam Talmud'.
"Sesungguhnya bila kita melihat seorang kafir ('goyim') sedang terhanyut dan tenggelam di sungai, kita tidak boleh menolongnya. Kalau kita melihat nyawanya sedang terancam, kita tidak boleh menyelamatkannya."[18]
Naskah dalam bahasa Ibrani edisi Feldheim 1981 tentang Mishnah Torah menyebutkan hal yang sama seperti itu.

Dengan peringatan dari Maimonides itu, telah diwajibkan bagi kaum Yahudi untuk tidak boleh menyelamatkan nyawa atau memberikan pertolongan kepada seorang 'goyim', ia sebenarnya menyatakan sikap kaum Yahudi yang sebenarnya yang dibebankan oleh Talmud terhadap kaum non-Yahudi.[19]
"Hal itu telah merupakan 'mitvah' (kewajiban agama) untuk menghabisi para pengkhianat kaum Yahudi, para 'minnim', dan 'apikorsim', dan membuat mereka jatuh ke dalam lobang kehancuran, karena mereka telah menyebabkan penderitaan kepada kaum Yahudi, dan menipu manusia untuk menjauh dari Tuhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Isa dari Nazareth dan para muridnya, dan Tzadok, Baithos, dan murid-muridnya. Semoga terla'natlah mereka".

Komentar penerbit Yahudi itu memuat pernyataan Maimonides bahwa Nabi Isa a.s. adalah contoh seorang 'min' ("pengkhianat" – majemuknya 'minnim'). Komentar itu juga menerangkan bahwa murid-murid Tzadok, yaitu kaum Yahudi yang menolak kebenaran Talmud dan mereka yang hanya mengakui hukum tertulis, yakni Taurat. Menurut buku 'Maimonides' Principles' pada halaman 5, Maimonides memerlukan waktu dua-belas tahun untuk menyimpulkan hukum dan keputusan dari Talmud, dan mensistematisasikan kesimpulannya itu ke dalam 14 jilid. Karya itu akhirnya selesai pada tahun 1180 dan diberi judul 'Mishnah Torah', atau 'Syari'at Taurat'.

Maimonides mengajarkan pada bagian lain dari 'Mishnah Torah', bahwasanya kaum 'goyim' bukanlah golongan manusia: "Hanyalah manusia (kaum Yahudi), dan bukannya perahu, yang dapat memperoleh najis bila bersentuhan ... Bangkai dari seorang 'goyim' tidak menyebabkan najis bila bersentuhan dengan bayang-bayang seorang Yahudi ... seorang 'goyim' tidak sampai menyebabkan penajisan; dan bila seorang 'goyim' menyentuh, membawa, atau membayangi ... 'goyim' itu tidak menyebabkan najis ... mayat seorang 'goyim' tidak menyebabkan menjadi najis; dan sekiranya seorang 'goyim' menyentuh, membawa, atau menjatuhkan bayangannya kepada mayat, ia dianggap tidak pernah menyentuh mayat tersebut."[20]

Film 'Schindlers List' - Contoh Kebohongan Kaum Yahudi

Teks Talmud (khususnya Talmud Babilonia) pada Sanhedrin 37a tidak mewajibkan orang Yahudi untuk menyelamatkan nyawa orang lain, terkecuali nyawa orang Yahudi. Moshe Maimonides memperkuat ajaran Talmud tersebut. Tetapi, beberapa buku yang ditulis oleh orang-orang Yahudi kontemporer (Hesronot Ha-shas) merujuk beberapa nash dari Talmud yang seolah-olah memuat frase nilai-nilai universal, seperti, "Barangsiapa membunuh kehidupan seseorang, hal itu sama dengan membunuh seluruh isi dunia; dan barangsiapa memelihara kehidupan seseorang ,,, hal itu seperti ia telah memelihara seluruh isi dunia".

