Pergulan Bebas, Fakta Pahit Di Bumi Bertuah

            Dari berbagai pantauan wk team selama beberapa tahun, yang tentunya di dukung dengan data dan fakta visual bahwa degradasi moral di kayong utara sudah berjalan dengan masive namun tidak begitu di rasakan nyata. Beberapa tahun ini ada beberapa kasus degradasi moral secara umum yang cukup ironis dan hal ini meningkat setiap tahunnya. Dari mulai hamil di luar nikah bersama teman sebaya sekolah, dan ironisnya ada beberapa kasus yang Hamil di luar nikah namun dari pihak lelaki tidak mau bertanggung jawab dan akhirnya di laporkan ke aparat kepolisian kemudian menjadi DPO.



Lalu ada lagi kasus lain di kayong utara, yang mana hal ini cukup mengiris hati kita, bahwa anak hamil di genjot oleh sang ayah kandungnya, dan ini terjadi sudah beberapa kasus. Kemudian ada lagi anak usia SMP yang di cabuli oleh Pria beristri dua, dan banyak lagi kasus serupa yang sangat menyayat hati dan menyisakan tanya di hati kita, bagaimana generasi kita kedepan ?.

Fakta pahit lainnya adalah di temukannya dokumentasi baik foto maupun video yang tidak sengaja tersebar dari ponsel remaja di kayong mengenai aktivitas permesuman mereka. Tidak sampai di situ saja, dari hasil penulusaran wk team ternyata saat ini sudah ada jaringan prostitusi terselubung, dan hal ini berjalan sudah lama tanpa banyak di ketahui. Ada remaja yang seusia SMA yang menjajakkan dirinya secara terorganisir, bahkan di antara mereka ada yang Cuma Cuma dengan catatan jika kita pandai pandai merayu dan menservicenya.



Dari hasil investigasi kami terhadap mucikari yang mengorganizir ayam Ayam segar (red) yang meminta kami untuk merahasiakan identasnya mengungkapkan bahwa, banyak di antara mereka melakukan hal tersebut di sebabakan karena sudah terlanjur terjerumus dengan menyerahkan mahkotanya kepada pasangan yang tidak bertanggung jawab atau biasanya sebab dari pacaran. Sehingga hal tersebut menimbulkan konflik bathin serta pergolakan antara Nikmat dan Noda. Yang lebih parahnya lagi ada di antara mereka adalah anak orang mampu, hal ini menunjukkan bahwa motif mereka bukan lagi ekonomi namun sudah menjurus pada tren pergaulan bebas.



Malu malu tapi mau, itulah ungkapan yang cocok untuk kondisi remaja pada saat ini khususnya di kayong utara. Dari beberapa deret kasus di atas tersebut merupakan kasus yang tampak di depan batang hidung kita, kemungkinan masih banyak pergaulan bebas yang masih belum terdeteksi di sebabkan banyak dari kita tidak memiliki akses langsung ke dalam pergaulan mereka. Namun dari pengakuan salah seorang nara sumber kami yang bertugas memantau gerak gerik pemuda/I di kayong utara, ternyata ada juga di antara para remaja yang juga sudah melakukan hubungan intim dengan cara yang aman. Yakni menggunakan Pil KB dan kebanyakan Kondom, sebab kondom dapat di jual bebas di pasaran,di tambah lagi himbauan media akan pemakaian kondom yang juga ikut mengamini pergaulan bebas yang di lakukan mereka.



Menurut pengakuan salah seorang Guru di salah satu SMA di kayong uatara, bahwa ternyata banyak kasus kehamilan yang di lakukan justru oleh siswa/I yang terkadang tidak di sangka sangka, misalnya dalam keseharian mereka cenderung pendiam dan tidak nakal, bahkan suatu kasus pernah terjadi siswa tersebut memakai busana tertutup, namun suatu saat ketika ia tidak sadarkan diri terbongkar, bahwa ternyata busana yang menutupinya hanya sebagai kedok, sebab ia banyak memakai tindik (red) di sekitar telinga yang lebih dari kewajaran, dan ada di antaranya yang rambutnya di cat manakala terbongkar penutup kepalanya.



Salah seorang dari jasa Tata Rias pengantin di kayong utara, menjelaskan mengenai kasus kehamilan yang terjadi kayong utara memang cukup tinggi, ia mengaku dari 10 Job Yang masuk setidaknya ada 7 yang sudah berisi ( hamil). Dari tataran usia sekolah hingga umum, dari angka tersebut bisa di asumsikannya 70 % rata rata pasangan pra nikah sudah biasa dengan melakukan hubungan suami istri. Yang menjadi miris tingkat kehamilan di luar nikah yang tinggi justru terjadi di desa desa terpencil yang berada di kayong utara, bukan malah di pusat kota di kayong utara sendiri. Ujar mak penganten tersebut

Di jelaskan oleh Mak penganten ( red sebutan untuk penata rias) yang meminta di rahasiakan namanya, bahwa di antara clientnya yang hamil tersebut ada yang tidak malu malu lagi berbicara bahwa ia sudah hamil (berisi), dan di jelaskannya pula bahwa ia melakukan hal tersebut karena atas dasar suka sama suka serta yakin jika pasangannya tidak akan meninggalkanya. Di jelaskan oleh yang lain pula kepada ak pengantin bahwa mereka melakukan hubungan pra nikah karena alasan mereka sudah tunangan, walaupun sebenarnya belum syah namun mereka menganggap itu sudah biasa.

Foto : Pasangan Muda Mudi Tidak Malu malu bercumbu di muka umum, Lokasi Jembatan Melano

Di komentari oleh H. Nazril Hijar, S. Ag, bahwa fakta fakta pahit tersebut sudah cukup menjadi bukti bagaimana gambaran generasi ke depan jika tidak di benahi saat ini, sebab tidak dapat di pungkiri lagi bahwa yang menyebabkan moralitas pada saat ini semakin anjlok karena pergeseran adat dan budaya serta norma nora sosial dan agama yang semkian di abaikan.papar Nazril menejlaskan. MH 19/082014.