(Bandingkan dengan al-Qur'an 5 : 32, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya")

Namun surat-kabar Hesronot Ha-shas mengakui ayat-ayat di atas tadi bukan kata-kata yang otentik dari Talmud yang aseli. Dengan kata lain, ayat yang bernada universal tersebut bukanlah nash otentik dari Talmud. Jadi, sekedar sebagai contoh, "versi universal" ini yang oleh Steven Spielberg dituangkan ke dalam filmnya 'The Schindler's List' yang terkenal itu (dan dikaitkan seolah-olah bersumber dari Talmud pada judul maupun iklan filmnya) adalah penipuan dan merupakan propaganda, yang dimaksudkan untuk memberikan olesan kemanusiaan kepada Talmud, yang pada hakekatnya adalah kitab yang penuh berisi semangat rasisme dan chauvinisme Yahudi. Dalam nash Talmud yang aseli tertulis pada ayat yang sama, "Barangsiapa memelihara bahkan satu nyawa orang Israeli, maka ia seperti memelihara seluruh isi dunia". Sama seperti ayat-ayat yang lain, Talmud yang aseli hanya membicarakan perihal menyelamatkan nyawa orang-orang Yahudi.

Tipuan Orang Yahudi

Sanggahan para rabbi orthodoks bahwa tidak ada bukti dokumentasi otentik tentang rasisme dan semangat kebencian di dalam Talmud adalah bohong besar, karena di dalam Baba Kamma 113a, menyatakan bahwa, "Orang Yahudi boleh berbohong untuk menipu kaum 'goyim'. The Simon Wiesenthal Center, sebuah pusat propaganda ruhubiyah Yahudi yang didukung oleh dana multi-jutaan dolar terpaksa memecat Rabbi Daniel Landes pada tahun 1995, karena rabbi ini menentang ajaran dehumanisasi oleh Talmud terhadap orang non-Yahudi. "Sikap ini benar-benar busuk", kata Landes. Buktinya ? "Periksa pernyataan-pernyataan di dalamnya".

Berdusta untuk menipu orang 'goyyim' telah lama menjadi panutan di dalam agama Yahudi. Ambil contoh sehubungan dengan debat pada abad ke-13 di Paris antara Nicholas Donin, seorang Yahudi yang beralih memeluk agama Katolik - yang oleh Hyam Maccoby diakui "mempunyai pengetahuan yang luas tentang Talmud"12 – saat berkonfrontasi lawan Rabbi Yehiel. Pada waktu itu Yehiel tidak sedang berada di bawah ancaman hukuman, atau dicederai. Namun ia tanpa malu tetap saja berdusta sepanjang debat tersebut. Sebagai contoh, ketika ditanya oleh Donin apakah ada ayat-ayat yang menghujat Jesus di dalam Talmud, Yehiel menyanggahnya. Donin, seorang ahli dalam bahasa Ibrani paham benar jawaban itu dusta belaka. Hyam Maccoby, seorang komentator Yahudi mengenai debat tersebut, yang hidup di abad ke-20, membela kebohongan Rabbi Yehiel seperti ini, "Pertanyaan itu mungkin diajukan, apakah Yehiel benar-benar percaya yang Jesus tidak disebut-sebut di dalam Talmud, atau, bisa juga ia mengajukan pertanyaan ini sebagai suatu tipuan yang cerdik, untuk menciptakan keadaan mendesak Yehiel ... tentu saja Rabbi Yehiel dapat dimaafkan bila ia tidak mengakui sesuatu yang tidak sepenuhnya dipercayainya, dalam rangka mencegah proses tiranik yang menghadapkan budaya dari suatu agama tertentu terhadap agama yang lain".[21]

Beginilah cara orang Yahudi menyanggah sampai dengan hari ini tentang adanya nash Talmud yang mengandung ayat-ayat yang penuh dengan kebencian. Sebuah kata tentang "kebohongan Yahudi" diplesetkan dan disulap menjadi "dapat dimaafkan", sementara setiap penyelidikan terhadap kitab-kitab suci Yahudi oleh peneliti non-Yahudi dipandang sebagai "proses tiranik". Sementara itu serangan kaum Yahudi terhadap kitab-kitab Injil Perjanjian Baru dan al-Qur'an tidak pernah dianggap sebagai "proses tiranik". Hanya kritik kaum non-Yahudi yang dianggap tiranik, sedangkan cara mempertahankan diri bagi orang Yahudi adalah berdusta.

Betapapun banyaknya sanggahan dan kebohongan yang keluar dari 'The Anti-Defamation League' (ADL – 'Liga Anti-Penghinaan' Yahudi) dan dari the Wiesenthal Center, dalam buku ini dikutip nash-nash baik dari Talmud maupun juga dari mufassir Talmud "paling terkemuka" di mata orang Yahudi sendiri, seperti Moses Maimonides.

Pada tahun 1994 Rabbi Tzvi Marx, direktur pendidikan teknologi terapan pada 'Shalom Hartman Institute' di Jerusalem, telah menulis semacam pengakuan yang menakjubkan tentang bagaimana kaum Yahudi di masa yang silam telah membuat dua jenis kumpulan kitab-kitab: kitab Talmud yang otentik sebagai bahan pelajaran bagi para pemuda mereka di sekolah-sekolah ('kollel') Talmud, dan sebuah lagi versi kitab Talmud yang telah "disensor dan diamendemen" yang ditujukan bagi konsumsi para 'goyyim' yang tidak mengerti apa-apa. Rabbi Marx menjelaskan bahwa versi tafsir Maimonides yang dikeluarkan untuk konsumsi umum, tertulis misalnya, "Barangsiapa membunuh seorang manusia, ia telah melanggar hukum". Tetapi Rabbi Marx menyatakan, nash yang aseli berbunyi, "Barangsiapa membunuh seorang Israeli".[22]

Laporan Heshronot Ha-sash menjadi sangat berharga bagi kita, karena buku ini menyusun suatu daftar panjang ayat-ayat Talmud yang diubah atau dihilangkan, dan daftar ayat-ayat yang dipalsukan dewasa ini, yang dibuat untuk konsumsi kaum 'goyim' seolah-olah ayat-ayat itulah yang otentik. Popper menjelaskan: "Tidak selalu yang disensor itu ayat-ayat yang panjang, tetapi acapkali satu kata pun dihapus. ... Acapkali dalam hal seperti itu digunakan dalam rangka penghapusan dan penggantian".[23]
Sebagai contoh penterjamah versi Talmud dalam bahasa Inggris terbitan Soncino menterjemahkan kata Ibrani 'goyim' dengan sejumlah kata ganti samaran seperti, "kafir, Cuthean, Mesir, penyembah berhala", dan sebagainya. Tetapi sebenarnya kata-ganti ini merujuk kepada kata-aseli 'goyim' (semua yang non-Yahudi). Pada catatan-kaki no. 5 Talmud pada edisi Soncino dijelaskan bahwa, "Istilah orang Cuthea (Samaritan) disini adalah untuk menggantikan kata-aseli 'goyim' ... "

Hal itu merupakan praktek disinformasi yang lazim dipakai oleh kaum Farisi untuk menyangkal adanya ayat-ayat yang rasialistik di dalam Talmud yang telah diungkapkan terdahulu dalam buku ini, dalam rangka mengklaim bahwa ayat-ayat itu adalah "karangan dari orang-orang yang anti-Semit".[24] , antara lain The Babylonian Talmud online Talmud versi Soncino[25] yang dengan editor Rabbi Dr. Isidore Epstein of Jews' College, London.

Bandingkan penjelasan Seder ZERAIM (זרעים), MOED (מועד), NASCHIM (נשים ), NEZIKIN (נזיקין), KODASCHIM (קדשים), TOHOROTH (טהרות) oleh Rev. I. B. Pranaitis (Roman Catholic Priest) dalam buku The Talmud Unmasked, The Secret Rabbinical Teachings Concering Christians [26]

Pada tahun 1994, Lady Jane Birdwood (80th menerbitkan sebuah pamflet berjudul 'The Longest Hatred' ('Kebencian yang Paling Lama'), berisi seluruh pernyataan kebencian di dalam Talmud yang diangkatnya dari ayat-ayat yang berisi kebencian kepada kaum 'goyim'dan Kristen), namun ia ditangkap dan diadili di depan pengadilan pidana di London, hanya karena sepanjang peradilan yang dituduhkan terhadapnya sebagai suatu kejahatan (yang tidak mendapatkan perhatian dari media massa, seorang rabbi diundang sebagai saksi ahli). Rabbi itu menyanggah sepenuhnya bahwa kitab Talmud berisi ayat-ayat yang mengundang kebencian kepada kaum 'goyim' dan Kristen, dan hanya karena kedudukan dan prestise rabbi tersebut, wanita itu dijatuhi hukuman "tiga bulan kurungan penjara dan denda $1,000.-".

Dr. Israel Shahak dalam bukunya berjudul 'Jewish History and Jewish Religion', pada bab tentang Jesus di dalam Talmud, menegaskan adanya ayat-ayat yang menganjurkan kebencian dan rasisme di dalam Talmud. Mereka yang menyangkal kenyataan ini adalah pembohong besar.[27]

Tanggapan Dunia 'Judeo-Kristen' terhadap Talmud

Dewasa ini ada persekongkolan yang kuat antara dunia Kristen dan Yahudi. Anehnya tidak ada, bahkan tidak pernah ada, para Paus Katolik serta tokoh-tokoh gereja Protestan di era modern ini yang menyerang atau mengecam ajaran rasisme di Talmud, atau kebencian mendarah mendaging terhadap Kristen dan kaum 'goyim' (muslim, dan lain-lain) yang diajarkannya. Sebaliknya pada pimpinan gereja Kristen, baik Katholik maupun Protestan, malah dewasa ini menganjurkan kepada para pengikut Jesus Kristus untuk mentaati, menghormati, bahkan membantu pengikut Talmud. Oleh karena itu kesimpulan kita tidak lain, para pemimpin gereja Katholik dan Protestan dewasa ini sebenarnya adalah pengkhianat paling nyata terhadap Jesus Kristus (Nabi Isa a.s.) di muka bumi dewasa ini (periksa Perjanjian Baru Matius 23: 13 –15; I Thessalonika 2: 14-16; Titus 1: 14; Lukas 3: 8-9; dan Kitab Wahyu 3: 9).

Kaum Non-Yahudi adalah 'Sampah'

Semua orang non-Yahudi dari segala ras dan agama apa pun menurut Talmud adalah 'super-sampah', begitu menurut pendiri Habad Lubavitch, Rabbi Shneur Zalman. Analisanya ditemukan di dalam majalah Yahudi 'The New Republic', yang dalam analisisnya menyatakan bahwa, " ... ada ironi besar dalam pandangan universalisme messianik yang baru pada gerakan Habad khususnya pandangannya tentang kaum 'goyim', yakni pernyataan Habad yang tanpa tedeng aling-aling berisi penghinaan bernada rasial terhadap kaum 'goyim'. ... berdasarkan pendapat para theolog Yahudi pada abad pertengahan – terutama sekali pemikiran penyair dan filosuf Judah Ha-Levi pada abad keduabelas di Spanyol, dan tokoh mistik Yahudi Judah Loewe pada abad keenambelas di Praha – mereka mencari ketetapan mengenai keunggulan kaum Yahudi berdasarkan ras dan bukannya pada keunggulan kerohanian ... menurut pandangan mereka, secara mendasar kaum Yahudi itu lebih unggul atas ras mana pun, dan mengenai hal itu ditegaskan berulangkali dalam bentuk yang sangat ekstrim oleh Shneur Zalman dari Lyadi. Pendiri Lubavitcher.

Hasidisme itu mengajarkan, bahwa ada perbedaan hakiki antara jiwa orang Yahudi dengan jiwa kaum 'goyim', bahwasanya hanyalah jiwa orang Yahudi yang di dalamnya terdapat dan memancarkan cahaya kehidupan ilahiyah. Sedangkan pada jiwa kaum 'goyim' ", Zalman selanjutnya menyatakan, "sama sekali berbeda, karena terciptanya memang lebih inferior. Jiwa mereka sepenuhnya jahat, tanpa mungkin diselamatkan dengan cara apa pun."

Akibat rujukan tentang kaum 'goyim' menurut ajaran Rabbi Shneur Zalman, tanpa kecuali menyebabkan adanya penyakit dalam jiwa mereka. Dzat darimana jiwa kaum 'goyim' terbuat penuh dengan "sampah" rohani. Itulah sebabnya mengapa jumlah mereka lebih banyak daripada kaum Yahudi, karena jumlah gabah lebih banyak daripada berasnya. Semua kaum Yahudi secara hakiki baik, dan semua kaum 'goyim' secara hakiki jahat.

"Karakterisasi kaum 'goyim' yang dinyatakan secara hakiki jahat, dan dari segi kerohanian maupun biologis lebih inferior daripada kaum Yahudi, belum pernah diralat dalam ajaran Habad masa kini".[28]
Syari'at Yahudi Menuntut bahwa Kaum Kristen Wajib Dihukum Mati.

Para ulama Taurat menetapkan, bahwa, "Taurat mewajibkan bahwa ummat yang benar akan mendapatkan tempatnya di Hari Kemudian. Tetapi, tidak semua kaum 'goyim' akan memperoleh kehidupan yang abadi meskipun mereka taat dan berlaku shaleh menurut agama mereka ... Dan meskipun kaum Kristen pada umumnya menerima Kitab Perjanjian Lama Ibrani sebagai kitab yang diwahyukan dari Tuhan, namun mereka (disebabkan adanya kepercayaan pada apa yang disebut mereka ketuhanan pada Jesus) sebenarnya kaum Kristen adalah penyembah berhala menurut Taurat, oleh karena itu patut dihukum mati, dan mereka kaum Kristen itu sudah dipastikan tidak akan memperoleh ampunan di Hari Kemudian."

Takhayul Kaum Yahudi

Bukanlah mengada-ada bila edisi Talmud Babilonia dipandang sebagai kitab suci Yahudi yang paling otoritatif. Karena orang Kristen terperdaya oleh para pengkhotbah Yahudi, maka para Paus kian hari kian percaya dan meminta fatwa kepada rabbi Yahudi sebagai "nara-sumber yang shahih" untuk mendapatkan keterangan bila berkaitan dengan kitab Perjanjian Lama, yang tanpa mereka sadari berkonsultasi dengan para okultis (juru-ramal).

Yudaisme adalah agama kaum Farisi dan para pendeta Babilonia, yang menjadi sumber ajaran Talmud dan Kabbalah, yang di kemudian hari membentuk agama Yudaisme. Kitab suci Yudaisme Orthodoks lainnya, seperti 'Kabbalah', isinya penuh dengan ajaran tentang astrologi, ramal meramal, gematria, nekromansi (sihir), dan demonologi (ilmu hitam).

Jika seorang Yahudi ingin bertaubat ia cukup mengangkat seekor ayam, membaca mantera untuk keperluan itu, dan mengibas-kibaskannya di atas kepalanya untuk memindahkan dosa-dosanya kepada ayam tersebut. Yang dapat kita katakan mengenai hal ini tidak lain adalah takhayul dalam arti yang sebenar-benarnya. Selanjutnya lambang Israel yang mereka sebut sebagai "bintang Nabi Daud" sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Nabi Daud a.s. Bintang itu adalah hexagram (bersudut enam) supra-natural, yang melambangkan yantra dari androgen (kelenjar yang memberikan karakteristik pada kaum laki-laki), yang dihubungkan dengan para Khazar Bohemia pada abad ke-14.

Penyesatan publik dengan penggunaan nama "negara Israel" yang didirikan pada tahun 1948, merupakan buah hasil persekongkolan antara kaum Bolshevik Yahudi dengan kaum Zionis yang atheis; nama itu tidak ada sangkut-pautnya dengan kelanjutan kerajaan Nabi Daud, tetapi dikukuhkan melalui pengakuan pertama di PBB yang diberikan oleh diktator komunis Uni Sovyet Joseph Stalin.

Kaum Kristen akan lebih terbuka matanya bila berkunjung ke komunitas Yahudi Hasidik menonton acara 'Purim', dimana sebuah patung serupa Halloween meloncat-loncat (seperti 'jailangkung'). Meskipun upacara 'Purim' itu merujuk kepada Kitab Esther yang disebutkan sebagai nash dasarnya, dalam prakteknya upacara 'Purim' tidak lain adalah sebuah tradisi kaum kafir Bacchan.[29]

Para rabbi orthodoks menggunakan kutukan, mantra, imej, dan sebagainya, yang mereka anggap lebih besar kuasanya dari kuasa Tuhan. Kesesatan itu mereka ambil dari ajaran Sefer Yezriah, (sebuah buku tentang ilmu sihir kaum Kabbalis). Kaum non-Yahudi dapat menyaksikan ulangan perilaku paganisme Babilonia kuno setiap kali mereka mengamati ritual para rabbi agama Yudaisme.[30]

Dengan mengetahui ajaran Talmud yang menjadi dasar konstitusi, prinsip, dan arah kebijakan negara dan pemerintah Israel, mudah dipahami mengapa negara Israel sangat arogan dengan kebuasan yang melebihi Nazi Jerman.

Sumber: http://www.akhirzaman.info/yahudi/zionis/2077-bahaya-zionisme.html